3. Pembahasan Penemuan Makna Hidup Responden II

ingin menikmati hidup, dan cara Bella menikmati hidupnya adalah dengan cara menjadi seorang pelacur, selain kebutuhan seksualnya terpenuhi ia juga memperoleh uang yang cukup banyak. ” Kayaknya nggak lah nit...aku belum mau berhenti. aku udah terlanjur cinta sama kerjaan ini...secara udah berapa lama aku kerja kayak beginian. Kalo ngerasa bosen banget ya udah dari dulu-dulu aku berhentinya...lagian kerjaan apa coba yang bisa dapet duit banyak terus kerjanya nggak capek lagi....” Subjek 2WIB0301-WIB0314Lampiran AHal 64-65 Ia akan berhenti dari dunia pelacuran ketika ia bertemu dengan seorang pria yang mampu memenuhi kebutuhan seksualnya dan memberinya uang yang cukup banyak secara bersamaan. Karena Bella tahu jika ia memiliki seorang kekasih, ia bisa saja berhubungan seksual dengan kekasihnya namun Bella yakin kekasihnya tidak akan mampu atau mau untuk memenuhi kebutuhannya yang lain seperti berbelanja dan lain sebagainya, ” Iya sih emang...tapi duitnya aku dapet dari mana?kalo pacar sih paling Cuma makan sama belanja-belanja baju...terus buat kebutuhan aku yang laen gimana?kredit mobil lah..ini lah itu lah...sanggup nggak tuh cowok...kalo sanggup sih nggak papa..tapi kalo gak, kan bisa gawat. Makanya aku belum mau punya pacar atau nikah sekalian.” Subjek 2WIB0330-WIB0345Lampiran AHal 65

C. 3. Pembahasan Penemuan Makna Hidup Responden II

Makna hidup dapat ditemukan dalam berbagai kondisi bahkan dalam penderitaan sekalipun. Bastaman 1996 menyebutkan bahwa ada beberapa tahap yang harus dilalui seseorang dalam menemukan dan memenihi makna hidupnya. Pada responden ke dua yang bernama Bella, tahap-tahap penemuan makna hidup yang dialaminya berdasarkan skema adalah : Universitas Sumatera Utara 1. Tahap Penderitaan Menurut Bastaman 1996 tahap penderitaan adalah tahap-tahap dimana seseorang mengalami pengalaman tragis dan penghayatan hidup tanpa makna. Ia mengatakan bahwa suatu peristiwa tragis dalam hidup seseorang dapat menimbulkan penghayatan hidup tanpa makna yang ditandai dengan perasaan gersang, hampa, apatis dan tidak memiliki tujuan hidup. Pada saat Bella berpisah dengan kekasihnya karena kekasihnya berselingkuh merupakan tahap penderitaan bagi Bella. Rasa kehilangan orang yang ia cintai dan tidak ada lagi seorang pria yang dapat memenuhi kebutuhan seksualnya membuat Bella menjadi semakin menderita. Pria yang menjadi kekasihnya dan selalu ia percayai telah meninggalkannya, padahal selama ini hubungan pacaran dengan pria tersebut sudah cukup jauh bahkan seperti hubungan suami istri dan hal ini yang sangat disesalkan oleh Bella. ” Aduh Sakit banget kayaknya.rasanya gimana ya?lebih ke kesel gitu lah, gimana gak kesel coba. Apa maunya dia semua udah ku kasih, dia ngajak tidur aku mau, diajak ngapain juga aku mau. Tapi giliran aku butuh, dia nggak ada. Ya ampun..kayaknya waktu itu aku udah down banget, kayak nggak tau mau ngapain.”Subjek 2WIB0158-WIB0171Lampiran AHal 40 Seringnya Bella berhubungan seksual semasa mereka berpacaran menyebabkan Bella menjadi terbiasa dan ketergantungan untuk berhubungan seksual disetiap harinya. Jika dalam sehari Bella tidak berhubungan seksual maka ia merasakan ada sesuatu yang berbeda dalam dirinya. Sehingga ketika Bella mengetahui bahwa kekasihnya berselingkuh ia tidak hanya menderita secara psikologis namun ia juga merasakan