Pendidikan Formal Pengaruh penerapan teknologi dan kelembagaan terhadap efisiensi dan pendapatan usahatani padi di Provinsi Sulawesi Selatan

Pada tabel 5 dapat dilihat bahwa rata-rata umur petani VUB 46 tahun kisaran 21-75 tahun dan petani VUL rata-rata berumur 44 tahun kisaran 20-70 tahun. Begitu juga petani dengan status pemilik penggarap rata-rata berumur 46 tahun dan petani penyakap rata-rata berumur 44 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa petani responden berumur produktif dan memungkinkan untuk berusaha secara optimal untuk mendapatkan hasil dan keuntungan yang lebih tinggi dan lebih muda menerma perubahan.

5.2. Pendidikan Formal

Pendidikan formal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendidikan yang pernah diikuti petani melalui bangku sekolah. Pendidikan formal merupakan faktor yang berperan penting dalam hal proses pemahaman terhadap teknologi baru yang lebih baik. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka petani semakin tanggap terhadap perkembangan teknologi baru dan semakin mudah untuk memahami aplikasi teknologi baru sehingga peluang untuk menerapkan teknologi atau inovasi secara benar semakin besar. Pada Tabel 6 dapat dilihat tingkat pendidikan petani VUB dan VUL. Tabel 6. Jumlah Petani Padi Berdasarkan Pendidikan Formal Tingkat Pendidikan thn VUB VUL Total Pemilik Penyakap Pemilik Penyakap Pemilik Penyakap Jmlh org Jmlh org Jmlh org Jmlh org Jmlh org Jmlh org SD 73 51.77 76 50.00 17 51.52 17 43.59 90 51.72 93 48.69 SMP 27 19.15 23 15.13 5 15.15 9 23.08 32 18.39 32 16.75 SMA 29 20.57 49 32.24 11 33.33 13 33.33 40 22.99 62 32,46 PT 12 8.51 4 2.63 0.00 0.00 12 6.90 4 2.09 Jumlah 141 100 152 100 33 100 39 100 174 100 191 100 Rata-rata 8 8 8 8 8 8 Sumber : Data Primer Setelah Diolah 2012 Pada petani VUB tingkat SD sebanyak 51 persen kemudian menyusul SMA 27 persen, SMP 17 persen dan Perguruan Tinggi 6 persen, sedangkan pada petani VUL pada tingkat SD yaitu 47 persen kemudian menyusul SMA 33 persen, SMP 19 persen dan Perguruan Tinggi tidak ada. Begitu juga petani dengan status pemilik penggarap mempunyai tingkat pendidikan SD yaitu 52 persen kemudian menyusul SMA 23 persen, SMP 18 persen dan Perguruan Tinggi 7 persen. Petani dengan status penyakap mempunyai tingkat pendidikan SD yaitu 59 persen kemudian menyusul SMA 33 persen, SMP 17 persen dan Perguruan Tinggi 2 persen. Tingkat pendidikan petani cukup beragam mulai dari SD samapai Perguruan Tinggi dan hampir 50 persen mempunyai pendidikan diatas SD sampai Perguruan Tingi. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan petani cukup mendukung dalam menerima perkembangan teknologi baru dan semakin mudah untuk memahami aplikasi teknologi baru sehingga peluang untuk menerapkan teknologi atau inovasi secara benar semakin besar.

5.3. Pendidikan Non Formal