14
a. Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain.
c. Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan
merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis.
d. Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir kritis dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai
peristiwa alam dan menyelesaian masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
e. Menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.2.3 Penguasaan Konsep
Pada semua jenjang pendidikan, ranah kognitif merupakan aspek yang sangat penting karena mempengaruhi perkembangan kognitif siswa dan
mempengaruhi ranah lainnya yaitu ranah afektif dan psikomotorik. Bloom mengelompokkan taksonomi tujuan ranah kognitif menjadi 6 yaitu pengetahuan,
pemahaman atau penguasaan, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Keenam kategori tersebut tersusun secara hierarkis yang berarti bahwa tujuan yang berada
ditingkat atasnya akan tercapai apabila tujuan dibawahnya telah dikuasai Sugandi, 2004:24.
Dalam penelitian ini membahas salah satu kategori dalam ranah tersebut yaitu penguasaan atau pemahaman. Penguasaan didefinisikan sebagai proses cara
15
perbuatan menguasai, pemahaman atau kesanggupan. Dalam hal ini berarti penguasaan dapat diartikan sebagai kemampuan atau kesanggupan untuk
menyerap arti materi atau bahan yang dipelajari. Ini dapat ditunjukkan dengan menerjemahkan materi ke dalam bentuk lain dari kata-kata menjadi angka,
menginterprestasikan materi meringkas, menjelaskan, meramalkan akibat dari sesuatu.
Menurut Bloom sebagaimana dikutip oleh Sugiharti 2005 kemampuan pemahaman konsep merupakan hal penting dalam kemampuan intelektual yang
selalu ditekankan di sekolah dan Perguruan Tinggi. Kemampuan pemahaman konsep suatu materi subjek merupakan hal terpenting dalam pengembangan
intelektual. Dalam pembelajaran fisika, kemampuan pemahaman konsep merupakan syarat mutlak dalam mencapai keberhasilan belajar fisika. Hanya
dengan penguasaan konsep fisika seluruh permasalahan fisika dapat dipecahkan, baik permasalahan fisika yang ada dalam kehidupan sehari-hari maupun
permasalahan fisika dalam oleh bentuk soal-soal fisika di sekolah. Pada proses belajar mengajar, hasil dari proses belajar merupakan perubahan
perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan tingkah laku tersebut tergantung dari apa yang dipelajari
oleh pembelajar. Oleh karena itu apabila pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep dan pembelajar mampu atau sanggup untuk menyerap arti materi
atau bahan yang dipelajari maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Dalam pembelajaran, perubahan yang harus dicapai oleh
16
pembelajar setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.
Jadi, penguasaan konsep fisika dapat diartikan sebagai pemahaman pembelajar atau peserta didik dalam mempelajari konsep fisika dan pembelajar
telah mengalami
aktivitas
belajar konsep fisika tersebut, maka akan timbul suatu perubahan tingkah laku yang berupa hasil belajar yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran fisika Anni, 2006: 5.
2.3 Model Pembelajaran Problem Posing