FAKTOR-FAKTOR AKIBAT HUKUM BAGI NOTARISPPAT YANG TIDAK PENUTUP 113

vii

BAB III FAKTOR-FAKTOR

PENYEBAB KEPATUHAN ATAU KETIDAKPATUHAN NOTARISPPAT DALAM PENYAMPAIAN SPT MASA PASAL 21 UNDANG- UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2008 .. 78

A. Faktor-Faktor Penyebab

Kepatuhan Atau Ketidakpatuhan NotarisPPAT Dalam Penyampaian SPT Masa 78 B. Efektifitas Hukum Pajak Penghasilan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 .. 83

BAB IV AKIBAT HUKUM BAGI NOTARISPPAT YANG TIDAK

MEMATUHI KEWAJIBAN DALAM PENYAMPAIAN SPT MASA PASAL 21 UNDANG- UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2008 . 93 A. Kewajiban Hukum NotarisPPAT Dalam Penyampaian SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 . 93 B. Akibat Hukum Bagi NotarisPPAT Yang Tidak Menyampaikan SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 .. 96 1. Sanksi Hukum Perpajakan 96 2. Sanksi Hukum Bagi NotarisPPAT Yang Tidak Menyampaikan SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 . 103 C. Solusi Hukum Bagi NotarisPPAT yang lalai menyampaikan SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 . 105

BAB V PENUTUP 113

A. Kesimpulan 113 B. Saran .. 114 DAFTAR PUSTAKA www.nitropdf.com UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA viii DAFTAR TABEL Tabel II.1 NotarisPPAT Banda Aceh Yang Mengetahui Sebagai Pemotong .. 52 Tabel II.2 Tarif Pajak Penghasilan ................................................................. 57 Tabel II.3 Penghitungan PPH Pasal 21 oleh NotarisPPAT Banda Aceh ...... 62 Tabel II.4 Pemotongan PPh Pasal 21 oleh NotarisPPAT Banda Aceh ......... 63 Tabel II.5 Penyetoran PPh Pasal 21 oleh NotarisPPAT Banda Aceh ........... 67 Tabel II.6 Batas Akhir Penyampaian SPT Masa............................................ 74 Tabel II.7 NotarisPPAT Banda Aceh yang menyampaikan pelaporan PPh Pasal 21 . 74 www.nitropdf.com UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA i ABSTRACT One of the taxations applied in Indonesia is income tax. Income tax is a tax imposed to the income of individual, company or the other Corporate Bodies. Article 21 clearly states that there must be deduction, depositing and reporting taxes on income carried out by the employer. One of the employers is Notary Land Certificate Issuing Official. Calculation, deduction, depositing and reporting carried out by the Notary Land Certificate Issuing Official as an employer who pays the income and collect the tax from hisher permanent staff needs tax compliance. In fact, there are many employees working in the office of NotaryLand Certificate Issuing Official who have met their subjective tax not objective tax that they cannot be categorized as tax payers. Therefore, their income cannot be deducted to pay for their income tax as stated in Article 21 because they cannot be tax payers until their income met the amount set for non- taxable income. Based on this condition, the purpose of this study was to find out the level of compliance of the NotaryLand Certificate Issuing Official in the City of Banda Aceh in delivering the annual tax in accordance with Article 21 of Law No.362008, the causative factors of compliance or disobedience of the NotaryLand Certificate Issuing Official in delivering the annual tax in accordance with Article 21 of Law No.362008, and the legal consequences for the NotaryLand Certificate Issuing Official who does not comply with hisher obligation in delivering the annual tax in accordance with Article 21 of Law No.362008. The population of this analytical descriptive study with empirical juridical approach was 21 NotariesLand Certificate Issuing Officials and all of them were selected to be the samples for this study through total sampling technique. The data for this study were primary data obtained through questionnaire-based interviews and secondary data in the forms of primary, secondary and tertiary legal materials obtained through documentation study. The data obtained were qualitatively analyzed. The result of this study showed that the level of compliance of the NotaryLand Certificate Issuing Official in the City of Banda Aceh in delivering the annual tax in accordance with Article 21 of Law No.362008 was still low. The causative factor of compliance of the NotaryLand Certificate Issuing Official in delivering the annual tax in accordance with Article 21 of Law No.362008 was the fear of being penalized while the causative factor of disobedience of the NotaryLand Certificate Issuing Official in delivering the annual tax in accordance with Article 21 of Law No.362008 was that many assumed that tax liability does not affect good relations with other parties and the others assume that they do not quite agree with the imposing of income tax on the employees salary. The legal consequences for the NotaryLand Certificate Issuing Official who does not comply with hisher obligation in delivering the annual tax in accordance with Article 21 of Law No.362008 was that heshe may be subject to administrative and criminal sanctions. Keywords: Compliance, Notary Land Certificate Issuing Official, Tax Return, Article 21 www.nitropdf.com UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ii ABSTRAK Salah satu pengenaan pajak yang diterapkan di Indonesia adalah Pajak Penghasilan. Pajak penghasilan adalah pajak yang dibebankan pada penghasilan perorangan, perusahaan atau Badan Hukum lainnya. PPh Pasal 21 secara jelas menyebutkan perihal adanya pemotongan, penyetoran dan pelaporan pajak atas penghasilan yang dilakukan oleh pemberi kerja. Salah satu yang termasuk dalam kategori pemberi kerja tersebut diatas adalah NotarisPPAT. Penghitungan, pemotongan, penyetoran dan pelaporan oleh NotarisPPAT sebagai pemberi kerja yang membayarkan penghasilan tersebut memerlukan kepatuhan perpajakan dari NotarisPPAT yang merupakan salah satu pemotong pajak terhadap pegawai tetapnya. Kenyataan yang banyak dijumpai di lapangan, pegawai kantor NotarisPPAT yang memenuhi kewajiban pajak subjektif namun bukan kewajiban pajak objektif tidak dapat dikatakan sebagai wajib pajak, sehingga tidak dapat dilakukan pemotongan pajak penghasilan PPh Pasal 21 karena kewajiban sebagai wajib pajak objektif baru dapat dianggap bila penghasilannya sudah memenuhi Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP. Hal inilah yang menjadi dasar pemikiran untuk melakukan penelitian dengan menjawab permasalahan Bagaimana tingkat kepatuhan notarisPPAT di kota Banda Aceh dalam menyampaikan SPT Masa sesuai dengan Pasal 21 Undang-Undang No. 36 Tahun 2008, Bagaimana faktor-faktor penyebab kepatuhan atau ketidakpatuhan notarisPPAT dalam penyampaian SPT Masa sesuai dengan Pasal 21 Undang- Undang No. 36 Tahun 2008 dan Bagaimana akibat hukum bagi notarisPPAT yang tidak mematuhi kewajiban dalam penyampaian SPT Masa sesuai dengan Pasal 21 Undang-Undang 36 Tahun 2008. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan pendekatan yuridis empiris. Populasi dalam penelitian ini adalah 21 NotarisPPAT dan menggunakan sampel populasi total. Sumber data yang diperoleh dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara sedangkan data sekunder diperoleh melalui bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier. Alat pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah wawancara, studi kepustakaan dan kuesioner, yang selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Tingkat Kepatuhan NotarisPPAT di Kota Banda Aceh terhadap menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 21 masih rendah. Faktor penyebab kepatuhan NotarisPPAT yang menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 21 adalah karena takut dikenakan sanksi perpajakan sedangkan faktor penyebab ketidakpatuhan NotarisPPAT adalah banyak yang beranggapan bahwa kewajiban perpajakan ini tidak mempengaruhi hubungan baik dengan pihak lain dan sebagian yang lainnya merasa kurang setuju dengan ketentuan tentang pengenaan Pajak Penghasilan atas gaji pegawai. Akibat hukum dari ketidakpatuhan NotarisPPAT dalam penyampaian SPT Masa Pasal 21 adalah NotarisPPAT dapat dikenakan sanksi administratif dan sanksi pidana. Kata Kunci : Kepatuhan, NotarisPPAT, SPT Masa PPh Pasal 21 www.nitropdf.com UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1

