seorang pelacur. Terlebih lagi ketika Ayu mendapatkan uang yang cukup besar sebagai bonus dari pekerjaannya sebagai seorang pelacur dalam memuaskan
pelanggannya, maka sejenak Ayu mengurungkan niatnya untuk segera berhenti sebagai seorang pelacur.
A. 3 Pembahasan Penemuan Makna Hidup pada Responden I
Makna hidup dapat ditemukan dalam berbagai kondisi bahkan dalam penderitaan sekalipun. Bastaman 1996 menyebutkan ada beberapa tahap yang
harus dilalui seseorang dalam menemukan dan memenuhi makna hidupnya. Pada responden pertama yang bernama Ayu, tahap-tahap penemuan makna
hidup yang dialaminya berdasarkan skema adalah 1.
Tahap Penderitaan Menurut Bastaman 1996 tahap penderitaan adalah tahap-tahap dimana
seseorang mengalami pengalaman tragis dan penghayatan hidup tanpa makna. Ia mengatakan bahwa suatu peristiwa tragis dalam hidup seseorang
dapat menimbulkan penghayatan hidup tanpa makna yang ditandai dengan perasaan gersang, hampa, apatis dan tidak merasa memiliki tujuan hidup.
Tahap penderitaan yang dialami oleh Ayu adalah suatu peristiwa ketika ayah Ayu berselingkuh dengan seorang wanita yang menyebabkan ibunya
terkena serangan jantung dan meninggal dunia. Pada saat itu Ayu merasa shock dan tidak dapat menerima kenyataan bahwa ayahnya telah
meninggal dan secara bersamaan ia juga ditinggalkan oleh ibunya. Ayu merasa shock karena pada saat itu ia tidak mempersiapkan apa-apa baik
Universitas Sumatera Utara
fisik dan mentalnya. Ayu merasa bingung karena tidak tahu harus berbuat apa dan tidak tahu harus mengadu kepada siapa.
”Sedih banget. Aku ngerasa kehilangan orang yang paling aku sayang. Cuma karna ada mama makanya aku bisa bertahan, waktu
dirumah lagi kacau-kacaunya, orang tua aku sering berantem, mama yang kuatkan aku supaya tetep tegar. Makanya aku bisa
kuat...tapi semenjak mama nggak ada, aku jadi stress berat. Kebayang kan rasanya kehilangan orang yang kita cintai. Pasti
sedih kali..”Subjek1WIB0706-WIB0721Lampiran AHal 33
setelah peristiwa tersebut, Ayu mulai melarikan diri ke teman-temannya. Ayu menjadi jarang pulang kerumah dan tidak pernah berinteraksi dengan
ayahnya kecuali dengan adik-adiknya. Ayu juga telah menjadi sosok yang berbeda dari Ayu sebelumnya. Teman-teman Ayu saat itu adalah mereka
yang berasal dari keluarga kaya yang juga merupakan penganut paham free sex atau seks bebas dalam pergaulannya. Maka Ayu kini telah menjadi
seseorang yang liar dan nakal. Hal ini terlihat pada saat Ayu yang mau saja diajak berhubungan seksual dengan kekasihnya. Dahulu sebelum ayahnya
berselingkuh dan ia di tinggalkan oleh ibunya, Ayu adalah seorang anak yang pendiam, penurut dan patuh kepada orang tuanya. Kekasih Ayu yang
juga berasal dari keluarga kaya dan cukup terpandang di Jakarta sering kali mengajak ayu untuk berhubungan seksual. Ayu yang pada awalnya adalah
seorang anak yang baik dan patuh kepada orang tua selalu menolak ajakan tersebut. Hal itu disebabkan karena ia takut jika orang tuanya mengetahui
perbuatannya itu, orang tuanya akan marah kepadanya. Tetapi untuk kali ini, ketika untuk kesekian kali kekasih Ayu mengajaknya untuk
berhubungan seksual Ayu tidak menolaknya sama sekali.
Universitas Sumatera Utara
”Waktu dikasi minum sama cowok aku kemaren aku masih sadar kok. Kalo aku mau aku bisa aja ngelawan atau berontak, tapi aku
kemaren itu diem aja. Ya udah..gitu sih ceritanya..lagian siapa yang mau perduli coba...” Subjek1WIB0027-WIB0034Lampiran
AHal 18-19
Berdasarkan pengungkapan diatas, terlihat bahwa Ayu kini tidak mempermasalahkan lagi apa yang boleh dan tidak boleh ia lakukan.
