Untuk mencari tahu nilai rata-rata total validitas pengembangan LKS dari validator secara keseluruhan, dapat diketahui dengan rumus dibawah ini:
Mv =
Mv =
Mv = 4,43
Jadi, nilai rata-rata total validitas pengembangan LKS oleh semuar
validator adalah 4,43 dalam kategori “sangat valid dan sangat layak
digunakan”.
Berdasarkan hasil validasi oleh validator dari dua 2 dosen Pendidikan Ekonomi dan dua 2 guru atau pelaksana Kurikulum 2013 di
SMA Negeri 1 Prambanan secara keseluruhan memperoleh skor 17,72
dengan nilai rata-rata 4,43. Sesuai dengan kategori kriteria kevalidan LKS,
nilai rata-rata total validitas 4,43 dinyatakan
dalam kategori “sangat valid
”. Kategori “sangat valid” merupakan kategori kriteria kevalidan LKS yang menyatakan bahwa LKS sangat baik atau sangat layak untuk
digunakan atau diujicobakan di lapangan atau kepada subjek penelitian selanjutnya.
E. Pelaksanaan Uji Coba Produk LKS
Sebelum melakukan tindakan uji coba lapangan, peneliti telah memastikan bahwa hasil validasi LKS dari 4 validator menunjukkan bahwa
LKS layak untuk digunakan. Dengan itu, peneliti melakukan uji coba lapangan di Kelas X IPS 3 SMA Negeri 1 Prambanan, Jl. Prambanan-
Piyungan, Desa Madurejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. Ujicoba LKS dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan di hari atau waktu
yang sama. Pertemuan pertama tepat pada pukul 07.30 - 09.00 Wib dan pertemuan kedua pukul 09.30
– 11.00 Wib pada hari Kamis, tanggal 16 Juni 2016 lihat lampiran 10, halaman 234-237. Kedua pertemuan dilaksanakan
dihari yang sama dikarenakan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti, namun sekalipun dilaksanakan dihari yang sama hal itu tidak mengurangi
konsentrasi siswa untuk belajar. Pembelajaran dimulai dengan salam, doa dan memeriksa kehadiran
peserta didik kelas X IPS 3. Kemudian peneliti menyampaikan pengantar tentang materi pembelajaran yaitu sistem dan alat pembayaran serta
menyampaikan tujuan pembelajaran. Peneliti membahas materi secara singkat dan menampilkan beberapa gambar serta video yang berkaitan dengan materi
untuk diamati atau diperhatikan oleh peserta didik. Setelah itu, peneliti memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya terkait dengan
pembelajaran. Siswa yang bernama Garnish Mustika Jati memberikan pertanyaan
yaitu “apakah ada resiko yang dihapai dalam menjalankan sistem pembayaran? Resiko seperti apa, coba dijelaskan”. Dari pertanyaan tersebut peneliti
menjawab bahwa dalam sistem pembayaran tentu ada resiko dalam melakukannya. Pertama, resiko operasional yaitu kinerja yang kurang baik
oleh seluruh pekerja atau karyawan sehingga memperlambat mekanisme pencairan dana. Kedua, resiko likuiditas yaitu resiko yang terjadi karena
pihak yang berhutang tidak dapat memenuhi kewajibannya tepat waktu. Ketiga
, resiko kredit yang timbul akibatnya meningkatnya resiko likuiditas. Keempat
, resiko sistemik yang terjadi akibat goncangan stabilitas sistem keuangan. Setelah itu peneliti mengajak siswa untuk lebih lagi memahami
materi dengan menggunakan media pembelajaran yaitu Lembar Kerja Siswa. LKS yang sudah divalidasi diberikan kepada masing-masing siswa untuk
dipahami dan dikerjakan. Tugas-tugas yang ada dalam LKS dikerjakan oleh siswa sesuai dengan perintah pengerjaan tugas-tugas. Pada pertemuan
pertama siswa mengerjakan latihan soal 1 dan latihan soal 2 yang ada dalam LKS. Sementara pada pertemuan kedua siswa mengerjakan soal latihan 3,
soal latihan 4 dan soal evaluasi. Diakhir pembelajaran, peneliti memberikan kuesioner kepada siswa
untuk dijawab sesuai dengan keadaan yang dirasakan selama proses pembelajaran dan setelah menggunakan LKS.
F. Hasil Penelitian Pengambangan Produk LKS