Komunikasi Organisasi URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS

II.1. Komunikasi Organisasi

Setiap orang pasti menjadi anggota sebuah organisasi, mulai dari anggota organisasi yang kecil sampai ke taraf organisasi yang besar, seseorang menjadi anggota organisasi di lingkungannya seperti RT atau RW, bahkan dari anak-anak keanggotaan sebuah organisasi sudah dimulai di sekolah misalnya dengan menjadi anggota OSIS Organisasi Siswa Intra Sekolah, atau pada taraf yang lebih besar seseorang menjadi anggota organisasi di pemerintahan dengan menjadi anggota DPR. Kondisi di sekeliling manusia juga tidak terlepas dari yang namanya organisasi. Kehidupan manusia senantiasa dipengaruhi oleh berbagai macam organisasi, saat manusia menderita sakit maka ia akan dirawat di rumah sakit dimana rumah sakit tersebut merupakan sebuah organisasi, saat seseorang memerlukan surat keterangan penduduk maka ia mengurusnya melalui suatu organisasi pemerintah, saat seorang anak mulai belajar ia akan memasuki sekolah formal yang juga merupakan organisasi, seseorang bekerja pada organisasi-organisasi baik organisasi pemerintah dan juga organisasi swasta. Winardi 2007:43 Organisasi merupakan suatu wadah untuk melakukan berbagai macam kegiatan, organisasi terdiri dari sekelompok manusia yang diharapkan dapat bekerja sama sedemikian rupa hingga dapat mencapai sasaran yang Universitas Sumatera Utara sudah ditentukan sebelumnya oleh organisasi tersebut. Lantas bagaimana tujuan dalam sebuah organisasi dapat tercapai, tentunya dibutuhkan sebuah komunikasi yang terjalin baik di dalamnya. Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, komunikasi ini dapat bersifat formal dan dapat juga bersifat informal. Komunikasi organisasi ini seringkali melibatkan komunikasi kelompok, komunikasi antarpribadi dan juga komunikasi publik. Komunikasi yang formal dalam sebuah organisasi adalah komunikasi yang berlangsung menurut struktur organisasi tersebut, yaitu adanya komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal. Selanjutnya komunikasi yang tidak bergantung pada stuktur organisasi disebut komunikasi informal. Komunikasi ini seperti komunikasi antarsejawat, dimana biasanya termasuk selentingan dan gosip. Selentingan dan gosip terjadi diantara rekan sekerja yang biasanya bersifat pribadi, hal ini muncul dan kemudian menjadi topik pembicaraan dalam sebuah organisasi namun tidak berhubungan atau tidak menyangkut pekerjaan sama sekali. Mulyana:2007 Para ahli memiliki berbagai macam persepsi mengenai apa itu komunikasi organisasi. Seperti Redding dan Sanborn mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan dalam organisasi yang kompleks. dalam Muhammad 2009:65. Katz dan Kahn menegaskan bahwa komunikasi organisasi adalah suatu proses sosial yang Universitas Sumatera Utara mempunyai relevansi terluas di dalam memfungsikan setiap kelompok, organisasi atau masyarakat. dalam Thoha 2008:185 Apabila didefenisikan maka komunikasi organisasi dapat didefenisikan secara fungsional dan secara interpretif. Defenisi dari perspektif fungsional adalah secara objektif sedangkan defenisi dari perspektif interpretif adalah secara subjektif. Secara fungsional, komunikasi organisasi dapat didefenisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan yang hierarkis antara yang satu dengan yang lainnya yang berfungsi dalam suatu lingkungan. dalam Pace dan Faules 2005:32. Hubungan yang ditentukan dalam struktur ini bersifat alami, hubungan ini juga menunjukkan struktur sebuah organisasi itu bersifat luwes dan dapat berubah sebagai respons terhadap kekuatan-kekuatan lingkungan yang internal juga eksternal. Namun demikian, hubungan antara jabatan yang berubah, secara resmi hanya dapat terjadi berdasarkan pernyataan pejabat-pejabat organisasi. Fokus komunikasi organisasi dalam perspektif fungsional adalah komunikasi di antara anggota-anggota suatu organisasi, maka komunikasi dapat terjadi kapanpun setidak-tidaknya ada satu orang yang menduduki suatu jabatan tertentu dalam suatu organisasi menafsirkan suatu pertunjukan. Sistem ini menyangkut pertunjukan dan penafsiran pesan Universitas Sumatera Utara yang terjadi di antara banyak anggota organisasi, bisa puluhan bahkan ratusan anggota organisasi yang memiliki jenis hubungan yang berlainan yang menghubungkan mereka. Hubungan yang berlainan ini bisa saja seperti pikiran, keputusan, dan perilakunya diatur oleh kebijakan atau regulasi yang mempunyai gaya yang berlainan dalam berkomunikasi, yang kemudian juga dalam mengelola dan memimpin organisasi dimotivasi oleh kemungkinan-kemungkinan yang berbeda. Interaksi semua faktor ini atau mungkin faktor yang lebih banyak lagi disebut dengan sistem komunikasi organisasi. Menurut perspektif interpretif, komunikasi organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang merupakan organisasi. Proses interaksi tersebut tidak mencerminkan organisasi;ia adalah organisasi dalam Pace dan Faules 2005:33. Dalam perspektif ini komunikasi organisasi adalah perilaku pengorganisasian yang terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu bertransaksi dan member makna pada apa yang sedang terjadi. Dalam perspektif ini juga, peranan orang- orang dan proses dibutuhkan dalam menciptakan makna, makna tersebut tidak hanya pada orang, namun juga dalam transaksi itu sendiri. Lebih jelasnya, komunikasi organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara, dan mengubah organisasi dalam Pace dan Faules 2005:33. Universitas Sumatera Utara Maka disimpulkan jika perspektif fungsionalis objektif dalam organisasi menekankan struktur . Sementara organisasi yang berdasarkan perspektif interpretif subjektif lebih menekankan proses .

II.2. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi

Dokumen yang terkait

Iklim Komunikasi Organisasi dan Kepuasan Kerja (Studi Korelasional Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja pada Karyawan Operasional Hotel Grand Antares Indonesia Medan)

3 47 103

Iklim Komunikasi Dan Kepuasan Kerja (Studi Korelasional Pengaruh Iklim Komunikasi Terhadap Kerja Karyawan PT. CIMB Niaga Auto Finance Cabang Medan II)

0 46 112

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kepuasan Kerja Studi Korelasional Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai PT. Jasa Raharja (Persero) cabang Medan

2 66 142

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kepuasan Kerja (Studi Korelasional Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Tingkat Kepuasan Kerja pada Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan Iskandar Muda)

11 105 141

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kepuasan Kerja ( Studi Korelasional Tentang Hubungan Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Di Kalangan Karyawan Bank Sumut Cabang Medan Sukaramai, Medan Sumatera Utara )

1 28 143

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS TENTANG PERANAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT. INTAN PARIWARA KLATEN)

23 196 195

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Iklim Komunikasi Organisasi dan Kepuasan Kerja (Studi Korelasional Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja pada Karyawan Operasional Hotel Grand Antares Indonesia Medan)

0 0 7

Iklim Komunikasi Organisasi dan Kepuasan Kerja (Studi Korelasional Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja pada Karyawan Operasional Hotel Grand Antares Indonesia Medan)

0 0 11

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kepuasan Kerja Studi Korelasional Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai PT. Jasa Raharja (Persero) cabang Medan

0 0 11

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kepuasan Kerja Studi Korelasional Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai PT. Jasa Raharja (Persero) cabang Medan

0 0 11