membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik serta mendorong siswa untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.
3. Mengumpulkan informasi Kegiatan dalam tahap mengumpulkan informasi antara lain melakukan
eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek kejadian atau aktivitas, melakukan wawancara dengan nara sumber, dan lain sebagainya.
4. Mengasosiasikan Kegiatan dalam tahap mengasosiasikan adalah mengolah informasi yang
sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan mengumpulkan maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Kegiatan ini bersifat
menambah keluasan dan kedalaman informasi dari berbagai sumber. 5. Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
2.1.6 Model Mind Mapping
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang menekankan kerja sama antarsiswa. Kerja sama tersebut dimaksudkan untuk membantu siswa
mengkonstruksi pengetahuannya secara kooperatif. Piaget dalam Suprijono 2012:55 menjelaskan bahwa peserta didik mengkonstruksi pengetahuan dengan
mentransformasikan, mengorganisasikan, dan mereorganisasikan pengetahuan dan informasi sebelumnya.
Mind mapping merupakan salah satu jenis model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran mind mapping mengajak siswa bekerja sama dalam mencatat
kembali dalam bentuk mind mapping yang penuh kreativitas sehingga menarik dan bermakna bagi siswa. Swadarma 2013:3 menyatakan mind mapping terdiri
dari kata mind dan mapping. Mind adalah pemikiran. Mapping adalah cara mencatat yang efektif, efisien, kreatif, menarik, mudah, dan berdaya guna karena
dilakukan dengan cara memetakan pikiran-pikiran kita. Mind mapping merupakan hasil penemuan seorang ahli psikologi yang bernama Tony Buzan pada awal
tahun 1970. Mind mapping merupakan salah satu metode mengingat informasi atau ide yang berasal dari proses kerja otak dalam merekam informasi Wolff,
2004. Model ini baik digunakan untuk pengetahuan awal siswa atau untuk menemukan alternatif jawaban Aqib, 2013:23.
Mind mapping memiliki komponen yang menunjukkan ciri khasnya. Komponen dasar dalam mind mapping meliputi gambar, asosiasi, warna, luar
biasa, gambaran besar, dan kata kunci. Menurut Tony Buzan, dengan manfaatkan gambar dan teks ketika seseorang mencatat atau mengeluarkan suatu ide yang ada
di dalam pikiran, maka kita telah menggunakan dua belahan otak secara sinergis. Apalagi jika dalam peta pikiran itu kemudian ditambahkan warna-warna dan hal-
hal yang memperkuat emosi Olivia, 2013:ix. Swadarma 2013:10 menambahkan, aturan dalam pembuatan mapping ada kertas, warna, garis, huruf,
key word, key image, dan struktur. Keunggulan mapping adalah saling berhubungan satu sama lain sehingga
makin banyak ide dan informasi yang dapat disajikan, memacu kreativitas sederhana dan mudah dikerjakan, serta sewaktu-waktu dapat me-recall data yang
ada dengan mudah. Olivia 2013:xi menambahkan manfaat mind mapping bagi
anak adalah membantu untuk berkonsentrasi, meningkatkan kecerdasan visual, melatih kemampuan berpikir kritis dan komunikasi, meningkatkan kreativitas dan
daya cipta, membuat catatan dan ringkasan yang lebih baik, membantu mengembangkan diri serta merangsang pengungkapan pemikiran, membantu
menggunakan kedua belahan otak yang membuat kita ingin terus-menerus belajar, serta mampu menghemat waktu.
Selain kelebihan, menurut Kiranawati dalam Putra, 2012 mind mapping juga memiliki kelemahan yaitu: 1 hanya siswa yang aktif yang terlibat, 2 tidak
sepenuhnya siswa yang belajar, dan 3 mind mapping murid bervariasi sehingga guru akan kesulitan memeriksa mind mapping siswa. Oleh karena itu, peneliti
menetapkan solusi
untuk mencegah
terjadinya permasalahan
selama pembelajaran, dengan cara: 1 melibatkan seluruh siswa dalam kelompok untuk
membuat produk mind mapping dengan alokasi waktu yang ditetapkan, 2 memanfaatkan multimedia interaktif sebagai sumber belajar, sehingga siswa
berusaha mencari informasi sendiri, dan 3 menetapkan indikator penilaian produk, sehingga produk dinilai berdasarkan indikator yang sama.
Langkah-langkah model mind mapping adalah Swadarma, 2013:83: 1. Guru menyampaikan tujuan kegiatan belajar.
2. Guru membagi siswa untuk bekerja kelompok. 3. Guru menjelaskan tugas siswa.
4. Guru menjelaskan konsep. 5. Siswa mendengarkan penjelasan guru sambil membuat mapping secara
berkelompok.
6. Setiap kelompok siswa menyajikan karyanya di depan kelas. Berdasarkan definisi mengenai model mind mapping, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa model mind mapping merupakan model pembelajaran yang meningkatkan daya ingat dengan melibatkan siswa dalam kegiatan kerja
kelompok untuk mencatat materi pembelajaran yang berstruktur dan menarik sehingga daya ingat siswa sangat kuat.
2.1.7 Multimedia interaktif