Hakikat Belajar KAJIAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

2.1.1 Hakikat Belajar

2.1.1.1 Pengertian Belajar Manusia sering melakukan aktivitas belajar. Aktivitas belajar menjadi kebutuhan bagi kehidupan manusia. Slameto 2010:2 mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungan. Sedangkan belajar menurut Winkel dalam Purwanto 2013:38, merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya. Belajar diartikan sebagai aktivitas mentalpsikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Aktivitas belajar menimbulkan perubahan sehingga bermanfaat bagi manusia. Rifa’I 2010:82 menyatakan bahwa, belajar memegang peranan penting dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan persepsi seseorang. Hal tersebut sesuai dengan teori behavioristik yang menyatakan belajar adalah sebuah proses perubahan tingkah laku akibat interaksi antara stimulus dan respon Aqib, 2013:66. Dahar dalam Purwanto menambahkan 2013:41, belajar adalah perubahan perilaku yang dapat diamati melalui kaitan antara stimulus dan respon menurut prinsip yang kinistatik, para 16 behavioris meyakini bahwa hasil belajar akan lebih baik dikuasi kalau dihafal secara berulang-ulang. Belajar tidak hanya sebuah perubahan perilaku, belajar menurut teori kontruktivisme adalah upaya untuk membangun pemahaman atau persepsi atas dasar pengalaman nyata yang dialami siswa Aqib, 2013:66. Pengalaman nyata tersebut membutuhkan sebuah proses belajar. Hal ini sesuai dengan teori Gestalt, belajar merupakan tindakan keseluruhan tidak hanya pengetahuan, tetapi juga emosional dan jasmaniah serta pengalamannya dalam proses belajar Slameto, 2010:10. Pengalaman belajar didapatkan dari proses berupa aktivitas fisik, psikis, maupun sosial secara terus-menerus. Gagne dalam Slameto 2010:13 menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Hal tersebut sesuai dengan pandangan teori kognitif yang menyatakan belajar adalah proses untuk membangun persepsi seseorang dari sebuah obyek yang dilihat maupun dari instruksi Aqib, 2013:66. Oleh karena itu, belajar menurut pandangan kognitif lebih mementingkan sebuah proses daripada hasil. Berdasarkan pendapat para ahli mengenai pengertian belajar, peneliti menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha atau aktivitas yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang relatif permanen dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik, melalui interaksi individu dengan lingkungannya. 2.1.1.2 Prinsip-prinsip Belajar Belajar bukan hanya kegiatan membaca, melainkan terdapat prinsip- prinsip belajar. Suprijono 2012:4 menyebutkan prinsip-prinsip belajar adalah: 1 belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil belajar mencakup hasil tindakan rasional instrumental, kontinyu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya, bermanfaat sebagai bekal hidup, positif, direncanakan, dilakukan, permanen, terarah, mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan; 2 belajar merupakan proses terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Berupa proses sistematik yang dinamis, konstruktif, serta organik; 3 belajar merupakan bentuk pengalaman hasil interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya. Berdasarkan pendapat Suprijono, peneliti dapat menyimpulkan prinsip- prinsip belajar adalah kegiatan yang memiliki tujuan yang akan dicapai dengan ditandai adanya perubahan perilaku sebagai hasil belajar. 2.1.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Belajar adalah proses usaha atau aktivitas yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan perilaku melalui interaksi individu dengan lingkungannya. Slameto 2010:54 menyebutkan dua faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Rifa’I 2009:97 menyebutkan faktor internal yang mempengaruhi belajar meliputi kondisi fisik kesehatan organ tubuh, kondisi psikis kemampuan intelektual dan emosional, dan kondisi sosial kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Sedangkan, Slameto 2010:54-59 menyebutkan faktor internal yang mempengaruhi belajar adalah faktor psikologis inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan, faktor jasmaniah atau fisiologis kesehatan, cacat tubuh, dan faktor kelelahan. Faktor yang kedua adalah faktor eksternal yaitu faktor yang muncul dari luar diri siswa. Menurut Slameto 2010:60, faktor eksternal meliputi keadaan keluarga, keadaan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Berdasarkan pendapat para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar adalah faktor yang muncul dari dalam diri siswa internal dan faktor dari luar diri siswa eksternal.

2.1.2 Hakikat Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA POWER POINT PADA SISWA KELAS IV SDN TUGUREJO 01 KOTA SEMARANG

4 36 279

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING BERBANTUAN AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 10 344

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL COURSE REVIEW HORAY (CRH) BERBANTUAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 01 SEMARANG

1 15 264

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

3 15 216

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SISWA KELAS VB SD N SEKARAN 01 KOTA SEMARANG

0 32 316

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL SCRAMBLE BERBANTUAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS V SDN PAKINTELAN 03 KOTA SEMARANG

1 10 264

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 13 224

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING BERBANTUAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 02 KOTA SEMARANG

0 12 225

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 17 287

Peningkatan Kualitas pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN Gunungpati 02 Kota Semarang.

0 1 1