penderitaan secara fisiologis. ” Ia itu satu, terus yang kedua ya duitnya la...aku kan emang udah terbiasa berhubungan seksual sama cowok aku dulu..nafsu cowok aku tuh tinggi. Terus aku jadi ikut-ikutan deh, tapi Universitas Sumatera Utara semenjak dia udah aku putusin aku jadi bingung mau ML ama siapa..” Subjek 2WIB0141-WIB0155Lampiran AHal 61 Pada saat itu Bella yang sedang memiliki hasrat untuk berhubungan seksual merasa kebingungan kemana ia akan mencari kekasih baru yang akan memenuhi semua kebutuhan seksualnya. Akhirnya Bella memutuskan untuk lebih banyak bergaul dengan teman-temannnya agar sedikit banyaknya keinginan Bella untuk berhubungan seksual bisa terlupakan. ” Iya apalagi waktu aku tau cowok aku itu selingkuh. Semua udah aku kasih buat dia..aku down banget...aku kesel kalo ngingat dia. Ya udah temen-temen aku bilang, dari pada boring dirumah nggak jelas, mendingan ikut kita have fun...gitu kata mereka.” Subjek 2WIB0204-WIB0215Lampiran AHal 41 2. Tahap Penemuan Makna Hidup Menurut Bastaman 1996 pada tahap ini individu mulai menyadari adanya nilai-nilai berharga atau hal-hal yang sangat penting dalam hidup yang kemudian ditetapkan sebagai tujuan hidup. Tahap penemuan makna hidup ini ditemukan Bella secara tidak sengaja. Pada saat Bella merasa kesepian karena kepergian orang yang cintai, Bella mulai mencari alternatif lain untuk melupakan sejenak rasa kesepiannya. Pada saat Bella bertemu dengan teman-temannya ia dikenalkan pada seorang pria. Bella yang saat itu sedang terbawa suasana mengiyakan ajakan pria tersebut untuk berhubungan seksual. Terlebih lagi lingkungan pergaulan Bella yang tidak Universitas Sumatera Utara mempermasalahkan jika seorang pria dan wanita yang baru mengenal untuk berhubungan seksual, maka Bella dengan senang hati menerima ajakan pria yang baru ia kenal untuk berhubungan seksual. Setelah ia berhubungan seksual dengan pria tersebut, tanpa disangka Bella diberi sejumlah uang yang cukup banyak sebagai bentuk hadiah kepada Bella. Bella merasa keheranan namun tetap menerima uang tersebut. Hal itu berlangsung selama beberapa kali sampai suatu ketika terbersit dalam diri Bella untuk menjadikannya sebagai suatu pekerjaan yang menguntungkan untuk Bella. Keuntungan yang didapatkan Bella adalah selain kebutuhan seksualnya terpenuhi, sebagai bonus ia akan mendapatkan uang yang cukup banyak yang ia peroleh dari pelanggan-pelanggannya. Saat itu ia merasakan hidupnya menjadi lebih tentram dan bahagia. Ya udah aku ngerasa seneng-seneng aja masuk ke dunia seperti ini. Gak ada tuh perasaan sedih dan menderita karena penyesalan. Subjek 2WIB0615-WIB0637Lampiran AHal 50-51 3. Tahap Penerimaan Diri Bastaman 1996 mengatakan bahwa tahap penerimaan diri adalah suatu tahap dimana individu mulai menerima apa yang terjadi pada hidupnya, pemahaman diri dan terjadi perubahan sikap. Berdasarkan pada responden II tahap penerimaan diri yang ia alami muncul pada saat setelah menemukan makna hidupnya. Responden menyadari bahwa ia pekerjaan sebagai seorang pelacur adalah pekerjaan yang bagus untuknya. Setelah responden diberikan sejumlah uang oleh pria Universitas Sumatera Utara yang menjadi teman kencannya. Bella menjadi memahami bahwa pada saat ia berhubungan seksual dengan pria tersebut Bella akan dihadiahkan sejumlah uang. Beberapa kali setelah berhubungan seksual dengan pria tersebut, akhirnya