Baginya kini ia yang mengatur kehidupannya sendiri karena ia merasa apapun yang ia lakukan baik atau buruk tidak akan ada orang lain yang
akan memperdulikannya termasuk ayahnya sendiri. 2.
Tahap Penerimaan Diri Bastaman 1996 mengungkapkan tahap penerimaan diri terjadi ketika
individu mulai menerima apa yang terjadi pada hidupnya, pemahaman diri, dan terjadinya perubahan sikap. Biasanya muncul kesadaran ini di dorong
oleh aneka ragam sebab. Pada tahap ini, Ayu kini mulai mengatur kehidupannya sendiri. Ia
memutuskan untuk berhubungan seksual dengan kekasihnya adalah karena pada saat itu ia mulai menerima atas apa yang telah dialami dalam
hidupnya. Ia menyadari bahwa hidupnya telah berubah, kini ibunya telah tiada dan ayahnya telah menikah lagi dengan wanita lain. Ia yakin bahwa
ayahnya kini pasti tidak akan memperdulikannya lagi. Salah satu bukti adalah bahwa ayah Ayu tidak pernah bertanya mengapa Ayu sering tidak
pulang kerumah, dan ayah Ayu juga mulai jarang memberikannya uang untuk kebutuhannya sehari-hari. Maka Ayu menganggap bahwa ia harus
bisa mengambil sikap dan tindakan. Pada saat itu Ayu mulai menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
perubahan-perubahan. Hal ini terlihat pada suatu ketika dimana salah seorang teman Ayu menawarkan kepadanya bahwa ada seorang pengusaha
yang sedang mencari seorang wanita yang masih perawan. Ayu yang mendapatkan tawaran tersebut tidak menyia-nyiakannya. Pada saat itu,
yang sedang memerlukan uang karena ia tidak pernah lagi diberikan uang oleh ayahnya dan karena kebutuhannya juga semakin banyak yang belum
tepenuhi maka ia segera mengiyakan ajakan tersebut dengan mengatakan kepada teman-temannya bahwa ia masih perawan.
”Yaah...Aku pikir kalo aku terima tawaran itu paling enggak aku bisa dapet uang lebih banyak. Dari papa udah nggak bisa
diharapkan lagi lah..semua harta papa udah dipegang sama perempuan itu. Aku jamin perempuan itu pasti Cuma mau sama
harta papa aja. Lebih mending aku kerja kayak begini. Uangnya banyak lagi..” Subjek1WIB0114-WIB0136Lampiran AHal 20-
21
Setelah Ayu memutuskan untuk menerima tawaran tersebut, Ayu kini resmi telah menjadi seorang pelacur. Untuk memudahkan pekerjaannya
sebagai seorang pelacur, ketika teman-temannya akan pergi ke kota Medan dan mengajak Ayu untuk ikut serta maka dengan senang hati Ayu
menerima ajakan tersebut. Ia berharap dengan perginya ia ke kota Medan akan memuluskan pekerjaannya sebagai seorang pelacur. Selain itu ia juga
berharap bahwa dengan cara pergi ke Medan dan menjadi seorang pelacur maka ia akan bisa melupakan masalah yang dihadapinya didalam keluarga
dan membangun kehidupan yang lebih baik lagi.
Universitas Sumatera Utara
Ketika sampai di kota Medan, Ayu mulai mencoba menata hidupnya kembali. Ia menyewa sebuah rumah yang cukup besar dan membeli
sebuah mobil dari penghasilannya bekerja sebagai seorang pelacur dan juga dengan uang tabungannya.
Pada bulan-bulan pertama, Ayu tidak merasakan hal-hal yang negatif seperti kesepian dan hal-hal negatif lainnya. Ia menjalani kehidupannya
menjadi seorang pelacur dengan tenang dan damai tanpa gangguan apapun. Semua pilihan yang telah ia ambil pada saat itu dirasakannya
adalah benar. Karena ia merasa saat itu hidupnya menjadi lebih baik dibandingkan sebelumya. Ia mendapatkan uang yang cukup banyak dan
bisa melupakan keluarganya yang ada di Jakarta. 3.
