34
2.7 Hipotesis
2.7 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan
Sugiyono, 2008:64.
Pembelajaran di kelas guru mendominasi aktivitas pembelajaran, siswa pasif dan aktivitas belajar siswa tidak nampak sehingga kemampuan berpikir siswa tidak
berkembang, prestasi siswa masih ada yang di bawah kkm.
Pembelajaran inovatif
Model pembelajaran problem posing
Model pembelajaran konvensional
Siswa aktif berfikir dalam membuat
maupun menyelesaikan soal
Guru hanya
sebagai fasilitator
Lebih dapat
melatih bekerjasama dengan siswa
lain
Siswa masih pasif Pembelajaran
masih didominasi oleh guru
Rata-rata test di bawah kkm
Model pembelajaran problem posing lebih efektif dari pada model pembelajaran konvensional dalam penguasaan konsep siswa kelas VIII
SMP N 7 Semarang
35
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Ho : model pembelajaran problem posing lebih efektif daripada model
pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru konvensional dalam mengetahui penguasaan konsep siswa.
Ha : model pembelajaran problem posing tidak lebih efektif atau sama dengan model pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru konvensional
dalam mengetahui penguasaan konsep siswa.
36
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
3.1.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiono, 2008:215. Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas VIII SMP Negeri 7
Semarang tahun pelajaran 20102011. Secara keseluruhan populasi terdiri dari 6 kelas yaitu kelas VIII A sampai dengan VIII F
3.1.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini pengambilan sampel diambil dengan
menggunakan teknik random sampling dengan catatan yang diacak adalah kelasnya. Hal ini dikarenakan peserta didik homogen dengan alasan pembagian
kelasnya menggunakan sistem acak, menggunakan buku paket yang sama, memperoleh pelajaran fisika dari guru yang sama dan memperoleh pelajaran
fisika dengan jumlah jam yang sama. Dalam penelitian ini, diambil 2 sampel yaitu satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas control yang
dipilih secara acak. Peserta didik kelas VIII F sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran problem posing sedangkan peserta
36