Cermin Cembung TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

28 Gambar 2.8 Bayangan benda yang diletakkan diantara titik fokus dan cermin sifatnya sama tegak, maya,diperbesar Hubungan antara jarak benda s dan jarak bayangan s’ akan menghasilkan jarak fokus f. hubungan tersebut secara matematis dapat ditulis. 1 = 1 + 1 ′ dengan : f = jarak fokus m, s = jarak benda m, dan s = jarak bayangan m

f. Cermin Cembung

Selain cermin datar dan cermin cekung, terdapat pula cermin cembung. Pada cermin cembung, bagian mukanya berbentuk seperti kulit bola, tetapi bagian muka cermin cembung melengkung ke luar. Titik fokus cermin cembung berada di belakang cermin sehingga bersifat maya dan bernilai negatif. Bagaimanakah sifat-sifat cahaya pantul pada cermin cembung? M 29 Gambar 2.9 Cermin cembung menyebarkan sinar pantul Jika sinar datang sejajar dengan sumbu utama mengenai cermin cembung, sinar pantul akan menyebar. Cermin cembung memiliki sifat menyebarkan sinar divergen. Jika sinar-sinar pantul pada cermin cembung kamu perpanjang pangkalnya, sinar akan berpotongan di titik fokus titik api di belakang cermin. Pada perhitungan, titik api cermin cembung bernilai negatif karena bersifat semu. Sinar-sinar pantul pada cermin cembung seolah-olah berasal dari titik fokus menyebar ke luar. Seperti halnya pada cermin cekung, pada cermin cembung pun berlaku sinar-sinar istimewa, tetapi dengan sifat yang berbeda. 1 Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah dari titik fokus. Gambar 2.10 Sinar sejajar sumbu utama pada cermin cekung M M f f 30 2 Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama. Gambar 2.11 Sinar menuju focus pada cermin cembung 3 Sinar datang menuju titik M 2F akan dipantulkan seolah-olah dari titik itu juga. Gambar 2.12 Sinar menuju pusat lengkung cermin cembung g. Pembentukan Bayangan pada Cermin Cembung. Sebuah lilin yang diletakkan di depan cermin cembung akan memiliki bayangan maya di belakang cermin. Gambar 2.13. Bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung selalu maya, tegak, diperkecil. M M f f M f s s’ 31 Benda yang diletakkan di depan cermin cembung akan selalu menghasilkan bayangan di belakang cermin dengan sifat maya, sama tegak, dan diperkecil. Hubungan antara jarak benda s dan jarak bayangan s , dan titik fokus f memiliki persamaan yang sama dengan cermin cekung. Perbedaannya, pada cermin cembung nilai jarak fokus selalu negatif. 1 = 1 + 1 ′ dengan f = bernilai negatif – h. Penomoran Ruang Benda dan Bayangan pada Cermin Untuk memudahkan pengecekan sifat-sifat bayangan pada cermin, dibuat nomor-nomor ruang beda dan bayangan, sebagai berikut. Gambar 2.14 Penomoran ruang cermin cekung Gambar 2.15 Penomoran ruang cermin cekung 32 Aturan pemakaian untuk penomoran ruang cermin cekung dan cembung adalah sebagai berikut : 1 Ruang benda dan ruang bayangan menggunakan nomor ruang yang sama. 2 Jumlah nomor ruang benda dan bayangan harus sama dengan lima. 3 Bayangan yang berada di depan cermin selalu nyata dan terbalik dan bayangan di belakang cermin selalu maya dan sama tegak. 4 Jika nomor bayangan lebih besar daripada nomor benda, bayangan diperbesar. 5 Jika nomor bayangan lebih kecil daripada nomor benda, bayangan diperkecil.

2.6 Kerangka Berfikir

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES BELAJAR FISIKA SISWA SMP KELAS VIII

0 4 178

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PENYESUAIAN Penerapan Model Pembelajaran Problem posing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Penyesuaian Makhluk Hidup Pada Siswa Kelas V SD Negeri Cabeankunti Tahun Ajaran

0 0 17

PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Problem posing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Penyesuaian Makhluk Hidup Pada Siswa Kelas V SD Negeri Cabeankunti Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 7

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PENYESUAIAN Penerapan Model Pembelajaran Problem posing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Penyesuaian Makhluk Hidup Pada Siswa Kelas V SD Negeri Cabeankunti Tahun Ajaran

0 1 12

BAB 1 PENDAHULUAN MPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE PRE SOLUTION POSING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Kelas VII Semester Gasal SMP N 1 Bulu Tahun Ajaran 2010/2011).

0 1 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE Penerapan Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas V SDN Cepokosawit II Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

0 1 15

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing ( PTK Pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 3 Semin ).

0 1 15

OPTIMALISASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE Optimalisasi Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Kelas VII SMP N 3 Colomadu Pada Pokok Bahasan Segi Empat Tahun Ajaran 201

0 0 17

OPTIMALISASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE Optimalisasi Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Kelas VII SMP N 3 Colomadu Pada Pokok Bahasan Segi Empat Tahun Ajaran 201

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SQUARE UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI LISAN SISWA SMP.

0 1 47