4.3 di atas yaitu 13,51 atau 10 siswa dengan kriteria sangat tinggi, 18,92 atau 14 siswa dengan kriteria tinggi, 35,14 atau 26 siswa dengan kriteria sedang,
10,81 atau 8 siswa dengan kriteria rendah, dan 21,62 atau 16 siswa dengan kriteria sangat rendah. Perolehan data di atas dapat digambarkan pada gambar 4.2
diagram batang di bawah ini.
Gambar 4.2 Diagram Persentase Uji kecenderungan Variabel X
4.1.2. Deskripsi Data Variabel Y Motivasi Siswa Menggambar Teknik
Deskripsi data variabelY motivasi siswa menggambar teknik diperoleh data pada tabel 4.4 sebagai berikut :
Tabel 4.4 Deskripsi Data Variabel Y
Skor Tertinggi
Skor Terendah
Jumlah Skor
Skor Rata- Rata
Simpangan Baku
171 116
11131 150,42
10,50 Sumber : Hasil Analisis Statistik
Berdasarkan hasil perhitungan seluruh skor baku dari variabel Y di susun dalam bentuk tabel 4.5 distribusi frekuensi sebagai berikut :
13.51 18.92
35.14
10.81 21.62
0.00 5.00
10.00 15.00
20.00 25.00
30.00 35.00
40.00
sangat tinggi tinggi
sedang rendah
sangat rendah
F re
k u
en si
Kriteria
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Motivasi Siswa
No Interval Nilai
Tengah Jml
Frekuensi F Relatif
F Kumulatif
F Kumulatif 1
164 - 171 168
3 3
4 3
4 2
156 - 163 160
23 20
27 23
31 3
148 - 155 152
49 26
35 49
66 4
140 - 147 144
64 15
20 64
86 5
132 - 139 136
70 6
8 70
95 6
124 - 131 128
72 2
3 72
97 7
116 - 124 120
74 2
3 74
100 74
100
Sumber : Hasil Analisis Statistik Pada tabel 4.5 frekuensi hasil angket motivasi Variabel Y disajikan
dalam bentuk diagram batang sebagai berikut :
Gambar 4.3 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Variabel Y
Kecenderungan variabel Y dapat diketahui dengan menggunakan skor rata-rata ideal dan simpangan baku ideal. Hasil perhitungan dapat dilihat pada
Tabel 4.6dan gambar 4.4 diagram batang kecenderungan variabel x sebagai berikut :
4 27
35
20 8
3 3
5 10
15 20
25 30
35 40
168 160
152 144
136 128
120
F R
e lati
f
Interval Skor Nilai Tengah
Tabel 4.6 Kecenderungan Variabel Y
No Skala Skor Mentah Nilai
Matang Tabel Konversi
Kriteria F
1 x rata-rata + 1.5 SD
157.25 157.25 ≤ x
sangat tinggi 23
31.08 2
x rata-rata + 0.5 SD 148.08
148.08 ≤ x ≤ 157.25 tinggi 26
35.14 3
x rata-rata - 0.5 SD 138.92
138.92 ≤ x ≤ 148.08 sedang 15
20.27 4
x rata-rata - 1.5 SD 129.75
129.75 ≤ x ≤ 138.92 rendah 8
10.81 5
x 129.75 sangat rendah
2 2.70
74 100
Sumber : Hasil Analisis Statistik Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa kecenderungan variabel Y
diperoleh skor rata-rata observasi motivasi belajar siswa sebesar 150,42 terletak pada x rata-rata + 0,5 SD atau pada rentang skor 148.08
≤ x ≤ 157.25. Hal ini menunjukkan bahwa kecenderungan motivasi belajar siswa tergolong dalam
kategori “tinggi”. Berikut penjelasan dari setiap perolehan skor pada tabel 4.6 di atas yaitu diperoleh 31,08 atau 23 siswa dengan kriteria sangat tinggi, 35,14
atau 26 siswa dengan kriteria tinggi, 20,27 atau 15 siswa dengan kriteria sedang, 10,81 atau 8 siswa dengan kriteria rendah, dan 2,70 atau 2 siswa dengan
kriteria sangat rendah. Perolehan data di atas dapat digambarkan pada diagram di bawah ini.
Gambar 4.4 Diagram Persentase Uji KecenderunganVariabel Y
3.12. Analisis Data