Tahap Penderitaan Bastaman 1996 mengungkapkan bahwa penderitaan adalah merupakan
perasaan yang tidak menyenangkan dan reaksi-reaksi yang ditimbulkan sehubungan dengan kesulitan yang dialami seseorang.
Setelah masuk ke tahun pertama bekerjanya Ayu sebagai seorang pelacur, Ayu dipertemukan dengan salah seorang tamu. Entah mengapa setelah
beberapa kali bertemu dan melayani tamu tersebut, Ayu mulai menyukai tamunya itu. Ayu merasa jika dalam seminggu sekali tamunya tersebut
tidak menjumpainya maka Ayu akan merasa ada yang hilang. Semenjak saat itu Ayu mulai berani untuk memberi perhatian kepada tamunya itu
dengan cara mengirim SMS sekedar untuk menanyakan kabar.
Universitas Sumatera Utara
Malangnya, tamunya yang menerima perlakuan Ayu tidak merespon apa- apa. Malah tamu tersebut mengacuhkan SMS-SMS dan segala bentuk
perhatian yang diberikan oleh Ayu. Ayu yang telah berharap banyak kepada pria itu merasa sangat sedih dan kecewa. Ia merasa perbuatan yang
ia lakukan dengan cara memberi perhatian yang lebih kepada pria yang juga menjadi tamunya tersebut adalah sia-sia. Semenjak saat itu Ayu
menjadi sosok yang agak pemurung. Ayu menjadi sering melamun dan selalu mengingat perlakuan tamunya itu kepadanya. Ia kemudian mulai
merasa bahwa salah satu penyebab mengapa pria itu tidak merespon semua perhatiannya adalah apakah karena ia yang berprofesi sebagai
seorang pelacur? ” Duuh...aku sih namanya aja pacaran..tapi tetep juga namanya jadi
simpenan orang...mereka kan Cuma perlu sama tubuh aku aja, selebihnya
ngak. Jadi jangan ngarep lebih lah...”Subjek1WIB0246-WIB0252Lampiran AHal 6
Semenjak menyadari hal itu, Ayu menjadi lebih sering mengingat masa- masa lalu ketika keluarganya masih utuh dan bahagia. Ia mulai
mengeluhkan atas apa yang terjadi padanya dahulu yang telah berdampak padanya kini. Ia menyesali nasibnya, mengapa ayahnya bisa berselingkuh,
mengapa ibunya meninggal dan lain sebagainya. Jika ibunya tidak meninggal dan ayahnya tidak berselingkuh dan menikah lagi dengan
wanita lain mungkin ia tidak akan menjadi seperti ini yaitu bekerja sebagai seorang pelacur.
”kadang-kadang kalo teringat dulu, saat mama masih ada aku pasti bisa bertahan sampek sekarang. Nggak perduli mau papa nikah
Universitas Sumatera Utara
lagi, selingkuh sama perempuan nggak bener...itu urusan dia. Yang penting kalo mama aku ada disamping aku itu udah cukup. Coba
papa nggak selingkuh, mama nggak meninggal..pasti aku nggak akan jadi kayak begini..” Subjek1WIB0465-WIB0478Lampiran
AHal 28
Semenjak saat itu Ayu sering menginggat adik-adiknya yang pernah ia lupakan dan kini masih di Jakarta. Ia sering merasa kesepian karena tidak
memilik teman untuk saling berbagi. Disitulah ia mulai menyadari bahwa ia merindukan sosok ibu yang akan menyayanginya dengan sepenuh hati.
