Lembar Kerja Siswa TINJAUAN PUSTAKA

Instruction CAI. CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai utama materi pelajaran. Komputer dapat menyajikan informasi dan tahapan pembelajaran lainnya disampaikan bukan dengan media komputer.

C. Lembar Kerja Siswa

1. Pengertian LKS Menurut Melawati dalam Prastowo 2011:204 LKS bukanlah singkatan dari Lembar Kegiatan Siswa melainkan Lembar Kerja Siswa, yaitu materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajari bahan ajar tersebut secara mandiri. Sementara, Majid 2009:176 mengungkapkan bahwa lembar kerja siswa student work sheet merupakan lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Lembar kerja ini berisi petunjuk dan langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas yang diberikan oleh guru kepada siswanya. Tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dapat berupa tugas teori dan atau tugas praktek. Tugas teoretis misalnya tugas membaca sebuah artikel tertentu, kemudian membuat rangkuman yang selanjutnya dipresentasikan, sedangkan tugas praktek dapat berupa kerja laboratorium atau kerja lapangan, misalnya survei tentang harga bawang merah dan bawang putih dalam kurun waktu tertentu di suatu tempat atau dapat berupa menyelesaikan suatu permasalahan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tim Penyusun Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas 2004:23 menjelaskan bahwa lembar kerja siswa merupakan lembaran-lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan siswa. Jadi, dari kedua pendapat ahli di atas, ditemukan kesamaan bahwa lembar kerja siswa merupakan lembaran- lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Trianto 2010:212 mengatakan bahwa “lembar kegiatan siswa merupakan lembaran yang berisi pedoman bagi siswa untuk melakukan kegiatan terprogram”. Depdikbud dalam Trianto 2010:212 menjelaskan bahwa lembar kegiatan siswa merupakan alat belajar siswa yang memuat berbagai kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa secara aktif. Kegiatan yang diberikan dapat berupa pengamatan, eksperimen, dan pengajuan pertanyaan. Belawati 2003:322 mengemukakan bahwa LKS bukan merupakan “Lembar Kegiatan Siswa”, akan tetapi Lembar Kerja Siswa”. LKS merupakan media pembelajaran yang sudah dikemas sedemikian rupa sehingga siswa diharapkan dapat mempelajari materi pembelajaran yang terdapat dalam LKS tersebut secara mandiri. Dalam LKS, siswa akan mendapatkan materi, ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu, dalam LKS, siswa dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan. Berdasarkan beberapa uraian beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI petunjukpanduan pelaksanaan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik untuk memahami materi yang dipelajari dan memecahkan masalah tersebut dengan yang mengacu pada kompetensi yang harus dicapai. Dengan adanya upaya seorang guru membuat LKS sendiri maka LKS yang diciptakan dapat menarik, efektif, sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Oleh karena itu, maka perlu ada pengembangan LKS untuk meningkatkan hasil belajar, memberi kemudahan dalam belajar, meminimalisir terjadinya resiko-resiko tersebut, sehingga menjadi LKS yang valid, praktis dan efektif. 2. Fungsi, Tujuan dan Manfaat LKS Sesuai dengan penjelasan mengenai kajian tersebut di atas maka ada beberapa yang menjadi fungsi, tujuan dan manfaat LKS Prastowo, 2011:205-207, berikut: a. Fungsi LKS 1 Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan siswa, namun lebih mengaktifkan siswa; 2 Sebagai bahan ajar yang mempermudah siswa untuk memahami materi yang disampaikan; 3 Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih; dan 4 Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Tujuan LKS 1 Menyajikan bahan ajar yang memudahkan siswa untuk memberi interaksi dengan materi yang diberikan; 2 Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan; 3 Melatih kemandirian belajar siswa; dan 4 Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik. c. Manfaat LKS 1 Memancing siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran; 2 Membantu siswa dalam mengembangkan konsep; 3 Melatih siswa dalam menemukan dan mengembangkan keterampilan proses; 4 Melatih siswa untuk memecahkan masalah dan berpikir kritis; 5 Mempercepat proses pembelajaran; dan 6 Bagi guru menghemat waktu mengajar. 