Cara kedua adalah dengan melihat ”apa yang dapat kita ambil dari dunia ini” what we take form the world. Dengan mengalami sesuatu, melalui kebaikan,
kebenaran dan keindahan, dengan menikmati alam dan budaya atau dengan mengenal manusia lain dengan segala keunikannya. Selain itu cinta kasih
dapat menjadikan seseorang menghayati perasaan berarti dalam kehidupannya. Dengan mencintai dan merasa dicintai seseorang akan
merasakan hidupnya penuh dengn pengalaman hidup yang membahagiakan Frankl, dalam Bastaman 2007
c. Nilai-nilai bersikap Attitudinal Values
Cara ketiga adalah “sikap yang diambil untuk tetap bertahan terhadap penderitaan yang tidak dapat dihindari” the attitude we take toward
unavoidable suffering, Yaitu menerima dengan penuh ketabahan, kesabaran dan keberanian segala bentuk penderitaan yang tidak mungkin dielakkan lagi.
Dalam hal ini yang diubah bukan keadaan namun sikap yang dapat diambil dalam menghadapi keadaan itu.
A. 4. Komponen-komponen yang Menentukan Keberhasilan dalam Pencarian Makna Hidup
Bastaman 1996 mengemukakan komponen-komponen yang menentukan berhasilnya seseorang dalam merubah hidup dari penghayatan hidup tidak
bermakna menjadi lebih bermakna. Komponen-komponen tersebut adalah: 1.
Pemahaman Diri Self Insight, yakni meningkatnya kesadaran atas buruknya kondisi diri pada saat ini dan keinginan kuat untuk melakukan perubahan
kearah kondisi yang lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
2. Makna Hidup Meaning of Life, yakni nilai-nilai penting dan sangat berarti
bagi kehidupan pribadi seseorang yang berfungsi sebagai tujuan hidup yang harus dipenuhi dan pengarah-pengarah kegiatannya.
3. Pengubahan Sikap Changing Attitude, dari yang semula tidak tepat menjadi
tepat dalam menghadapi masalah, kondisi hidup, dan musibah yang tidak dapat terelakkan.
4. Keikatan Diri Self Commitment, terhadap makna hidup yang ditemukan dan
tujuan yang di tetapkan. 5.
Kegiatan Terarah Directed Activities, yakni upaya-upaya yang dilakukan secara sadar dan sengaja berupa pengembangan potensi-potensi pribadi, bakat,
kemampuan, keterampilan yang positif serta pemanfaatan relasi antarpribadi untuk menunjang tercapainya makna hidup dan tujuan.
6. Dukungan Sosial Social Support, yakni hadirnya seseorang atau sejumlah
orang yang akrab, dapat dipercaya dan selalu bersedia membantu pada saat- saat diperlukan.
A. 5. Kelompok Orang yang Mencari Makna Frankl 1884 membagi dua kelompok orang yang mencari makna:
a. People in Doubt
Orang yang berada dalam keraguan, segala sesuatu terlihat buruk dan dipertanyakan. Mereka mencari tujuan hidup untuk dikejar, ide untuk dipercayai
dan tugas untuk dipenuhi. Mereka menemukan diri mereka berada dalam kekosongan yang diistilahkan dengan existensial vacuum dan mereka tidak
melihat adanya tujuan dalam hidup mereka, serta sedang mencari makna.
Universitas Sumatera Utara
Pencarian makna ini jika tersangkut dalam suatu kondisi permanen keraguan, dan tidak ada perkembangan, mungkin akan menghasilkan neurotis
serius, psikotis dan depresi.
b. People in Despair
People ini despair adalah mereka yang tadinya memiliki orientasi hidup yang bermakna, tetapi kemudian kehilangan makna itu akibat hilangnya rasa
percaya diri atau menemukan bahwa makna tersebut mengecewakan. Kelompok ini terdiri dari mereka yan pernah mengejar dalam kesenangan, kekuasaan,
kesejahteraan, menyadari mereka mengejar sesuatu yang tidak memiliki kelanjutan dan sekarang masih merasa kosong. Realitas ini dapat mengarah pada
kemunduran, perasaan tidak bermakna dan pemikiran untuk bunuh diri.
A. 6. Penghayatan Hidup Bermakna