”Itu sih waktu malem-malem, sebelum tidur...apalagi kalo lagi gak sibuk ya, aku tuh sering nghayal-nghayal, gimana ya keadaan adik
aku, inget masa-masa dulu waktu kami sekeluarga suka ngumpul, disitu..aku jadi kangen sama mereka...” Subjek1WIB0569-
WIB0576Lampiran AHal 30
Jika Ayu sudah merasa kesepian maka akan berdampak pada pekerjaan yang dijalaninya. Ayu akan merasa jijik dengan pria-pria yang menjadi
tamunya. ”apa lagi ngeliat cowok banyak banget yang brengsek, mau begini
mau begono. Yang paling sedih tuh kalo ketemu ama pelanggan yang udah tua, terus dipeluk dicium..kok rasanya nyesel banget
gitu..aku tuh kadang suka ngerasa nggak ikhlas nit...” Subjek1WIB0369-WIB0380Lampiran AHal 9
Ayu akan menjadi menyesal karena telah mau untuk berhubungan seksual dengan pria yang belum dikenalnya. Ia merasa tidak ikhlas dalam
menghadapi semua ini. Ia merasa apa yang dia cari dan ia temukan adalah semu belaka
4. Tahap Penerimaan diri
Universitas Sumatera Utara
Bastaman 1996 mengungkapkan tahap penerimaan diri terjadi ketika individu mulai menerima apa yang terjadi pada hidupnya, pemahaman
diri, dan terjadinya perubahan sikap. Biasanya muncul kesadaran ini di dorong oleh aneka ragam sebab. Misalnya karena perenungan diri,
konsultasi dengan para ahli, mendapat pandangan dari seseorang, hasil do’a dan ibadah, belajar dari orang lain dan lain-lain.
Ketika muncul rasa penyesalan dalam diri Ayu lama-kelamaan ia mulai merasa dan menyadari bahwa keputusannya untuk menjadi seorang
pelacur adalah salah. Dahulu ia menganggap bahwa dengan masuknya ia kedalam dunia pelacuran akan membawa hidupnya menjadi lebih baik
dari sebelumya. Namun kenyataannya adalah malah membuat hidupnya menjadi lebih buruk. Memang pada awalnya pekerjaannya sebagai
seorang pelacur berjalan dengan mulus dan baik-baik saja, namun setelah ia menyukai seorang pria yang juga merupakan salah seorang tamunya
dan tamu tersebut tidak menyukainya maka sejak saat itu ia mulai menyadari bahwa ia telah salah dalam menentukan jalan hidupnya.
” saat-saat aku kangen sama adik-adikku dan mama ku juga, disitu baru aku merasa bersalah karna udah milih kerjaan ini...aku
nyeseeelll banget. Gimana kalo mama ku tau, adik-adik aku tau kalo aku kerja kayak beginian...rasanya duuhh..susah buat
dijelaskan..”
Subjek1WIB0577-WIB0586Lampiran AHal
30-31 Dengan masuknya Ayu kedalam dunia pelacuran, segala kebutuhannya
akan materi memang terpenuhi. Padahal sebenarnya bukan kebahagiaan seperti itu yang dicari oleh Ayu. Kebahagiaan sebenarnya yang ingin ia
rasakan ialah ketika ia berkumpul kembali dengan keluarganya. Terlebih
Universitas Sumatera Utara
ketika Ayu mengingat bahwa pekerjaan sebagai seorang pelacur ini adalah pekerjaan yang dilarang oleh agama dan negara. Ia juga tidak dapat
membayangkan bagaimana jika orang tuanya tahu khususnya bagi ibunya dan adik-adiknya. Jika ibunya masih ada tentu ia akan marah dan merasa
kecewa melihat ia bekerja sebagai seorang pelacur. ”Bahagianya? karena bisa dapet duit banyak..bisa seneng-seneng,
belanja-belanja..seru lah. Tapi nurut aku bahagia yang aku dapet itu Cuma semu. Sementara aja aku bahagianya. Karna pada
dasarnya emang aku selalu inget sama adik-adik aku dirumah.” Subjek1WIB0809-WIB0819Lampiran AHal 36
5. Tahap Penemuan Makna Hidup
Bastaman 1996 menandai dengan penyadaran individu akan nilai-nilai berharga yang sangat penting dalam hidupnya. Hal-hal yang dianggap
berharga dan penting itu mungkin saja berupa nilai-nilai kreatif, nilai penghayatan, dan nilai-nilai bersikap.
a. Nilai-nilai penghayatan Experiental Value
Rasa bersalah dan rasa kesepian yang dialami oleh Ayu membuat Ayu tidak dapat membayangkan apa yang terjadi
kelak ketika adik-adiknya mengetahui bahwa pekerjaannya adalah sebagai seorang pelacur. Terlebih lagi rasa bersalahnya
kepada ibunya yang telah tiada. Ayu merasa sampai saat ini ia belum memberi kontribusi apa-apa kepada keluarganya.
