Proses terjadinya penuaan dini

15 suhu, kelembapan, polusi kimia dan terutama sinar ultraviolet. Sinar ultraviolet dapat merusak serabut kolagen kulit dan matrik dermis sehingga kulit menjadi tidak elastis, kering dan keriput. Sinar ultraviolet dapat pula memacu pertumbuhan sel ganas kulit. 7. Lain-lain Stres psikis, merokok, minuman keras, bahan tambahan dalam makanan, CO, N 2 O, radiasi sinar X, dan pajanan bahan kimia, dapat mempercepat penuaan kulit Wasitaatmadja, 1997. Dari faktor-faktor penyebab tersebut di atas, terlihat bahwa kulit menua dapat disebabkan oleh faktor-faktor dari dalam tubuh sendiri, misalnya umur, genetik, rasial, dan hormonal. Penuaan kulit yang terjadi disebut sebagai penuaan kulit intrinsik sejati yang sangat sukar dicegah. Penuaan intrinsik akan menghasilkan kulit menua sesuai dengan seharusnya. Sebaliknya, bila penuaan kulit disebabkan oleh faktor luar, misalnya lingkungan hidup, penyakit sistemik, stres, rokok, alkohol, bahan kimia, dan lainnya yang sebenarnya dapat dihindari, disebut sebagai penuaan ekstrinsik. Penuaan ekstrinsik akan menghasilkan kulit menua dini, yaitu lebih cepat dari seharusnya Wasitaatmadja, 1997.

