Analisis Instrumen METODE PENELITIAN

42 3.5.3 Teknik Observasi Metode observasi digunakan untuk memperoleh data aktivitas peserta didik selama pembelajaran problem posing. Adapun lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas peserta didik, lembar observasi ini untuk mengetahui aktivitas peserta didik selama mengikuti pembelajaran problem posing. Pada metode ini tidak dilakukan uji coba lembar observasi, tetapi hanya dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru kelas. Pada metode ini, peneliti dibantu guru mata pelajaran fisika dan teman sejawat sebagai observer.

3.6 Analisis Instrumen

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data harus dimantapkan kualitasnya melalui suatu langkah yang disebut uji coba. Dari data hasil uji coba perangkat tes dipilih butir soal yang memenuhi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda yang menggunakan rumus sebagai berikut : 3.6.1 Validitas Soal Dalam menguji tingkat kevalidan tiap butir soal digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut : = ∑ −∑ 2 ∑ ∑ 2 − ∑ 2 ∑ 2 − ∑ 2 Keterangan : = Koefisien korelasi 43 X = Skor tiap butir soal Y = Skor total yang benar tiap subyek N = Jumlah subyek Agar r yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel product moment dengan taraf signifikan 5. Jika harga r hitung r tabel product moment maka item soal yang diuji bersifat valid Arikunto, 2002. 3.6.2 Reliabilitas Soal Reliabilitas instrumen digunakan untuk mengetahui tingkat ketepatan precision dan keajegan consistency skor tes. Analisis reliabilitas tes menggunakan rumus KR -20 11 = − 1 2 − ∑ 2 Keterangan : 11 = Reliabilitas instrument n = banyaknya butir pertanyaan = jumlah peserta S 2 = jumlah varians semua butir soal p = proporsi subyek yang menjawab item soal dengan benar q = proporsi subyek yang menjawab item dengan salah q = p-1 ∑pq = jumlah pekalian antara p dan q kriteria pengujian reliabilitas yaitu setelah didapatkan harga , kemidian harga tersebut dikonsultasikan dengan harga r product moment 44 pada tabel. Jika maka item tes yang di uji cobakan reliabel Arikunto, 2007:108-109 3.6.3 Taraf Kesukaran Soal Tingkat kesukaran soal digunakan untuk mengetahui soal tersebut mudah dan sukar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Semakin tinggi nilai tingkat kesukaran berarti semakin mudah soal yang bersangkutan.Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus sebagai berikut : P = Dengan , P= tingkat kesukaran B = banyak siswa yang menjawab benar JS = jumlah seluruh siswa Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas menggambarkan tingkat kesukaran soal itu. Klasifikasi tingkat kesukaran soal dapat dicontohkan seperti berikut ini : 0,00 ≤ P 0,30 : soal tergolong sukar 0,30 ≤ P 0,70 : soal tergolong sedang 0,70 ≤ P ≤1,00 : soal tergolong mudah 45 3.6.4 Daya Pembeda DP Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai Rusilowati 2008: 19. Untuk mengukur daya beda digunakan rumus sebagai berikut : D = − = − Klasifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut : 0,00 ≤ D 0,20: soal tergolong sukar 0,20 ≤ D 0,30 : soal tergolong sedang 0,30 ≤ D 0,40 : soal tergolong mudah 0,40 ≤ D ≤ 1,0 : soal tergolong mudah Crocker dkk, 1986;Rusilowati,2008:19

3.7 Analisis Data Awal Nilai Rapor Semester 1

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES BELAJAR FISIKA SISWA SMP KELAS VIII

0 4 178

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PENYESUAIAN Penerapan Model Pembelajaran Problem posing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Penyesuaian Makhluk Hidup Pada Siswa Kelas V SD Negeri Cabeankunti Tahun Ajaran

0 0 17

PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Problem posing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Penyesuaian Makhluk Hidup Pada Siswa Kelas V SD Negeri Cabeankunti Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 7

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PENYESUAIAN Penerapan Model Pembelajaran Problem posing Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Penyesuaian Makhluk Hidup Pada Siswa Kelas V SD Negeri Cabeankunti Tahun Ajaran

0 1 12

BAB 1 PENDAHULUAN MPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE PRE SOLUTION POSING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Kelas VII Semester Gasal SMP N 1 Bulu Tahun Ajaran 2010/2011).

0 1 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE Penerapan Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas V SDN Cepokosawit II Tahun Pelajaran 2011/ 2012.

0 1 15

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Melalui Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing ( PTK Pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 3 Semin ).

0 1 15

OPTIMALISASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE Optimalisasi Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Kelas VII SMP N 3 Colomadu Pada Pokok Bahasan Segi Empat Tahun Ajaran 201

0 0 17

OPTIMALISASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE Optimalisasi Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre Solution Posing Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Kelas VII SMP N 3 Colomadu Pada Pokok Bahasan Segi Empat Tahun Ajaran 201

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SQUARE UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA DAN MENGETAHUI PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI LISAN SISWA SMP.

0 1 47