kelengkapan faslititas belajar yang tergolong dalam kategori sedang. Tidak hanya didukung oleh faktor kelengkapan fasilitas belajar, motivasi belajar yang tinggi
didukung oleh peran kepala sekolah, orang tua, guru, dan staff sekolah lainnya. Dalam penelitian ini, indikator motivasi belajar siswa yaitu motif dari
dalam, motif dari luar, dan harapanefektasi. Masing-masing indikator mempunyai aspek yang berbeda-beda. Indikator motif dari dalam mencakup aspek belajar
yang terdiri dari 3 soal favorable dan 2 soal unfavorable, aspek berlomba terdiri dari 3 soal favorable dan 3 soal unfavorable, aspek mencapai terbaik terdiri dari 3
soal favorable dan 2 soal unfavorable. indikator motif dari luar mencakup aspek teman bergaul yang terdiri dari 3 soal favorabel dan 2 soal unfavorable, aspek
orang tua terdiri dari 3 soal favorable dan 2 soal unfavorable, aspek guru terdiri dari 3 soal favorable dan 2 soal unfavorable. Sedangkan untuk indikator
harapanefektasi mencakup aspek keingintahuan yang terdiri dari 3 soal favorable dan 2 soal unfavorable, aspek pencapaian tujuan terdiri dari 3 soal favorable dan 1
soal unfavorable. Setiap indikator memiliki 5 kategori yang sama, yaitu kategori “sangat baik”, “baik”, “cukup baik”, “kurang baik”, “tidak baik”.
4.4.2.1. Motif dari Dalam
Perolehan jumlah dan persentase pada indikator motif dari dalam untuk kategori “sangat baik” memperoleh
jumlah 458 dan persentase sebesar 35,64, sedangkan perolehan jumlah dan persentase pada kriteria “baik” sebesar 433 dan
33,70. Untuk perolehan persentase pada kriteria “cukup baik”memperoleh jumlah dan persentase sebesar 281 dan 21,87, dan untuk kriteria “kurang baik”
memperoleh jumlah dan persentase sebesar 102 dan 7,93. Akan tetapi perolehan
persentase kriteria “tidak baik” hanya memperoleh jumlah dan persentase sebesar 11 dan 0,86. Dari hasil penelitian terhadap setiap indikator, disimpulkan bahwa
motif dari dalam diri siswa memperoleh hasil yang paling banyak. Dengan demikian, para siswa jurusan teknik gambar bangunan sudah menyadari
pentingnya motivasi belajar guna mendorong mereka untuk tetap semangat dalam melaksanakan proses pembelajaran dan dalam mengerjakan setiap tugas-tugas
yang diberikan.
4.4.2.2. Motif dari Luar
Perolehan jumlah dan persentase indikator motif dari luar pada kategori “sangat baik” memperoleh jumlah 430 dan persentase 38,74. Kategori “baik”
memperoleh jumlah 329 dan persentase 29,64. Kategori “cukup baik” memperoleh jumlah 273 dan persentase sebesar 24,59. Kategori “kurang baik”
memperoleh jumlah 67 dengan persentase 6,04. Sedangkan untuk kategori “tidak baik” memperoleh jumlah 11 dan persentase 0,99. Berdasarkan hasil
tersebut, perolehan jumlah dan persentase yang paling banyak ada pada kategori “sangat baik”. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan di sekitar siswa seperti
teman, keluarga, dan guru mendukung adanya kelancaran proses pembelajaran yang dilakukan siswa baik di lingkungan sekolah maupun di rumah, sehingga
siswa merasa nyaman dalam mengerjakan tugas. Sementara
itu, perolehan
jumlah dan
persentase indikator
harapanefektasi pada kategori “sangat baik” memperoleh jumlah 315 dan persentase sebesar 47,30. Untuk kategori “baik” memperoleh jumlah dna
persentase sebesar 124 dan 18,62. Kategori “cukup baik” memperoleh jumlah
122 dan persentase 18,32. Kategori “kurang baik” memperoleh jumlah 58 de
ngna persentase sebesar 8,71. Kategori “tidak baik” hanya memperoleh jumlah 47 dan dengan persentase sebesar 7,06. Perolehan jumlah dan persentase
dari setiap kategori menunjukkan bahwa kategori “sangat baik” dipilih oleh sebagian siswa jurusan teknik gambar bangunan SMK N 1 Rembang. Para siswa
mempunyai keingintahuan dan usaha maksimal untuk mencapai tujuan belajar yaitu mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat bagi masa depan mereka
sehingga ilmu yang mereka dapatkan selama dibangku sekolah tidak sia-sia. Menggambar teknik merupakan mata pelajaran yang cukup sulit karena
memerlukan ketekunan, ketelitian, kerapian, keuletan. Hal ini yang menyebabkan siswa terdorong untuk lebih giat dalam mengikuti proses pembelajaran yang
dilaksanakan di sekolah, dan siswa juga lebih teliti dalam mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini sesuai dengan pendapat
Prastya Irawan, dkk dalam Suprijono, 2009:162 mengutip hasil penelitian Fyan dan Maehr yang
menyatakan bahwa dari tiga faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu latar belakang keluarga, kondisi atau konteks sekolah dan motivasi, maka faktor
terakhir merupakan faktor yang paling baik. Walker, dkk menyimpulkan bahwa motivasi mempunyai kontribusi antara 11 sampai 20 persen terhadap prestasi
belajar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peran motivasi yang
dimiliki siswa untuk melaksanakan proses pembelajaran mempunyai peran kontribusi yang sangat penting guna menunjang kelancaran belajar siswa. Hal ini
dikarenakan motivasi merupakan salah satu alat pendorong seseorang untuk
melakukan aktivitas. Begitu juga untuk melakukan aktivitas belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar akan menjadi optimal kalau ada
motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran yang diberikan.
4.4.3. Hubungan Kelengkapan Fasilitas Belajar dengan Motivasi Belajar