2.2.4 Proses terjadinya penuaan dini

Paparan sinar matahari yang berlebihan merupakan salah satu faktor penyebab menurunnya produksi kolagen dalam dermis kulit, karena paparan sinar matahari yang berlebih pada kulit menyebabkan munculnya enzim proteolisis dari radikal bebas yang terbentuk. Enzim inilah yang selanjutnya akan merusak kulit, menghancurkan kolagen, dan jaringan penghubung yang ada di bawah kulit Universitas sumatera utara 16 dermis. Akibatnya, paparan cahaya UV yang berlebih akan menyebabkan proses penuaan pada kulit berlangsung lebih cepat Muliyawan dan Suriana, 2013. Wajah dan tengkuk leher serta punggung tangan sering terpapar sinar matahari dan menjadi kasar dan sangat bergaris. Kulit yang terus-menerus terpapar kuat sinar matahari dalam waktu yang lama menunjukkan perubahan karakteristik ini. Tanda-tanda penuaan yang disebabkan oleh sinar UV disebut photoaging. Kulit pada orang tua yang tidak terpapar sinar matahari, seperti perut dan punggung bawah berbeda dalam struktur internal dari kulit yang terpapar matahari pada orang yang sama. Umumnya dalam penuaan intrinsik, penurunan banyak fungsi dan perubahan atropi terjadi pada kulit seperti penurunan aktivitas selular dan penipisan kulit. Sebaliknya kulit menua yang disebabkan oleh sinar UV adalah menebal, dan ada berbagai gejala disebut elastosis yang menampilkan kehadiran kulit yang menebal dengan jumlah besar, serat elastis terdegradasi menjadi kusut. Tabel 2.1 dan Tabel 2.2 menunjukkan perubahan karakteristik dalam kedua kasus. Photoaging dan penuaan intrinsik terjadi pada kulit wajah, tetapi tingkat perubahan penuaan yang berbeda jelas dari individu ke individu karena photoaging dipengaruhi oleh gaya hidup, seperti lamanya waktu terpapar sinar matahari dan jenis perawatan harian pelindung kulit dan penuaan intrinsik dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor internal lainnya Mitsui, 1997. Fitur karakteristik dari penuaan kulit adalah kemampuan untuk regenerasi kulit yang menurun, menjadi sangat jelas dalam rentang waktu yang dibutuhkan untuk pembaharuan lapisan epidermis. Ini dikenal dengan pergantian epidermis yang membutuhkan 28 hari pada kulit dewasa muda dan bisa meningkat sampai 40 - 60 hari seiring bertambahnya usia Barel, et al., 2009. Universitas sumatera utara 17 Tabel 2.1 Perbedaan anatomi antara penuaan intrinsik dan photoaging pada perubahan epidermis Bagian kulit Akibat photoaging Akibat penuaan intrinsik Lapisan epidermis - Tebal - Tipis Sel-sel epidermis keratinosit - Sel-sel tidak seragam - Sel-sel terdistribusi tidak merata - Pembesaran berkala - Sel-sel seragam - Sel-sel terdistribusi secara merata - Pembesaran mendadak Stratum korneum - Peningkatan lapisan sel - Ukuran serta bentuk korneosit bervariasi - Lapisan sel normal - Ukuran dan bentuk korneosit seragam Melanosit - Peningkatan jumlah sel - Sel-sel bervariasi - Peningkatan produksi melanosom - Pengurangan jumlah sel - Sel-sel seragam - Penurunan produksi melanosom Sel-sel Langerhans - Pengurangan sel dalam jumlah yang besar - Sel-sel bervariasi - Pengurangan sel dalam jumlah yang kecil - Sel-sel seragam Mitsui, 1997. Tabel 2.2 Perbedaan anatomi antara penuaan intrinsik dan photoaging pada perubahan dermis Bagian kulit Akibat photoaging Akibat penuaan intrinsik Jaringan elastis - Meningkat secara drastis - Berubah menjadi massa yang tidak berbentuk - Meningkat tetapi masih dalam keadaan normal Kolagen - Serat kolagen dan jaringan ikat menurun jumlahnya - Serat kolagen tidak beraturan, jaringan ikat menebal Pembuluh kapiler - Abnormal - Normal Mitsui, 1997. Perubahan penuaan dari fungsi fisiologis kulit, yaitu: 1. Lapisan tanduk stratum korneum Parameter yang paling penting dari fungsi lapisan tanduk adalah kadar air yang umumnya dikatakan menurun seiring bertambahnya usia. Perubahan penuaan di dalam kehilangan air, yang dipengaruhi oleh fungsi penghalang dari lapisan tanduk, belum dikonfirmasi dengan jelas. Selain itu, Universitas sumatera utara 18 penurunan lipid permukaan kulit dan keringat adalah faktor dalam penampilan kulit kering pada orang lanjut usia. 2. Epidermis Proliferasi sel epidermis berkurang dalam epidermis dari individu yang lebih tua. Akibatnya, pergantian epidermis, atau metabolisme berkurang. Data sehubungan dengan pergantian epidermis telah didapat tanpa merusak kulit dengan mengukur ukuran korneosit. Luas permukaan dari korneosit pipi dan lengan bawah meningkat seiring bertambahnya usia, menunjukkan bahwa aktivitas proliferasi sel epidermis keratinosit berkurang. 3. Dermis Sama seperti aktivitas proliferasi dari keratinosit pada epidermis menurun seiring dengan usia, bahwa fibroblas di dalam dermis juga menurun seiring bertambahnya usia. Produksi kolagen, elastin dan glikosaminoglikan oleh fibroblas juga menurun seiring bertambahnya usia. Selain itu, karena laju pergantian kolagen dan protein struktural lainnya sangat lambat, berbagai perubahan degeneratif seperti ikatan silang terjadi pada komponen ini, yang membuat elastisitas kulit berkurang. Penurunan elastisitas diduga terkait dengan pembentukan keriput. 4. Jaringan adiposa subkutan Penuaan menyebabkan penurunan jaringan adiposa subkutan dan cenderung menjadi kuning sebagai hasil dari peningkatan kadar kolesterol. Penurunan jaringan adiposa subkutan mengurangi kemampuan untuk Universitas sumatera utara 19 menahan guncangan fisik pada kulit dan juga diduga menjadi penyebab keriput dan kendur. 5. Sejumlah lipid kulit Sejumlah sebum menurun seiring bertambahnya usia. Hal ini diamati lebih jelas pada wanita dibandingkan laki-laki, dan tingkat perubahan dengan usia berbeda-beda berdasarkan pada bagian wajah yang terlibat. 6. Aliran darah kulit Aliran darah tergantung pada bagian tubuh yang terlibat, tetapi umumnya ada yang berkurang aliran dengan penuaan dan penurunan kemampuan untuk menahan rangsangan dingin dan penyinaran UV Mitsui, 1997.

2.3 Anti-