113
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Tingkat kepatuhan NotarisPPAT di Kota Banda Aceh terhadap kewajiban
menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 21 masih rendah. Berdasarkan jumlah keseluruhan responden yang berjumlah 21 dua puluh satu orang, hanya 10
sepuluh orang atau 47,61 empat puluh tujuh koma enam puluh satu persen yang mengetahui kewajiban sebagai pemotong pajak PPh Pasal 21
sedangkan 11 sebelas orang atau 52,39 lima puluh dua koma tiga puluh sembilan persen lainnya tidak mengetahui kewajibannya sebagai pemotong.
Dari kesepuluh orang yang mengetahui kewajiban tersebut, semuanya melakukan penghitungan PPh Pasal 21. Tetapi yang melakukan pemotongan,
penyetoran dan pelaporan hanya 2 dua orang dari kesepuluh NotarisPPAT tersebut.
Jadi dapat diketahui bahwa NotarisPPAT yang menyampaikan pelaporan SPT Masa PPh Pasal 21 hanya 2 orang atau 9,52 sembilan koma lima
puluh dua persen dari jumlah 21 dua puluh satu responden. Keadaan ini menunjukkan bahwa sebagian besar NotarisPPAT di Banda Aceh belum
melaksanakan kewajiban dalam menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 21 sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku
2. Faktor penyebab kepatuhan dari 2 dua orang NotarisPPAT yang
menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 21 adalah karena takut dikenakan sanksi perpajakan. Sedangkan 19 sembilan belas orang atau 90,48 sembilan
puluh koma empat puluh delapan persen lainnya tidak memenuhi kewajiban
113
www.nitropdf.com
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
114
menyampaikan SPT Masa, yang terdiri dari 11 sebelas NotarisPPAT yang tidak mengetahui serta tidak memahami PPh Pasal 21 sehingga tidak
menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 21, dan 8 delapan orang lainnya mengetahui kewajiban sebagai pemotong tetapi tidak menyampaikan SPT
Masa. Faktor penyebab ketidakpatuhan dari 8 delapan orang NotarisPPAT tersebut karena sebanyak 6 enam orang atau 75 tujuh puluh lima persen
beranggapan bahwa tidak dipenuhinya kewajiban perpajakan ini tidak mempengaruhi hubungan baik dengan pihak lain sementara 2 dua orang
atau 25 dua puluh lima persen lainnya karena merasa kurang setuju dengan ketentuan pemotongan PPh Pasal 21 atas gaji pegawai.
3. Akibat hukum dari ketidakpatuhan NotarisPPAT dalam penyampaian SPT
Masa Pasal 21 adalah NotarisPPAT yang bersangkutan dapat dikenakan sanksi adminstratif perpajakan berupa berupa denda, bunga, kenaikan apabila
terlambat menyampaikan SPT Masa dan memberikan data-data yang tidak benar dalam SPT Masa karena kealpaan pemotong. Di samping itu apabila
terdapat kesengajaan tidak melaporkan atau melaporkan dengan tidak benar sehingga dapat merugikan pendapatan negara, maka NotarisPPAT yang
bersangkutan dapat dikenakan sanksi pidana berupa sanksi pidana dan denda serta sanski pidana atau denda.
B. SARAN