Padahal sebagai anak yang tertua seharusnya Ayu bersikap lebih dewasa dalam menghadapi masalah di dalam
Universitas Sumatera Utara
keluarganya. Perasaan cinta kepada adik-adiknya dan ibunya menyebabkan Ayu mempunyai keinginan untuk berhenti dari
pekerjaan ini. ”Keluarga
itu Penting
banget..aku mikirnya setelah aku ngurusin adik-adik aku ntar baru aku mikir diri aku sendiri.
Ntah nikah atau gimana lah aku gak tau pasti...” Subjek1WIB0826-WIB0832Lampiran AHal 36
b. Nilai-nilai bersikap Attitudinal Value
Sikap-sikap Ayu dalam menghadapi rasa bersalah Ayu adalah dengan cara menabung untuk masa depannya dengan adik-
adiknya. Ayu berencana untuk membeli sebuah rumah yang akan ia tinggali bersama adik-adiknya. Ayu berpikir bahwa
ayahnya kini tidak dapat diharapkan lagi untuk memenuhi segala kebutuhannya.
”Makanya aku berusaha targetin lah...mau gak mau tiga tahun lagi aku harus berhenti dari kerjaan ini. Klo nggak
digituin aku kayaknya gak bakal berhenti sampek kapan pun.
Selain itu aku kan juga nabung, siap-siap gitu deh..paling nggak aku punya rumah buat adik-adik aku.”
Subjek1WIB0537-WIB0549Lampiran AHal 29-30
c. Nilai-nilai kreatif creative value
Selagi Ayu masih bekerja di dunia pelacuran ini, Ayu sering mengirimkan uang kepada adik-adiknya yang berada di Jakarta.
Hal ini disebabkan karena segala kebutuhan adik-adiknya kini dibatasi pengeluarannya oleh ibu tirinya. Sehingga keuangan
adik-adiknya kini sangat terbatas.
Universitas Sumatera Utara
” Cuma mereka bilang kalo selingkuhan papa itu makin lama makin ngelunjak. Suka nghambur – hamburkan duit
buat hal-hal ngga jelas. Sementara adik-adik aku dikasi duit jajan pas-pasan...kasian kali aku dengernya wi...makanya
aku pengen transfer uang ke mereka nih, buat jajan- jajan.biar mereka gak kekurangan uang. Tau lah gimana wi
kalo orang lain udah campur tangan kalo masalah uang gini. Adik-adik aku yang biasa hidup senang kepaksa juga agak
berkurang jatah uang jajannya karna ada selingkuhan papa itu dirumah”
Subjek1WIB0674-WIB0696Lampiran AHal 32-33
Dengan begitu Ayu merasa sedikit tenang karena ia telah bertanggung jawab terhadap kebutuhan adik-adiknya akan masalah
keuangan. 6.
Tahap Realisasi Makna Hidup Bastaman 1996 mengatakan tahap realisasi adalah suatu tahap dimana
individu akan mengalami semangat dan gairah dalam hidupnya, kemudian secara sadar melakukan keikatan diri self commitment untuk melakukan
berbagai kegiatan nyata yang lebih terarah guna memenuhi makna hidupnya. Saat ini Ayu mulai menyadari bahwa tujuan hidupnya saat ini
adalah mengasuh adik-adiknya sebaik-baiknya selayaknya seorang kakak kepada adiknya. Ayu telah mengetahui bagaimana cara memenuhi nya,
namun sampai sekarang belum terlaksana dan masih dalam proses sehingga bentuk konkritnya belum dirasakan oleh adik-adik Ayu.
Keputusan yang diambil Ayu terkadang berubah-ubah dan tidak konsisten. Ayu memang sering mengirimkan uang kepada adik-adiknya, namun
ketika ia sedang bersama teman-temannya dan mendapatkan bonus yang besar dari tamu yang ia layani, ia sering melupakan dan menunda-nunda
Universitas Sumatera Utara
niatnya untuk berhenti dari dunia pelacuran. Oleh karena itu ia belum masuk kepada tahap realisasi makna yang menurut Bastaman 1996 tahap
realisasi makna adalah suatu tahap dimana seorang individu mulai membuat komitment dan melakukan kegiatan yang nyata dan terarah.
