32
Aturan pemakaian untuk penomoran ruang cermin cekung dan cembung adalah sebagai berikut :
1 Ruang benda dan ruang bayangan menggunakan nomor ruang yang sama. 2 Jumlah nomor ruang benda dan bayangan harus sama dengan lima.
3 Bayangan yang berada di depan cermin selalu nyata dan terbalik dan bayangan di belakang cermin selalu maya dan sama tegak.
4 Jika nomor bayangan lebih besar daripada nomor benda, bayangan diperbesar. 5 Jika nomor bayangan lebih kecil daripada nomor benda, bayangan diperkecil.
2.6 Kerangka Berfikir
Dalam pembalajaran fisika menuntut keaktifan peserta didik dan guru sebagai fasilitator untuk membantu peserta didik dalam pembentukan
pengetahuan dan penalaran. Akan tetapi, bila dicermati proses pembelajaran fisika di tingkat SMP pada umumnya masih banyak yang menggunakan cara
konvensional seperti ceramah, mencatat dan lain-lain. Dengan cara tersebut proses pembelajaran masih didominasi oleh guru sehingga siswa pasif dan penulis
merasa masih ada kelemahan, terutama pada pembahasan pokok-pokok bahasan yang memerlukan penggunaan media atau alat peraga, pembelajaran model
tersebut di atas dapat menimbulkan kejenuhan peserta didik serta kurangnya pemahaman mengenai konsep yang diajarkan sehingga siswa kesulitan dalam
menyelesaikan masalah-masalah fisika terutama dalam penyelesaian soal-soal. Untuk mengatasi hal tersebut, guru diharapkan mampu menerapkan metode yang
33
tepat, sesuai dengan pembelajaran fisika dan menanamkan prinsip atau rumus yang ada.
Dalam melaksanakan proses pembelajaran diperlukan langkah-langkah sistematik. Langkah sistematik inilah yang merupakan hal terpenting dalam
melakukan strategi mengajar. Salah satu usaha guru dalam strategi mengajar adalah menggunakan metode atau model pembelajaran yang tepat sesuai
materinya sehingga menunjang terciptanya kegiatan pembelajaran yang kondusif dan menarik bagi peserta didik. Mengingat begitu pentingnya strategi dalam
penyelesaian masalah fisika. Maka untuk menyelesaikan sebuah masalah fisika yang pada kenyataannya siswa masih kesulitan memahami dan menyelesaikan
soal, diperlukan langkah-langkah untuk mempermudah pemahamannya. Salah satu strategi yang efektif dalam menciptakan pembelajaran aktif dan
menyenangkan yaitu dengan melibatkan siswa dalam kegiatan diskusi di kelas. Pembelajaran dengan suasana belajar aktif dan memberikan strategi dalam
penyelesaian soal, dapat diterapkan dengan model pembelajaran problem posing. Model pembelajaran problem posing merupakan suatu model pembelajaran yang
mewajibkan para peserta didik untuk mengajukan soal sendiri melalui belajar soal berlatih soal secara mandiri. Kerangka berpikir pada penelitian ini dapat dilihat
pada Gambar 2.16.
34
2.7 Hipotesis