Teori Belajar yang Mendasari Model Mind Mapping Berbantuan

yang didengar, 3 30 dari apa yang dilihat, 4 50 dari apa yang dilihat dan didengar, 5 70 dari apa yang dikatakan, dan 6 90 dari apa yang dikatakan dan dilakukan. Berdasarkan pendapat Edgar Dale dan Vernon A. Magnesen, dapat disimpulkan bahwa multimedia interaktif bersifat kompleks, memenuhi seluruh karakteristik peserta didik, dan memberikan pengalaman nyata hingga abstrak. Penelitian ini akan menggunakan sajian tutorial pada multimedia interaktif menggunakan laptop yang dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar. Oleh karena itu, langkah penggunaan multimedia interaktif adalah: 1 tutorial materi, meliputi penayangan video pembelajaran; 2 pertanyaan atau tugas; 3 jawaban atau pembahasan disampaikan oleh guru secara lisan sebagai kegiatan menjelaskan guru; dan 4 tes, diberikan guru saat tes formatif secara tertulis Hamdani, 2011:192.

2.1.8 Teori Belajar yang Mendasari Model Mind Mapping Berbantuan

Multimedia Interaktif Teori belajar yang mendasari model mind mapping berbantuan multimedia interaktif adalah teori belajar Piaget, Gardner, Skinner, Gagne, Thorndike, dan Bruner. Teori belajar Piaget lebih mengarah pada pembelajaran konstruktivistik. Menurut Rifa’I 2010:128, peserta didik dalam pembelajaran konstruktivistik harus mengkonstruksi pengetahuannya sendiri serta dalam implikasi pembelajaran menurut teori belajar Piaget, setiap akhir pembelajaran dalam satu pokok bahasan, siswa diminta membuat mind mapping. Kesesuaian teori belajar Piaget dengan pembelajaran IPS menggunakan model mind mapping berbantuan multimedia interaktif menurut Swadarma 2013:26 adalah peserta didik dapat menuangkan ide mereka berdasarkan pengetahuan yang diperoleh sesuai dengan kreativitas masing-masing, mapping menggambarkan dan mengkomunikasikan cara berpikir yang terstruktur, memberikan pengalaman, serta mengutamakan lingkungan belajar yang kondusif. Teori kecerdasan berganda multiple intelligences Howard Gardner menyatakan bahwa tipe kecerdasan berbeda-beda dan ada sembilan tipe diantaranya adalah kecerdasan visual-spasial, kecerdasan bahasa, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan jasmani kinestetik, kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis, dan kecerdasan eksistensialis Swadarma, 2013: 29-32. Teori multiple intelligences sesuai dengan model mind mapping berbantuan multimedia interaktif karena karakteristik mind mapping dengan kata kunci, gambar, dan warna dapat memaksimalkan potensi kecerdasan sesuai kecerdasan masing-masing anak. Teori penguatan reinforcement Skinner menganggap penguatan reinforcement merupakan faktor penting dalam belajar Suprijono, 2012:21. Swadarma 2013:39 menyebutkan kesesuaian model mind mapping dengan multimedia interaktif adalah mind mapping memiliki banyak unsur penguat belajar seperti menggambar, mewarnai, memberi key images yang sesuai dengan kreativitas masing-masing anak. Selain itu, multimedia interaktif memiliki unsur penguatan sebagai metode menarik dan memotivasi siswa dalam belajar. Teori belajar fase Gagne memiliki empat fase utama dalam proses pembelajaran, yaitu fase motivasi, fase generalisasi, fase penampilan, dan fase umpan balik. Mind mapping dapat mengakomodasi seluruh fase belajar Gagne sehingga dapat menyimpan informasi ke dalam memori jangka panjang Swadarma, 2013:47. Mind mapping yang memilik fase belajar Gagne, juga sesuai dengan teori belajar Thorndike. Teori belajar Thorndike atau teori koneksionisme menyatakan bahwa terdapat hubungan antara stimulus dan respon. Pemilihan respon yang tepat melalui latihan berupa usaha coba-coba dan kegagalan terlebih dahulu Swadarma, 2013:49. Hukum latihan yang dikemukakan Thorndike sangat sesuai dengan model mind mapping yang menekankan daya ingat untuk menyimpan informasi seumur hidup melalui proses latihan terus menerus.

2.1.9 Penerapan Model Mind Mapping Berbantuan Multimedia interaktif

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA POWER POINT PADA SISWA KELAS IV SDN TUGUREJO 01 KOTA SEMARANG

4 36 279

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING BERBANTUAN AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 10 344

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL COURSE REVIEW HORAY (CRH) BERBANTUAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 01 SEMARANG

1 15 264

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

3 15 216

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SISWA KELAS VB SD N SEKARAN 01 KOTA SEMARANG

0 32 316

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL SCRAMBLE BERBANTUAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS V SDN PAKINTELAN 03 KOTA SEMARANG

1 10 264

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 13 224

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING BERBANTUAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 02 KOTA SEMARANG

0 12 225

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

1 17 287

Peningkatan Kualitas pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN Gunungpati 02 Kota Semarang.

0 1 1