C. 1. Gambaran Diri Responden II
Responden kedua dalam penelitian ini adalah seorang wanita yang bernama Bella dengan usia 28 tahun dan bertempat tinggal di Medan. Bella
merupakan seorang pelacur High class sejak 7 tahun yang lalu. Peneliti mengenal Bella dari salah seorang teman peneliti yang juga mengenal Bella.
Bella merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Adik Bella adalah seorang anak laki-laki yang usianya terpaut cukup jauh dengan Bella. Bella adalah
seorang anak kelahiran Siantar, namun masa kecilnya banyak ia habiskan di Jakarta. Ayah Bella merupakan seorang pegawai negeri dan juga berprofesi
sebagai seorang kontraktor. Sementara ibu Bella adalah seorang dokter anak. Pada saat Bella masih duduk dibangku sekolah dasar, ayah Bella mendapatkan
kenaikan pangkat dan diharuskan untuk pindah tugas ke Jakarta. Maka Bella sekeluarga dibawa oleh ayahnya ke Jakarta. Pada saat Bella duduk di kelas satu
SMU, ayah Bella kembali di pindah tugaskan oleh atasannya ke kota Medan dan kembali Ayah Bella membawa seluruh keluarganya ke kota medan, namun ketika
Bella masuk ke kelas 2 SMU ayah Bella di pindahkan kembali ke kota asalnya yaitu Siantar. Bella yang pada saat itu telah memasuki kelas 2 SMU menolak ikut
kembali ke Siantar, dengan alasan sulit untuk menyesuaikan diri dengan sekolahnya yang baru nanti.
Keluarga Bella yang mendengar penjelasan tersebut akhirnya menyetujui bahwa Bella akan tinggal sendirian di Medan dan akan disewakan sebuah rumah
oleh orang tuanya. Sebenarnya alasan utama Bella untuk tetap tinggal di Medan adalah karena Bella tidak ingin meninggalkan kekasihnya. Saat itu Bella baru saja
Universitas Sumatera Utara
menjalin hubungan pacaran dengan salah seorang mahasiswa di salah satu perguruan swasta di kota Medan, saat itu Bella masih duduk di bangku kelas 2
SMU dan rentang usia mereka cukup jauh. Bella yang sering ditinggalkan oleh orang tuanya yang sibuk bekerja
tumbuh menjadi gadis yang bebas. Apalagi orang tua Bella memberikan banyak fasilitas untuk Bella seperti uang saku, mobil dan lain sebagainya. Usia Bella dan
adiknya terpaut cukup jauh. Pada saat Bella belum memiliki adik, Bella menjadi anak kesayangan oleh orang tuanya. Segala hal yang diminta oleh Bella selalu
dipenuhi oleh orang tuanya. Hal inilah yang menyebabkan Bella tumbuh menjadi anak yang manja dan bebas bergaul.
Pada tahun 2000 yaitu pada saat Bella masih duduk di kelas 3 SMU, untuk pertama kalinya ia berhubungan seksual dengan kekasihnya. Ia melakukan
hubungan seksual tersebut dirumah kekasihnya yang sedang kosong di sebuah kamar yang berfungsi sebagai studio, karena kekasih Bella juga merupakan
seorang anak band. Keinginan untuk melakukan hubungan seksual itu berasal dari kedua belah pihak yang memang sudah menginginkannya sejak lama namun baru
saat itu bisa terlaksanakan. Sejak awal hubungan percintaan Bella dengan kekasihnya memang sudah tidak sehat, seperti halnya mereka sering kali
menghabiskan malam berdua dengan pergi ke night club untuk sekedar ”dugem” dan mabuk-mabukan. Selain itu setelah untuk pertama kalinya mereka melakukan
hubungan seksual, mereka semakin sering bertemu hanya sekedar untuk berhubungan seksual semata. Apa yang mereka lakukan tidak diketahui oleh
orang tua Bella. Semua keperluan Bella dipenuhi oleh orang tuanya dengan cara
Universitas Sumatera Utara
mentransfer uang ke tabungan Bella. Bella yang memiliki uang saku yang berlebih dari orang tuanya mendapatkan kebebasan untuk membelanjakan
uangnya untuk hal-hal yang ia sukai, termasuk untuk bergaul dengan teman- temannya.
Pada saat Bella menamatkan SMU nya Bella tidak berencana untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Penyebabnya adalah karena Bella merasa malas
dan bosan jika untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Keputusan yang diambil oleh Bella tidak disetujui oleh orang tuanya, mereka mengatakan bahwa Bella
boleh bermain tapi pendidikan jangan dilupakan. Mendengar hal itu Bella terpaksa menyetujui permintaan orang tuanya dan langsung mendaftar ke sebuah perguruan
tinggi swasta ditemani oleh kekasihnya. Bella dengan sengaja memilih universitas yang memiliki birokrasi yang tidak sulit untuk menamatkan mahasiswanya dan
bisa dibayar dengan uang sehingga Bella tidak bersusah payah untuk belajar lagi. Pertengahan tahun 2000, Bella telah masuk ke semester dua. Pada saat itu
hubungannya dengan kekasihnya mulai merenggang. Bella yang bertemu dengan teman-teman barunya yang perilakunya tidak jauh berbeda dengannya sedikit
melupakan kekasihnya, namun mereka masih tetap berhubungan ketika mereka saling membutuhkan satu sama lain. Lama kelamaan hubungannya dengan
kekasihnya semakin merenggang. Dalam seminggu yang biasanya mereka bertemu hampir setiap hari kini hanya sebulan untuk beberapa kali saja. Bella
yang masih sering untuk menghubungi kekasihnya mulai merasa heran. Ketika diajak untuk bertemu, kekasihnya selalu menolaknya dengan alasan sibuk latihan
band dengan teman-temannya. Mendengar hal itu Bella tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
mempercayainya. Bella tahu benar riwayat kekasihnya itu yang cukup negatif dimatanya seperti suka berbohong dan lain sebagainya.