IV. B. Interpretasi Data Responden I
Bastaman 1996 mengungkapkan bahwa penderitaan adalah sebagai perasaan tak menyenangkan dan reaksi-reaksi yang ditimbulkan sehubungan-
sehubungan dengan kesulitan yang dialami oleh seseorang. Namun Bastaman 1996 mengatakan bahwa dalam penderitaan sekalipun makna hidup bisa
ditemukan. Lebih lanjut lagi Bastaman 1996 juga mengatakan bahwa untuk menemukan makna hidup seseorang akan melewati beberapa tahap sampai ia
menemukan makna hidupnya. Responden I yang bernama Ayu memiliki tahap yang tidak berurutan dan
sedikit berbeda dengan tahapan yang ungkapkan oleh Bastaman 1996, seperti yang terlihat pada tabel 2 berikut ini :
Tabel 2, Perbandingan Tahap Penemuan Makna Hidup Bastaman 1996 dengan Tahap Penemuan Makna Hidup Responden I
Tahap Penemuan Makna Hidup Bastaman 1996
Responden I
TAHAP PENDERITAAN
Pengalaman Tragis Penghayatan tdk Bermakna
TAHAP PENERIMAAN DIRI Pemahaman Diri
Pengubahan Sikap
TAHAP PENDERITAAN Pengalaman Tragis
Ibunya Meninggal, Ayahnya Menikah Lagi
Penghayatan Tdk Bermakna Shock Dan Tdk Dpt Menerima
Keadaan
TAHAP PENERIMAAN DIRI
Universitas Sumatera Utara
TAHAP PENEMUAN MAKNA HIDUP
Penemuan Makna Hidup
TAHAP REALISASI MAKNA
Keikatan Diri Kegiatan Terarah,pemenuhan
Makna hidup
TAHAP KEHIDUPAN BERMAKNA
Hidup Bermakna Pemahaman Diri
Menyadari bhw kini ia sendiri dan tidak ada lagi yang memperdulikannya
Pengubahan sikap Melarikan diri ke teman-teman, mau
berhubungan seksual dan menjadi pelacur
TAHAP PENEMUAN MAKNA HIDUP
Penemuan makna hidup Merasa aman dan bahagia ketika
mejadi seorang pelacur
TAHAP PENDERITAAN
Pengalaman tragis Menyukai tamu tsb namun tamu itu
tdk menyukainya Penghayatan tidak bermakna
tdk menyangka bahwa tamu tsb tdk menyukainya dan merasa kesepian
karena tdk ada yg menyayanginya
TAHAP PENERIMAAN DIRI Pemahaman diri
menyadari bahwa pilihannya utk bekerja sbg seorang pelacur adalah
salah Pengubahan sikap
Mulai memperhatikan adik-adiknya dan menabung utk masa depan
TAHAP PENEMUAN MAKNA HIDUP
Penemuan makna hidup berkeinginan untuk berhenti dari
dunia pelacuran dan akan mengurus adik-adiknya yang
terlantar
Universitas Sumatera Utara
Penjelasan : Ayu mengalami tahapan kehidupan dimulai dari peristiwa tragis karena
saat itu ayahnya berselingkuh dan ibunya meninggal. Ia mengalami penghayatan hidup tidak bermakna dimana ia merasa shock, tidak tahu harus berbuat apa,
bingung dan tidak dapat menerima keadaan. Sampai akhirnya beberapa saat muncul kesadaran dalam dirinya melalui perenungan dirinya bahwa saat itu ia
telah kehilangan orang yang ia cintai, ia telah sendiri, tidak ada lagi yang memperdulikannya dan harus berbuat sesuatu untuk melangsungkan hidupnya.
Ayu mulai merubah sikapnya, dari Ayu yang penurut, pendiam menjadi Ayu yang liar dan suka bergaul dengan teman-temannya yang juga liar. Ia merubah total
semua sikap dan perilakunya seratus delapan puluh derajat. Mulai dari berhubungan seksual dengan kekasihnya, mabuk-mabukan sampai menjadi
seorang pelacur. Pada saat itu Ayu merasa telah menemukan tujuan dan makna hidupnya. Ia
merasa nyaman dan bahagia ketika menjadi seorang pelacur, karena ia bisa jauh dari ayah dan ibu tirinya dan melupakan masa lalunya. Namun kebahagiaan itu
tidak berlangsung lama, kebahagiaan itu tiba-tiba hilang ketika ia bertemu dengan salah seorang tamu yang ia sukai namun tamu tersebut tidak menyukainya.
