Dalam buku Muhammad 2009: 86-87 menjelaskan yang menjadi persoalan utama dari iklim komunikasi adalah hal-hal berikut:
a. Persepsi mengenai sumber komunikasi dan hubungannya dalam organisasi
a. Apakah anggota organisasi merasa puas dengan atasan, teman beekrja dan bawahan sebagai sumber informasi
b. Berapa pentingnya sumber-sumber itu c. Apakah sumber-sumber tersebut dapat dipercaya
d. Apakah sumber-sumber terbuka terhadap komunikasi b. Persepsi mengenai tersedianya informasi bagi anggota organisasi
a. Apakah jumlah informasi yang diterima cocok atau tepat dengan topic-topik yang penting dari sumber informasi
b. Apakah informasi itu berguna c. Apakah balikan informasi dikirimkan kepada sumber yang
tepat. c. Persepsi mengenai organisasi itu sendiri
a. Berapa banyaknya anggota yang terlibat dalam pembuatan keputusan yang mempengaruhi mereka
b. Apakah tujuan dan objektif dipahami c. Apakah orang diberi sokongan dan dihargai
d. Apakah sistem terbuka terhadap input dari anggotanya.
I.5.5. Peranan Pimpinan Terhadap Iklim Komunikasi Organisasi
Kepemimpinan yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Tanpa
kepemimpinan maka hubungan antara tujuan perseorangan dan tujuan organisasi dapat menjadi renggang atau lemah, karena tidak ada yang
membimbing, tidak ada yang memandu dan memberi contoh dengan baik bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Davis mengatakan tanpa kepemimpinan, suatu organisasi adalah kumpulan orang-orang dan mesin-mesin yang tidak teratur kacau balau.
Universitas Sumatera Utara
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi membujuk orang- orang lain untuk mencapai tujuan dengan antusias dalam Reksohadiprodjo
dan Hani 1992: 286 Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya bergantung pada
kepemimpinannya, yaitu apakah kepemimpinan tersebut mampu menggerakkan semua sumber daya manusia, sumber daya alam, sarana, dana,
dan waktu secara efektif, efisien serta terpadu dalam prosesnya, karena itu kepemimpinan adalah inti dari organisasi Kartono, 2010.
Demikian halnya dalam sebuah iklim komunikasi seorang pimpinan memegang peran yang sangat penting, pimpinan mencerminkan bagaimana
organisasi yang dipimpinnya. Mutu dan kualitas perusahaan menjadi cerminan dari mutu dan kualitas dari pimpinannya. Seorang pimpinan perlu
memperhatikan bagaimana iklim yang sedang berlangsung dalam organisasinya, hal ini dapat dilakukan dengan meluangkan waktu lebih
banyak dan memberi perhatian pada setiap jaringan komunikasi, baik jaringan komunikasi formal seperti komunikasi ke atas, komunikasi ke bawah dan
komunikasi horizontal dan juga jaringan komunikasi informal yaitu dengan munculnya desas-desus atau selentingan.
I.5.6. Kepuasan Kerja
Pengertian kepuasan kerja diantaranya apa yang dikemukakan Robbins 2001 bahwa kepuasan kerja adalah sikap suatu umum terhadap suatu
pekerjaan seseorang, selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seorang
Universitas Sumatera Utara
pekerja dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya mereka terima. Kepuasaan kerja merupakan suatu sikap yang dimiliki oleh para individu
sehubungan dengan jabatan atau pekerjaan mereka. Siagian 1999 mengatakan bahwa kepuasan kerja merupakan suatu cara pandang seorang
yang bersifat positif maupun negatif tentang pekerjaannya. Pendapat lain bahwa kepuasan kerja yaitu keadaan emosional yang meyenangkan dan yang
tidak menyenangkan dengan mana para pegawai memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja ini mencerminkan perasaan seseorang terhadap
pekerjaannya Handoko 2000. Selain itu pendapat Indrawidjaja 2000 bahwa kepuasan kerja secara umum menyangkut sikap seseorang mengenai
pekerjaannya. Karena menyangkut sikap, maka pengertian kepuasan kerja menyangkut berbagai hal seperti kognisi, emosi dan kecenderungan perilaku
seseorang. dalam Winardi, 2007 : 217 Perilaku seserang atau karyawan dalam organisasi diterjemahkan
menjadi bagaimana karyawan tersebut melaksanakan tugas yang diberikan atasan dan sejauhmana tanggung jawabnya terhadap tugas tersebut. Beberapa
hal yang menentukan kepuasan kerja sebagaimana yang diungkapkan oleh Robbins 2001: https:inayputrabangsa.files.wordpress.com
1. Kerja yang secara mental menantang pegawai yang cenderung menyukai pekerjaan yang memberikan kesempatan menggunakan
ketrampilan dan kemampuan dalam bekerja.
Universitas Sumatera Utara
2. Gagasan yang pantas pegawai menginginkan sistem upahgaji dan kebijakan promosi yang adil, tidak meragukan dan sesuai dengan
pengharapan mereka. 3. Kondisi kerja yang mendukung pegawai peduli lingkungan kerja
baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas yang baik.
4. Rekan sekerja yang mendukung adanya interaksi sosial antara sesama pegawai yang saling mendukung menghatar meningkatkan
kepuasan kerja. 5. Jangan lupakan kesesuaian antara kepribadian pekerjaan. Holand
dalam Robbins 2001 mengemukakan bahwa kecocokan yang tinggi antara kepribadian seorang pegawai dan pengharapan akan
menghasilkan individual yang lebih terpuaskan. 6. Ada dalam gen bahwa 30 dari kepuasan individual dapat
dijelaskan oleh keturunan. Hasil riset lainnya megemukakan bahwa sebagian besar kepuasan beberapa orang diketemukan
secara genetis.
I.5.7. Pengaruh Iklim Terhadap Kepuasan Kerja