Bella memutuskan untuk menerima ajakan pria lain untuk berhubungan seksual namun dengan persyaratan setelah berhubungan seksual Bella akan diberi sejumlah uang. Bella merubah sikapnya dari hanya berkencan dengan satu pria, kini ia menerima pria lain yang ingin mengajaknya untuk berhubungan seksual. Lama-kelamaan Bella semakin yakin bahwa pekerjaan sebagai seorang pelacur adalah pekerjaan yang tepat untuknya, karena melalui pekerjaannya sebagai seorang pelacur maka kebutuhannya akan terpenuhi. ” setelah aku beberapa kali melakukan itu, aku emang berfikir loh aku kok malah jadi begini..gimana nih?boleh nggak sih?tapi lama- lama kok malah aku jadi keasikan sendiri, karena uang yang dihasilkan itu banyak. Eh malah aku jadi lupa sama kebimbangan aku itu. Padahal kalo nit boleh tau, aku tuh bukan orang yang kekurangan, selagi aku belum bekerja seperti ini aku tuh dikasi uang yang banyak sama orang tua. Secara aku yang tinggal di luar kota...” Subjek 2WIB0615-WIB0637Lampiran AHal 50-51 4. Tahap Realisasi Makna Menurut Bastaman 1996 pada tahap ini semangat hidup dan gairah kerja individu tersebut menjadi semakin meningkat. Kemudian secara sadar membuat komitmen diri untuk melakukan berbagai kegiatan nyata yang lebih terarah. Bagi Bella, ketika ia menjadi seorang pelacur hidupnya menjadi lebih bergairah dan lebih semangat. Ia merasakan Universitas Sumatera Utara kenyamanan ketika menjadi seorang pelacur dari pada ketika ia belum menjadi seorang pelacur. ” Sementara aku masih belum mau berhenti...nggak mau kepikiran lah pokoknya. Bagi aku apa yang aku dapatkan itu udah cukup kok untuk membuat aku happy..aku bebas bisa ngapain aja, having fun sama temen-temen. Rasanya kalo aku punya pacar mungkin malah aku ngak bahagia.” Subjek 2WIB0425-WIB0435Lampiran AHal 46 Bentuk kenyamanan Bella ketika menjadi seorang pelacur terlihat ketika ia mengungkapkan bahwa ia belum memiliki keinginan untuk berhenti dari dunia pelacuran untuk membangun sebuah keluarga, memiliki suami, anak dan lain sebagainya seperti apa yang dilakukan oleh individu lain pada umumnya. Menurutnya ia akan berhenti dari dunia pelacuran adalah ketika ia bertemu dengan seorang pria yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya seperti kebutuhan untuk berhubungan seksual dan kebutuhan sekunder dan tersiernya. ” Nikah...ntar-ntar aja lah....tunggu dapet suami kaya..sanggup ngak dia menuhi kebutuhan seksual sama kebutuhan belanja aku. Kalo nggak jangan harap deh aku mau berhenti. Simpel aja...” Subjek 2WIB0358-WIB0366Lampiran AHal 66 Sebelum ia bertemu dengan pria yang masuk kedalam kriteria tersebut ia akan tetap menikmati hidupnya sebagai seorang pelacur yang yang akan berpindah dari satu pria ke pria lain. 5. Tahap Kehidupan bermakna Pada tahap ini menurut Bastaman 1996 pada tahap ini akan timbul perubahan kondisi hidup yang lebih baik dan mengembangkan penghayatan hidup bermakna dan kebahagiaan sebagai hasil Universitas Sumatera Utara sampingnya. Pada kasus yang dialami oleh Bella, ketika ia menjadi seorang pelacur hidupnya menjadi lebih baik dari pada sebelumnya. Ia merasa bahagia menjadi seorang pelacur, karena ketika menjadi seorang pelacur high class semua tujuan hidupnya, kebutuhan hidupnya bisa terpenuhi. Oleh sebab sampai saat ini ia belum memiliki keinginan untuk berhenti dari dunia pelacuran.

D. Interpretasi Data Responden II