Pengujian aktivitas anti- aging Analisis data

31

3.4.3 Pengujian aktivitas anti- aging

Pengujian aktivitas anti-aging menggunakan sukarelawan sebanyak 15 orang dan dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu: a. Kelompok I : 3 orang sukarelawan untuk krim A blanko b. Kelompok II : 3 orang sukarelawan untuk krim B konsentrasi minyak zaitun ekstra murni 5 c. Kelompok III : 3 orang sukarelawan untuk krim C konsentrasi minyak zaitun ekstra murni 10 d. Kelompok IV : 3 orang sukarelawan untuk krim D konsentrasi minyak zaitun ekstra murni 15 e. Kelompok V : 3 orang sukarelawan untuk krim E konsentrasi minyak zaitun ekstra murni 20 Semua sukarelawan ditandai lingkaran pada punggung tangan berdiameter 3 cm, diukur kondisi kulit awal meliputi: kadar air moisture, kehalusan evenness, besar pori pore, banyaknya noda spot, keriput wrinkle dan kedalaman keriput dengan menggunakan skin analyzer sesuai dengan parameter pengukuran. Setelah pengukuran kondisi kulit awal, perawatan mulai dilakukan dengan pengolesan krim sebutir jagung hingga merata seluas area yang telah ditandai, krim dioleskan berdasarkan kelompok yang telah ditetapkan di atas, pengolesan dilakukan sebanyak 2 kali sehari selama 4 minggu. Perubahan kondisi kulit diukur setiap minggu selama 4 minggu dengan menggunakan skin analyzer.

3.4.4 Analisis data

Data hasil penelitian dianalisis menggunakan program SPSS Statistical Product and Service Solution 18. Data terlebih dahulu dianalisis distribusinya menggunakan Shapiro-Wilk Test. Selanjutnya data dianalisis menggunakan Kruskal-Wallis Test untuk mengetahui efektivitas anti-aging pada kulit Universitas sumatera utara 32 berdasarkan formula krim yang diuji. Selanjutnya untuk menganalisis perubahan kondisi kulit selama perawatan empat minggu digunakan Friedman Test. Jika terdapat nilai signifikansi p 0,05, data selanjutnya dianalisis dengan Wilcoxon Signed Ranks Test untuk melihat perbedaan perubahan kondisi kulit setiap minggu selama perawatan empat minggu. Universitas sumatera utara 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pembuatan Sediaan Krim

Sediaan krim anti-aging menggunakan minyak zaitun ekstra murni dibuat dengan menggunakan formula standar krim sunblock Mitsui, 1997, formula standar ini dimodifikasi di mana bahan-bahan yang berperan sebagai sunblock dikeluarkan. Minyak zaitun ekstra murni yang digunakan dalam membuat sediaan krim anti-aging adalah konsentrasi masing-masing 5, 10, 15 dan 20. Sediaan krim yang diperoleh berupa krim berwarna putih kekuningan, bau khas minyak zaitun ekstra murni.

4.2 Hasil Pemeriksaan Terhadap Sediaan

4.2.1 Pemeriksaan homogenitas

Uji homogenitas memberikan hasil krim yang homogen tidak ada butiran kasar, seperti yang terlihat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Hasil uji homogenitas krim blanko, krim minyak zaitun ekstra murni 5, 10, 15 dan 20 Universitas sumatera utara