3. Karakteristik Lembar Kerja Siswa Trianto 2010:212 menjelaskan bahwa lembar kegiatan siswa dibagi dalam dua karakteristik, yaitu: a. Lembar kegiatan yang berisi sarana untuk melatih, mengembangkan keterampilan siswa dalam menemukan konsep dalam suatu tema, dan lembar kegiatan ini tidak terstruktur; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Lembar kegiatan siswa yang dirancang untuk membimbing siswa dalam suatu proses pembelajaran tanpa bimbingan guru dan lembar kegiatannya terstruktur. Dalam menyusun lembar kegiatan siswa, ada beberapa kriteria yang harus ditentukan yaitu: a. Mengacu pada kurikulum; b. Mendorong siswa untuk belajar dan bekerja; c. Bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh siswa; dan d. Tidak dikembangkan untuk menguji konsep-konsep yang sudah di ujikan guru dengan cara duplikasi. Ibrahim dalam Trianto 2010:213 mengungkapkan bahwa dalam mengembangkan LKS harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu: persyaratan pedagogik, konstruksi, dan teknis. Pertama, persyaratan pedagogik adalah lembar kegiatan siswa yang dibuat harus berdasarkan asas-asas pembelajaran yang efektif, seperti memberi proses menemukan konsep dan petunjuk mencari tahu. Kedua, persyaratan konstruksi adalah dalam mengembangkan LKS, harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami yang sesuai dengan usianya, menggunakan struktur kalimat yang sederhana dan pendek, serta jelas. Ketiga , persyaratan teknis adalah dalam mengembangkan Lembar Kerja Siswa, harus mencakup tulisan, gambar, dan tampilan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Macam-macam Lembar Kerja Siswa Setiap LKS disusun dengan materi dan tugas-tugas tertentu yang dikemas sedemikian rupa untuk tujuan tertentu. Prastowo 2014:272 mengemukakan 5 jenis LKS yaitu sebagai berikut: a. LKS yang Penemuan membuat siswa menemukan konsep materi pembelajaran Sesuai dengan prinsip konstruktivisme, seseorang akan belajar jika seseorang tersebut aktif mengkonstruksi pengetahuan didalam otaknya. Ini merupakan salah satu karakteristik pembelajaran teori. LKS jenis ini memuat apa yang harus dilakukan siswa, meliputi: melakukan, mengamati, dan menganalisis. Rumuskan langkah-langkah yang harus dilakukan siswa kemudian mintalah siswa untuk mengamati fenomena hasil kegiatannya, dan berilah pertanyaan analisis yang membantu siswa mengaitkan fenomena yang diamati dengan konsep yang akan dibangun siswa dalam benaknya. b. LKS yang Aplikatif-Integratif membuat siswa menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan Suatu pembelajaran, setelah siswa berhasil menemukan konsep, siswa selanjutnya kita latih untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini contoh LKS yang membantu siswa menerapkan cara mengatur keuangan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Caranya dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI memberikan tugas kepada mereka untuk bertanya dan menonton video, kemudian meminta mereka berlatih melakukan transaksi pembelian kepada sesama teman sekelas, misal tentang keperluan sekolah. Dengan siswa dilatih untuk bertransaksi dari yang paling penting kepada yang kurang penting. Kemudian bagaimana sistemnya, uang apa yang dipakai, dan dapat membuat siswa mengerti menggunakan uang yang ada dengan baik dan benar. c. LKS yang Penuntun berfungsi sebagai penuntun belajar LKS penuntun berisi pertanyaan atau jawabannya ada di dalam buku. Siswa dapat mengerjakan LKS tersebut jika siswa tersebut membaca buku, sehingga fungsi utama LKS ini ialah membantu siswa mencari, menghafal, dan memahami materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku. d. LKS yang Penguatan berfungsi sebagai penguatan LKS penguatan diberikan setelah siswa selesai mempelajari topik tertentu. Materi pembelajaran yang dikemas di dalam LKS penguatan lebih menekankan dan mengarahkan kepada pendalaman dan penerapan materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku ajar. e. LKS yang Praktikum berfungsi sebagai petunjuk praktikum Petunjuk pratikum dapat digabungkan dalam kumpulan LKS. Dengan demikian, dalam bentuk LKS ini petunjuk praktikum merupakan salah satu konten dari LKS. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jenis lembar kerja siswa yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah jenis lembar kerja siswa yang penemuan membuat siswa menemukan suatu konsep dan lembar kerja siswa yang Aplikatif- Integratif membuat siswa menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan. 5. Unsur-unsur LKS sebagai bahan ajar Dilihat dari strukturnya, LKS merupakan bahan ajar yang lebih sederhana daripada modul, namun lebih kompleks daripada buku. Berikut unsur LKS dipandang dari struktur dan formatnya. Tabel 2.1 Bahan Ajar LKS Sesuai Struktur dan Formatnya No Struktur LKS Format LKS 1 Judul Judul 2 Petunjuk belajar, Kompetensi dasar yang akan dicapai 3 Kompetensi dasar dan Indikator atau materi pokok, Waktu penyelesaian 4 Informasi pendukung, Bahanperalatan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas 5 Tugas atau langkah- langkah kerja, Informasi singkat 6 Penilaian Langkah kerja 7 - Tugas yang harus dilakukan 8 - Laporan yang harus dikerjakan Sumber: Prastowo, 2011:207-208 Dengan memahami struktur dan format LKS di atas sudah sangat jelas bahwa seorang guru tidak cukup hanya mengajar dan membuat bahan ajar, namun diperlukan juga yang namanya LKS yang membantu siswa untuk memahami materi pembelajaran. Namun dalam membuat LKS sendiri masih membutuhkan langkah-langkah yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI khusus untuk menjadikan LKS itu menarik dan bisa mendukung siswa dalam pembelajaran. 6. Langkah-langkah Aplikatif Membuat LKS Lembar Kerja Siswa kreatif dan inovatif akan menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan harapan semua peserta didik. Peserta didik akan lebih tertantang untuk membuka lembar demi lembar halamannya. Menurut Diknas dalam Prastowo 2011:212 langkah-langkah penyusunan LKS adalah sebagai berikut: Gambar 2.1 langkah-langkah penyusunan LKS Prastowo, 2011:212 Analisis Kurikulum Menyusun Peta Kebutuhan Kebutuhan LKS Menentukan Judul-Judul LKS Menulis LKS Menurumuskan KD Memperhatikan stuktur bahan ajar Menyusun Materi Menentukan Alat Penilaian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. Melakukan Analisis Kurikulum Sebelum membuat LKS langkah awal yang dilakukan adalah menganalisa kurikulum. Analisa kurikulum dimaksudkan untuk menentukan materi-materi yang akan dibuat bahan ajar LKS. Analisis ini dilakukan dengan cara melihat materi pokok, pengalaman belajar, serta materi yang akan diajarkan. Selanjutnya memperhatikan kompetensi yang mesti dimiliki oleh siswa. b. Menyusun Peta Kebutuhan LKS Peta LKS sangat diperlukan untuk mengetahui jumlah LKS yang harus ditulis serta melihat sekuensi atau urutan LKS-nya. Sekuensi ini dibutuhkan dalam menentukan prioritas penulisan. c. Menentukan Judul-Judul LKS Judul LKS ditentukan atas dasar kompetensi-kompetensi dasar, materi-materi pokok, pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. Satu kompetesi dasar bisa dijadikan satu judul jika cakupan kompetensi tersebut tidak terlalu besar. Bila kompetensi dasar itu terlalu besar dan bisa diuraikan menjadi beberapa materi pokok MP mendapatkan maksimal 4 MP, namun jika lebih dari 4 MP maka harus dipikirkan kembali apakah kompetensi dasar itu perlu dipecah, kemudian dijadikan kedalam beberapa judul LKS. d. Penulisan LKS Untuk menulis LKS ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Pertama , merumuskan kompetensi dasar. Untuk merumuskan kompetensi dasar, kita dapat melakukan rumusan langsung dari kurikulum yang berlaku, seperti kompetensi inti diturunkan dari Kurikulum 2013. Kedua, menentukan alat penilaian. pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah kompetensi, dimana penilaiannya didasarkan pada penguasaan kompetensi, maka alat penilaian yang cocok dan sesuai adalah menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Pokok PAP atau Criterion Referenced Assessment . Ketiga, menyusun materi. Penyusunan materi LKS perlu memperhatikan:1 kompetensi dasar yang akan dicapai, 2 informasi pendukung, 3 sumber materi, dan 4 pemilihan kalimat yang jelas dan tidak ambigu. Keempat, memperhatikan struktur LKS. Struktur LKS meliputi enam komponen, yakni judul, petunjuk belajar petunjuk siswa, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah-langkah kerja, serta penilaian. 7. Langkah-langkah Mengembangkan LKS LKS yang baik adalah LKS yang kaya manfaat. LKS tersebut hendaknya mampu menjadi sebagai bahan ajar yang menarik bagi peserta didik sehingga peserta didik terdorong untuk untuk belajar keras dan belajar cerdas. Untuk membuat LKS tersebut kita perlu memperhatikan desain pengembangan dan langkah-langkah pengembangannya. a. Menentukan Desain Pengembangan LKS Menurut Belawati dalam Prastowo, 2011:216 ada 2 faktor yang perlu diperhatikan pada saat mendesain LKS, yaitu tingkat kemampuan membaca peserta didik dan pengetahuan peserta didik. Batasan mendesain LKS hanyalah imajinasi seorang pendidik. Sedangkan menurut Prastowo 2011:216 batasan umum yang dijadikan pedoman saat mendesain LKS adalah sebagai berikut: 1 Ukuran Ukuran yang digunakan dapat mengakomodasi kebutuhan pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa. Contohnya, jika ingin membuat bagan maka kertas A4 lebih baik dari pada kertas A5. 2 Kepadatan Halaman pendidik harus mengusahakan agar halaman tidak terlalu dipadati dengan tulisan. Sebab, halaman yang terlalu padat akan mengakibatkan siswa sulit memfokuskan perhatian. 3 Penomoran Pemberian nomor akan mencegah timbulnya kesulitan bagi siswa untuk memahami materi secara keseluruhan. Dengan adanya penomoran, siswa akan mampu mengatasi kesulitan untuk menentukan judul, subjudul, dan anak subjudul dari materi LKS. 4 Kejelasan Hasil cetakan tulisan LKS yang memuat materi dan intruksi yang dihasilkan haruslah jelas dibaca siswa untuk membuat kenyamanan dalam membacanya. b. Pengembangan Isi LKS Untuk mengembangkan LKS yang menarik dan dapat digunakan secara maksimal oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, perlu menempuh empat langkah, yaitu: 1 Menentukan tujuan pembelajaran yang akan diuraikan dalam LKS di tahap ini, desain LKS ditentukan mengacu pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Perhatikan ukuran, kepadatan halaman, penomoran halaman, dan kejelasan. 2 Pengumpulan materi, didalamnya terdapat ringkasan materi dan tugas yang ditentukan harus sejalan dengan tujuan pembelajaran. Bahan yang dimuat dalam LKS dapat dikembangkan sendiri atau dengan memanfaatkan materi yang sudah ada. Selain itu, perlu ditambahkan pula ilustrasi atau bagan yang dapat memperjelas penjelasan naratif yang disajikan. 3 Penyusunan elemen atau unsur-unsur langkah ini adalah tahap untuk mengintegrasikan desain hasil dari tahap pertama dengan tugas hasil tahap kedua. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 Pemeriksaaan dan penyempurnaan setelah melakukan tiga langkah tersebut, LKS yang dihasilkan belum bisa diberikan kepada siswa namun hal yang terakhir yang dilakukan adalah pemeriksaan dan penyempurnaan LKS. Ada empat variabel yang harus dicermati pada langkah ini, yaitu: a Kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran yang berangkat dari kompetensi dasar. b Kesesuaian materi dan tujuan pembelajaran. c Kesesuaian elemen atau unsur-unsur dengan tujuan pembelajaran d Kejelasan penyampaian. Untuk menyempurnakan LKS yang dihasilkan dapat dilakukan dengan mengevaluasi sebelum dan sesudah diberikan kepada siswa. Sebelum LKS dicetak diperlukan evaluasi dari para ahli, kemudian dilakukan revisi, dan LKS bisa diberikan kepada siswa untuk diujicobakan. Komentar dari siswa setelah mengerjakan LKS dijadikan masukan untuk mengembangkan LKS yang dihasilkan agar lebih baik.

D. Kurikulum 2013