yang tinggi, tetapi apabila faktor seperti imbalan-imbalan mempunyai pengaruh pada hubungan untuk kerja. Winardi 2007:218
II.7. Pengaruh Iklim Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja
Iklim komunikasi dan kepuasan kerja menunjukkan bahwa karyawan secara tidak langsung harus mempunyai informasi yang diperlukan untuk
menyelesaikan pekerjaan mereka. Maka jika karyawan hanya mendapat informasi yang terbatas atau kekurangan informasi itu berarti mereka tidak
mempunyai alat untuk memajukan organisasinya. Kepuasan adalah suatu konsep yang biasanya berkenaan dengan
kenyamanan, jadi kepuasan dalam komunikasi berarti seseorang memiliki kenyamanan dengan pesan-pesan, media dan hubungan-hubungan dalam
organisasi. Sama halnya dengan kepuasan kerja bahwa seseorang yang puas dalam pekerjaannya karena ia nyaman dengan dengan lingkungan
pekerjaannya atau iklim atau suasana pekerjaannya. Tetapi iklim mempunyai implikasi yang menjangkau panjang, dan penelitian iklim
meliputi lebih daripada sekedar menentukan apakah sebuah perusahaan yang merupakan tempat bekerja adalah tempat yang menyenangkan. Iklim
juga bukanlah sifat seorang individu melainkan sifat yang dibentuk, dimiliki bersama dan dipelihara oleh para anggota organisasi.
Iklim suatu organisasi diungkapkan melalui isi pesan dan bentuk simbolik yang dipergunakan dalam interaksi. Hubungan sehari-hari antar
sesama karyawan dapat menggambarkan bagaimana iklim diciptakan dan
Universitas Sumatera Utara
dipelihara dalam organisasi tersebut. Iklim atau suasana yang kondusif ini akan lebih terasa saat percakapan informal yang biasa dilakukan para
karyawan sebagai penghilang kebosanan dalam bekerja. Hal-hal yang sederhana seperti kebiasaan mengucapkan salam, istirahat minum kopi,
makan siang, bercanda dan membicarakan tentang banyak hal merupakan cara-cara penting sebuah komunitas memelihara dirinya. Dengan adanya
iklim yang semakin kondusif dalam sebuah perusahaan maka kemungkinan untuk mencapai kepuasan dalam bekerja semakin besar.
Kembali berbicara mengenai kenyamanan, kenyamanan yang diidentikkan dengan kepuasan kerja memiliki kecenderungan, kadang-
kadang dapat menyebabkan individu lebih menyukai cara-cara pelaksanaan terbaru sehingga seringkali gagal menghasilkan peningkatan
kinerja tugas. Beberapa penelitian tentang hubungan antara komunikasi organisasi dengan kinerja pekerjaan menunjukkan bahwa kepuasan kecil
peranannya dalam perbaikan kinerja pekerjaan. Pace dan Faules, 2005. Dengan kata lain iklim komunikasi memang memilki pengaruh dan andil
dalam menimbulkan kepuasan kerja seorang karyawan, namun hanya sampai pada batas kepuasan saja. Kepuasan ini tidak serta merta
menimbulkan gairah dan semangat kerja pada karyawan untuk memperbaiki kinerjanya, kecuali ia mendapatkan imbalan untuk
pekerjaannya Winardi, 2007. Maka kepuasan tidak memacu para individu untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi, meskipun
Universitas Sumatera Utara
kepuasan komunikasi yang ditimbulkan atau berasal dari iklim komunikasi jelas memberi andil dalam kepuasan kerja.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN