I.5. Kerangka Teori
Teori terdiri dari konsep-konsep, defenisi, acuan, dan proporsi yang menggambarkan suatu fenomena secara sistematis melalui penentuan hubungan
antara variabel dengan tujuan untuk menjelaskan memprediksikan fenomena
tersebut Rakhmat, 2007:7.
Dengan adanya kerangka teori peneliti akan memiliki landasan dalam menentukan tujuan arah penelitiannya. Teori-teori yang relevan dengan penelitian
ini adalah komunikasi organisasi, fungsi komunikasi dalam organisasi, jaringan komunikasi, iklim komunikasi organisasi, peranan pimpinan terhadap iklim
komunikasi organisasi, kepuasan kerja dan pengaruh iklim terhadap kepuasan kerja.
I.5.1. Komunikasi Organisasi
Komunikasi merupakan suatu medan yang sangat penting dalam manajemen organisasi, organisasi jelas memerlukan informasi, dengan
berkembangnya organisasi kebutuhan informasi juga bertambah. Berbagai ahli memberikan persepsi mengenai apa itu komunikasi
organisasi, dari semuanya ada beberapa hal yang umum dapat disimpulkan mengenai komunikasi organisasi, yaitu:
a. Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu sistem terbuka yang kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik
internal maupun eksternal
Universitas Sumatera Utara
b. Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media.
c. Komunikasi organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaannya, hubungannya dan ketrampilanskillnya.
Menurut Mulyana 2007:83 komunikasi organisasi organizational communication terjadi dalam suatu organisasi bersifat formal dan juga
informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok. Oleh karena itu, organisasi dapat diartikan sebagai
kelompok dari kelompok-kelompok. Komunikasi organisasi sering melibatkan juga komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi dan ada kalanya juga
komunikasi publik. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi
horizontal, sedangkan komunikasi informal tidak bergantung pada struktur organisasi, seperti komunikasi antar sejawat, juga termasuk selentingan dan
gosip.
I.5.2. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
Komunikasi adalah arus informasi dan emosi-emosi yang terdpat dalam masyarakat yang berlangsung secara vertical atas bawah, vice-versa
maupun secara horizontal. Dapat berarti pula perhubungan atau persambungan wahanasarana-sarana. dalam Kartono 2010: 134.
Dalam kehidupan berorganisasi peranan komunikasi cukup besar dalam mendorong motivasi kuat dalam diri para anggota organisasi untuk
Universitas Sumatera Utara
berkarya lebih tekun. Oleh karena itu juga penting diperhatikan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan orang lain baik
melalui jalur formal maupun jalur informal. Komunikasi yang terjadi dalam organisasi mempunyai dua peran
penting yaitu: a. Sebagai wahana untuk menyampaikan keluhan untuk mana pimpinan
diharapkan menjadi pendengar yang baik. b. Sebagai saluran saluran menyatakan kepuasan atas keberhasilannya
menyelesaikan tugas yang dipercayakan kepadanya. Siagian: 2003
Fungsi komunikasi dalam organisasi yaitu sebagai wahana penyampaian informasi yang diperlkukan berbagai pihak untuk memperlancar
jalannya proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan sukar dilakukan dengan lancar dan efektif apabila kekurangan jenis informasi,
terutama dalam usaha mencari dan menemukan serta menganalisis berbagai alternatif yang mungkin ditempuh dan dalam memilih salah satu diantaranya
untuk ditempuh.
1.5.3. Jaringan Komunikasi