dalam derita” meaning in suffering atau ”hikmah dalam musibah” blessing in disguise menunjukkan bahwa dalam penderitaan sekalipun makna hidup akan
tetap dapat ditemukan. Bila hasrat ini dapat dipenuhi maka kehidupan akan dirasakan berguna, berharga dan berarti meaningfull akan dialami. Sebaliknya
bila hasrat ini tidak terpenuhi akan menyebabkan kehidupan dirasakan tidak bermakna meaningless, hampa dan tidak berguna Bastaman, 2007.
Makna hidup merupakan bagian dari kenyataan hidup yang dapat dijumpai di dalam setiap kehidupan. Oleh karena itu, makna hidup dapat berubah-ubah
sewaktu-waktu. Makna hidup tidak dapat diberikan oleh siapapun, tetapi hanya dapat dipenuhi jika dicari dan ditemukan oleh diri sendiri Frankl, 1984. Individu
dalam mencapai makna hidupnya harus menunjukkan tindakan dari komitmen yang muncul dalam dirinya. Melalui komitmen tersebut seseorang akan menjawab
tantangan yang ada dan memberikan sesuatu kepada hidup individu yang mencarinya Koeswara, 1992.
A. 2. Karakteristik Makna Hidup
Makna hidup sebagaimana dikonsepkan oleh Frankl dalam Bastaman, 2007 memiliki beberapa karakteristik :
a. Makna hidup memiliki sifat yang unik, pribadi dan temporer. Artinya segala
sesuatu yang dianggap berarti oleh seseorang belum tentu berarti bagi orang lain. Dalam hal ini makna hidup seseorang dan apa yang bermakna bagi
dirinya biasanya bersifat khusus, berbeda dan tidak sama dengan makna hidup orang lain. Selain itu, makna hidup tidak dapat diberikan oleh siapapun
melainkan harus ditemukan sendiri Frankl, dalam Bastaman 1996.
Universitas Sumatera Utara
b. Makna hidup itu spesifik dan nyata, makna hidup dapat ditemukan dalam
pengalaman dan kehidupan sehari-hari serta tidak selalu dikaitkan dengan hal- hal yang abstrak, tujuan-tujuan idealistis dan prestasi-prestasi akademis.
c. Makna hidup memberi pedoman dan arah tujuan terhadap kegiatan-kegiatan
yang dilakukan
A. 3. Sumber-Sumber Makna Hidup
Makna hidup menuntut keaktifan dan tanggung jawab individu untuk memenuhinya Koeswara, 1992. Makna hidup tidak hanya ditemukan dalam
keadaan yang menyenangkan, namun juga dapat ditemukan pada saat penderitaan. Dalam kehidupan, terdapat tiga bidang potensial yang mengandung nilai-nilai
yang memungkinkan seseorang menemukan makna hidupnya. Ketiga nilai values ini merupakan sumber-sumber makna hidup, yang terdiri dari Frankl,
1984 adalah : a. Nilai-nilai kreatif Creative Values
Merupakan salah satu dari cara yang dikemukakan oleh logoterapi dalam memberikan arti bagi kehidupan yaitu dengan “melihat apa yang dapat
diberikan bagi kehidupan ini what we give to life. Melalui tindakan-tindakan kreatif dan menciptakan suatu karya seni, menekuni suatu pekerjaan dan
meningkatkan keterlibatan pribadi terhadap tugas serta berusaha untuk mengerjakan dengan sebaik-baiknya Frankl dalam Bastaman 2007.
b. Nilai-nilai penghayatan Experiental Values
Universitas Sumatera Utara
Cara kedua adalah dengan melihat ”apa yang dapat kita ambil dari dunia ini” what we take form the world. Dengan mengalami sesuatu, melalui kebaikan,
kebenaran dan keindahan, dengan menikmati alam dan budaya atau dengan mengenal manusia lain dengan segala keunikannya. Selain itu cinta kasih
dapat menjadikan seseorang menghayati perasaan berarti dalam kehidupannya. Dengan mencintai dan merasa dicintai seseorang akan
merasakan hidupnya penuh dengn pengalaman hidup yang membahagiakan Frankl, dalam Bastaman 2007
c. Nilai-nilai bersikap Attitudinal Values
Cara ketiga adalah “sikap yang diambil untuk tetap bertahan terhadap penderitaan yang tidak dapat dihindari” the attitude we take toward
unavoidable suffering, Yaitu menerima dengan penuh ketabahan, kesabaran dan keberanian segala bentuk penderitaan yang tidak mungkin dielakkan lagi.
Dalam hal ini yang diubah bukan keadaan namun sikap yang dapat diambil dalam menghadapi keadaan itu.
A. 4. Komponen-komponen yang Menentukan Keberhasilan dalam Pencarian Makna Hidup