Kadar air Moisture Hasil Pengujian Aktivitas Anti-

36 fisiologis kulit, menurut literatur pH kosmetik diusahakan sama atau sedekat mungkin dengan pH fisiologis kulit yaitu 4,5 – 6,5 Latifah dan Tranggono, 2007.

4.3 Hasil Pengujian Aktivitas Anti-

aging Pengujian aktivitas anti-aging dengan menggunakan skin analyzer Aramo, di mana parameter uji meliputi: pengukuran kadar air moisture, pengukuran kehalusan kulit evenness dan besar pori pore, pengukuran banyaknya noda spot, pengukuran keriput wrinkle dan kedalaman keriput. Pengukuran aktivitas anti-aging dimulai dengan mengukur kondisi kulit awal sebelum dilakukan perawatan, hal ini bertujuan untuk bisa melihat seberapa besar pengaruh krim yang digunakan dalam memulihkan kulit yang telah mengalami penuaan tersebut. Hasil pengukuran aktivitas anti-aging akan dibahas per parameter.

4.3.1 Kadar air Moisture

Pengukuran kadar air dilakukan dengan menggunakan alat moisture checker yang terdapat dalam perangkat skin analyzer Aramo. Hasil pengukuran yang terdapat pada Tabel 4.3 dan Gambar 4.3 menunjukkan kondisi awal kadar air kulit semua kelompok sukarelawan terjadi dehidrasi pada kulit, perawatan setelah 1 minggu kondisi kadar air kulit menjadi normal untuk kulit yang dirawat dengan krim B, C, D dan E konsentrasi minyak zaitun ekstra murni 5, 10, 15 dan 20. Kulit yang dirawat dengan krim minyak zaitun ekstra murni 15 dan 20 selama empat minggu kelembapan kulit lebih meningkat dibandingkan dengan kulit yang dirawat dengan krim minyak zaitun ekstra murni 5 dan 10. Krim A blanko dapat melembapkan kulit setelah perawatan selama empat Universitas sumatera utara 37 minggu. Pemulihan kulit yang paling baik pada krim minyak zaitun ekstra murni 20 karena mampu meningkatkan kadar air lebih baik dibandingkan dengan krim lain. Data statistik yang diperoleh dengan Kruskal Wallis Test menunjukkan kondisi kadar air kulit pada kondisi awal dan pemulihan 1 minggu setelah perawatan tidak ada perbedaan yang signifikan antar formula karena diperoleh nilai p 0,05. Pada pemulihan 2, 3 dan 4 minggu setelah perawatan diperoleh Tabel 4.3 Hasil pengukuran kadar air Moisture pada kulit punggung tangan sukarelawan kelompok blanko, krim minyak zaitun ekstra murni 5, 10, 15 dan 20 pada kondisi awal sebelum perawatan serta pemulihannya pada 1, 2, 3 dan 4 minggu setelah perawatan Krim Sukarelawan Kadar air Kondisi awal Pemulihan setelah perawatan 1 minggu 2 minggu 3 minggu 4 minggu A 1 28 28 29 29 30 2 29 29 30 30 30 3 29 29 29 29 30 28,67±0,58 28,67±0,58 29,33±0,58 29,33±0,58 30,00±0,00 B 1 29 32 32 33 34 2 27 30 31 33 33 3 28 31 32 33 33 28,00±1,00 31,00±1,00 31,67±0,58 33,00±0,00 33,33±0,58 C 1 26 30 31 33 34 2 29 33 33 35 36 3 28 32 33 34 34 27,67±1,53 31,67±1,53 32,33±1,15 34,00±1,00 34,67±1,15 D 1 27 31 33 35 36 2 28 33 34 36 37 3 27 32 34 36 37 27,33±0,58 32,00±1,00 33,67±0,58 35,67±0,58 36,67±0,58 E 1 25 31 33 34 36 2 26 32 34 37 38 3 27 33 35 37 38 26,00±1,00 32,00±1,00 34,00±1,00 36,00±1,73 37,33±1,15 Keterangan: Normal 30 – 50; Dehidrasi 0 – 29; Hidrasi 51 – 100 Aramo, 2012 Krim A : Dasar krim blanko Krim B : Krim minyak zaitun 5 Krim C : Krim minyak zaitun 10 Krim D : Krim minyak zaitun 15 Krim E : Krim minyak zaitun 20 Universitas sumatera utara 38 Gambar 4.3 Grafik hasil pengukuran kadar air Moisture pada kulit punggung tangan sukarelawan selama 4 minggu perawatan: dehidrasi 0 – 29; normal 30 – 50; hidrasi 51 – 100 nilai p 0,05 di mana ada perbedaan yang signifikan antar formula. Data statistik yang diperoleh dengan Friedman Test menunjukkan perbedaan yang signifikan kondisi air kulit selama waktu perawatan karena diperoleh nilai p 0,05. Data statistik yang diperoleh dengan Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukkan perbedaan yang signifikan kondisi kadar air kulit menjadi lebih baik dari kondisi awal, pemulihan 1 minggu, 2 minggu, 3 minggu sampai 4 minggu setelah perawatan.

4.3.2 Kehalusan Evenness