Ayu merasa sakit hati karena di tolak cintanya dan ia kembali ke tahap awal yaitu tahap penderitaan. Ia merasakan kembali perasaan kehilangan orang
yang ia cintai. Ia juga mengalami penghayatan tidup tidak bermakna. Ia merasa kesepian karena tidak ada yang menyayanginya, baik itu kasih sayang dari pacar
Universitas Sumatera Utara
ataupun keluarga. Akhirnya ia baru menyadari dan memahami bahwa pilihannya untuk menjadi seorang pelacur adalah salah dan ia juga menyadari bahwa
kemungkinan besar cintanya ditolak adalah karena profesinya sebagai seorang pelacur.
Sejak saat itu perlahan-lahan ia mulai merubah sikapnya. Ia mulai sering menghubungi dan memperhatikan adik-adiknya yang ada di Jakarta dengan cara
menelpon atau mentransfer sejumlah uang. Ia juga mulai menabung hasil dari pekerjaannya sebagai seorang pelacur untuk masa depan ia dan adik-adiknya.
Pada akhirnya Ayu memiliki keinginan untuk berhenti menjadi seorang pelacur dan akan lebih memperhatikan adik-adiknya. Saat itu Ayu masuk kepada tahap
penemuan makna hidup. Ia menyadari ada hal-hal yang lebih penting dalam hidupnya yaitu dengan mengurus dan menjaga adik-adiknya, daripada egois
memikirkan diri sendiri untuk bersenang-senang dengan mendapatkan uang yang banyak.
Keputusan untuk berhenti dari dunia pelacuran yang diambil oleh Ayu bukan tidak memiliki hambatan Ia masih sering plin-plan merasa ragu dan tidak
konsisten untuk berhenti dari dunia pelacuran. Terlebih ketika ia mendapatkan uang yang berlebih dan ketika sedang berkumpul dengan teman-temannya. Ayu
juga belum merealisasikannya secara nyata karena ia belum memiliki self commitment keikatan diri. Pada hari ini mungkin ia akan memiliki keinginan
untuk berhenti dari dunia pelacuran, dan pada keesokan harinya keinginan itu bisa saja berubah karena responden masih tidak konsisten.Oleh karena itu Ayu belum
termasuk kedalam tahap realisasi makna yang menurut Bastaman 1996 tahap
Universitas Sumatera Utara
realisasi makna adalah suatu tahap dimana seorang individu mulai membuat komitmen dan melakukan kegiatan nyata yang terarah.
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa makna hidup Ayu di dominasi oleh keluarganya. Masalah hubungannya dengan pria yang
menjadi tamunya tersebut merupakan salah satu pemicu yang membuat Ayu menjadi sadar bahwa ada hal lain yang lebih penting dibandingkan dengan
mencari seorang kekasih, yaitu dengan berkumpul dan bertemu lagi dengan keluarganya di Jakarta. Proses penemuan makna hidup yang dialami oleh Ayu
hanya sampai kepada tahap penemuan makna hidup saja dan belum terealisasikan kepada keluarganya. Hal ini dikarenakan Ayu masih labil dan mudah untuk
dipengaruhi oleh teman-temannya agar ia tidak berhenti dari dunia pelacuran.
Universitas Sumatera Utara
IV. C. Analisis Kasus Responden II
Tempat wawancara : Restoran Tanggal
: - 20 Juli 2008 - 27 Agustus 2008
- 18 Oktober 2008
Data Kontrol :
Nama :
Bella nama
samaran Usia
: 28
tahun Agama
: Kristen
Suku :
Batak Status Perkawinan
: Belum Menikah Anak ke
: 1 Dari
: 2
Bersaudara Pendidikan Terakhir : S 1
Tempat Tinggal : Medan
Lama Menjadi Pelacur: 7 Tahun
Universitas Sumatera Utara
C. 1. Gambaran Diri Responden II