Bella kemudian mencari tahu alasan mengapa kekasihnya mulai berubah dan tidak seperti dulu lagi. Ternyata Bella melihat sendiri kekasihnya tersebut
sedang berpacaran dengan wanita lain yang tidak ia kenali. Melihat peristiwa itu Bella menjadi marah dan tidak terima atas perlakuan kekasihnya. Bella merasa
telah tertipu dan merasa di bohongi saat itu juga langsung memutuskan hubungannya dengan kekasihnya itu. Ia merasa sakit hati setelah semua yang telah
ia berikan kepada kekasihnya. Apa yang diminta kekasihnya selalu dipenuhi oleh Bella. Yang sangat disesalkan ialah Bella telah sangat percaya kepada pria itu dan
semua uang yang diberikan oleh orang tuanya sepenuhnya dikelola oleh kekasihnya tersebut
Bella merasa bingung karena uang dari orang tuanya kini telah habis mereka gunakan untuk bersenang-senang. Selain itu Bella juga merasa kesepian
karena telah kehilangan orang yang ia cintai. Pada saat ia jauh dari orang tuanya, kekasihnya juga telah meninggalkannya Bella merasa pada saat itu tidak ada lagi
seseorang yang akan mempedulikannya. Bella merasa kesepian, sendirian dan tidak tahu harus mengadu kepada siapa.
Bella merupakan responden ke dua peneliti setelah Ayu, responden pertama peneliti. Peneliti mengenal Bella dari salah satu teman peneliti yang juga
mengenal Bella. Pertemuan pertama terjadi di sebuah Mall di Medan. Peneliti bertemu dengan responden pada sore hari ketika responden sedang berbelanja.
Pada saat itu responden ditemani oleh salah satu temannya. Bella yang
Universitas Sumatera Utara
mengetahui bahwa ia akan bertemu dengan peneliti langsung memutuskan untuk berpisah sementara dengan temannya. Peneliti kemudian mengajak responden
untuk duduk dan mengobrol di sebuah restoran. Pada pertemuan pertama ini, peneliti hanya berkenalan dan membangun rapport dengan responden.
Secara fisik, responden kedua peneliti ini memiliki tubuh yang tinggi dan putih. Pada saat bertemu dengan peneliti, responden memakai rok mini dan
kemeja tanpa lengan dan sendal dengan hak yang tinggi. Responden juga menggunakan banyak aksesoris seperti kalung, anting-anting yang membuat
penampilannya menjadi semakin menarik. Responden memiliki rambut yang panjang, pirang dan bergelombang. Secara keseluruhan penampilan responden
sangat mengikuti mode yang ”up to date”. Pada pertemuan pertama kali ini peneliti tidak mengalami kesulitan yang
cukup berarti untuk mengenal responden lebih dekat, hal ini dikarenakan responden cukup ramah dan terbuka kepada peneliti. Responden juga tidak ragu-
ragu untuk bercanda dan tertawa kepada peneliti sehingga suasana menjadi tidak kaku. Namun ketika obrolan sampai kepada pertanyaan peneliti mengenai
pekerjaan responden sebagai seorang pelacur, ekspresi wajah responden sedikit berubah. Pada saat itu responden terlihat ragu-ragu untuk menjawab pertanyaan
peneliti. Namun lama-kelamaan responden akhirnya bercerita dengan lancar. Melihat perubahan ekspresi dari responden maka peneliti hanya bertanya seputar
hal-hal yang ringan saja mengenai kehidupan responden. Pertemuan pertama ini hanya berlangsung satu jam saja. Pada saat itu
peneliti juga membuat janji untuk melakukan wawancara yang pertama kepada
Universitas Sumatera Utara
responden. Namun karena kesibukan responden maka ia tidak bisa memastikan kapan akan diadakannya pertemuan kedua. Responden berjanji apabila ia
memiliki waktu luang maka ia akan menghubungi peneliti, namun peneliti harus selalu mengingatkan responden agar responden tidak lupa.
Pertemuan kedua berlangsung satu bulan kemudian yaitu pada tanggal 27 Agustus 2008. Pada pertemuan kali ini responden sangat kooperatif dalam
menjawab pertanyaan peneliti. Responden menjawab dengan terbuka dan tanpa ragu-ragu sehingga memudahkan peneliti untuk bertanya lebih dalam lagi.
Pertemuan kali ini berlangsung dua jam karena responden ingin makan siang terlebih dahulu.
Pertemuan ketiga berlangsung pada tanggal 18 Oktober 2008 pada sore hari disebuah restoran. Pertemuan kali ini peneliti sudah bertanya lebih dalam
daripada pertemuan sebelumnya. Pertemuan kali ini hanya berlangsung hanya satu jam karena responen sudah memiliki janji dengan temannya untuk pergi ke sebuah
salon.
C. 2. Gambaran Penderitaan yang dialami oleh responden II