BAB I PENDAHULUAN

Dokumen yang terkait

Analisis Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota Tahun 20111-2013

7 95 50

Kepatuhan Hukum Notaris/Ppat Di Kota Banda Aceh Terhadap Kewajiban Menyampaikan Spt Pph Pasal 21 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan

2 71 132

Pelaksanaan Kewajiban Mengisi Dan Menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Pada Koperasi Swadharma Medan

1 65 51

Pengawasan Pelunasan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

0 45 68

Analisis Hukum Terhadap Letter Of Credit Syariah Berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

6 58 151

Mekanisme Perhitungan Dan Pelaporan Pajak Penghasilan ( Pph ) Pasal 21 Karyawan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan

4 65 73

Akuntansi Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada Dinas Pertamanan Kota Medan

0 19 61

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republ

0 0 6

BAB II KEPATUHAN NOTARISPPAT BANDA ACEH TERHADAP KEWAJIBAN MEMUNGUT PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 21 TERHADAP KARYAWAN A. Pajak Penghasilan dan PPh Pasal 21 - Kepatuhan Hukum Notaris/Ppat Di Kota Banda Aceh Terhadap Kewajiban Menyampaikan Spt Pph Pasal 21

0 1 44

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Kepatuhan Hukum Notaris/Ppat Di Kota Banda Aceh Terhadap Kewajiban Menyampaikan Spt Pph Pasal 21 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan

0 0 31