11
2  Manipulasi  manipulation,  kemampuan  melakukan  perilaku  tanpa  contoh  atau bantuan visual, tetapi dengan petunjuk tulisan secara verbal.
3  Ketepatan  gerakan  presicion,  kemampuan  melakukan  perilaku  tertentu  dengan lancar, tepat dan akurat tanpa contoh dan petunjuk tertulis.
4  Artikulasi  articulation,  ketrampilan  menunjukkan  perilaku  serangkaian  gerakan dengan akurat, urutan benar, cepat dan tepat.
5  Naturalisasi  naturalization,  ketrampilan  menunjukkan  perilaku  gerakan  tertentu secara wajar dan efisien.
Itulah  ketiga  tujuan  belajar  yang  harus  dicapai  oleh  peserta  didik  dalam  proses pembelajaran.  Proses  pembelajaran  tersebut,  kedudukan  guru  sudah  tidak  dapat  lagi  di
pandang  sebagai  penguasa  tunggal  dalam  kelas  atau  sekolah,  tetapi  dapat  dianggap sebagai manager of learning pengelola belajar yang perlu senantiasa siap membimbing
dan  membantu  para  siswa  dalam  menempuh  perjalanan  menuju  kedewasaan  mereka sendiri yang utuh menyeluruh mencapai tujuan belajar. Selain itu juga dalam mengelola
pembelajaran  pendidik  lebih  dituntut  untuk  berfungsi  dalam  melaksanakan  tugasnya sebagai  guru  yaitu  merencanakan,  mengatur,  mengarahkan,  dan  mengevaluasi
Suyitno,2009:32-33.
2.2   Penguasaan Konsep Fisika
2.2.1  Konsep
Konsep merupakan abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi antara  manusia  dan  yang  memungkinkan  manusia  berfikir.  Selain  itu,
konsep
menurut Sunaryo  dalam  buku  “  Strategi  Belajar  Mengajar  dalam  Pengajaran  Ilmu  Pengetahuan
Sosial” tahun 1989
adalah sekelompok fakta atau data yang memiliki ciri-ciri sama. Konsep  merupakan  struktur  mental  yang  diperoleh  dari  pengamatan  dan
12
pengalaman.  Konsep  dimulai  dengan  memperkenalkan  benda  konkret berkembang  menjadi  symbol  sehingga  menjadi  abstrak  yang  berupa  ucapan  atau
tulisan  yang  mengandung  konsep  yang  lebih  kompleks.  Konsep  yang  kompleks memerlukan  permunculan  berulang  kali  dalam  satu  pertemuan  dalam  kelas,
didukung oleh media atau sarana yang tepat. Tujuan belajar konsep yaitu sebagai berikut :
a.  Siswa dapat mendefinisikan konsep yang bersangkutan. b.   Siswa dapat menjelaskan perbedaan antara konsep yang bersangkutan dengan
konsep-konsep lain. c.  Siswa dapat menjelaskan hubungan dengan konsep-konsep lain.
d.  Siswa  dapat  menjelaskan  arti  konsep  dan  memecahkan  masalah  dalam kehidupan sehari-hari.
Imbauan  J.  Bruner  ialah  agar  pembelajar  memiliki  kemampuan  berpikir induktif  dan  pada  pembelajar  terbentuk  konsep  yang  benar  dan  memiliki konsep
yang  kuat  pada  diri  pembelajar.  Akan  tetapi  jangan  tergesa-gesa  mengambil menyimpulkan menjadi simbol. Dampaknya pembelajar hanya akan meniru yang
diucapkan  pengajar.  Jika  konsep  dasar  yang  dimiliki  pembelajar  kuat  maka dengan  mudah  ia  akan  memberi  pengertian  sesuai  situasi.  Dengan  proses
pembelajaran,  proses  bimbingan,  proses  pendidikan  yang  kontinue  akhimya konsep-konsep dasar akan dapat di kuasai pembelajar
Sugandi,2004:36-37. Jadi  agar  pembelajar  tidak  hanya  menghafalkan  definisi  konsep  tanpa
memperhatikan hubungan konsep dengan konsep yang lainnya. Guru dalam mengajarkan konsep baru dapat memberikan contoh konsep dalam  kehidupan nyata dan konsep yang
telah dimiliki siswa sebelumnya. Misalnya untuk memahami konsep hukum pemantulan
13
cahaya, guru dapat melakukan demonstrasi atau eksperimen dengan menggunakan cermin datar  sehingga  siswa  dapat  terbiasa  dan  dengan  mudah  memahami  konsep  karena
dihubungkan dengan kehidupan nyata.
2.2.2  Konsep Fisika