21
anti-aging, yang juga mengandalkan antioksidan untuk melindungi kulit dari pengaruh radikal bebas yang menjadi salah satu faktor penyebab penuaan dini
Muliyawan dan Suriana, 2013. Penggunaan vitamin E dalam perawatan kulit memiliki manfaat anti-aging
berdasarkan pada sifat pelembapnya tapi sebagian besar pada kemampuan pelindungnya Burgess, 2005. Vitamin E memiliki manfaat penting bagi
kesehatan dan peremajaan kulit, antara lain: sebagai antioksidan yang berperan penting melindungi sel dari kerusakan dan menangkal radikal bebas, sebagai UV-
protection melindungi kulit dari bahaya radiasi sinar matahari yang dapat menyebabkan penuaan dini, dan sebagai pelembap Muliyawan dan Suriana,
2013. Peranan utama dari vitamin E adalah untuk melindungi jaringan tubuh dari
reaksi merusak peroksidasi yang timbul dari banyak proses metabolik normal dan senyawa toksik eksogen. Vitamin E juga disebut dengan vitamin pelindung
dan digunakan dalam industri kosmetika sebagai antioksidan untuk kulit ataupun formulasi. Itu juga menghaluskan kulit dan mengurangi kondisi kulit yang kering
Salvador dan Chisvert, 2007.
2.4 Krim
Emulsi adalah sediaan dasar berupa sistem dua fase, terdiri dari dua cairan yang tidak dapat bercampur, dimana salah satu cairan terdispersi dalam bentuk
globul dalam cairan lainnya. Jika konsistensinya lebih kental biasanya disebut krim Ditjen POM, 1985.
Universitas sumatera utara
22
Emulsi dinyatakan sebagai sistem minyak dalam air ma, jika fase dispersi merupakan fase yang tidak campur dengan air, dan air merupakan fase
kontinyu. Jika terjadi sebaliknya maka emulsi tersebut dinyatakan emulsi air dalam minyak am Ditjen POM, 1985.
Pada umumnya, sebagian besar sediaan kosmetika yang beredar adalah sistem minyak dalam air, karena mudah menyebar pada permukaan kulit. Dengan
pemilihan komponen formula yang tepat, akan diperoleh emulsi yang tidak berlemak dan tidak lengket. Emulsi air dalam minyak digunakan untuk formulasi
yang mengandung minyak kadar tinggi, yang diperlukan untuk massa berminyak, misalnya krim malam, krim pijat, krim mata, dan sediaan lain untuk kulit kering
Ditjen POM, 1985.
2.5 Bahan-bahan Dalam Krim Anti-
Aging
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan sediaan krim anti-aging, yaitu: 1. Propilen glikol
Propilen glikol adalah cairan jernih, tidak berwarna, kental, tidak berbau, dengan rasa manis, agak sangit menyerupai gliserin. Bahan ini dapat
berfungsi sebagai pengawet antimikroba, disinfektan, humektan, plasticizer, pelarut, stabilizer, dan pelarut pembantu yang dapat bercampur
dengan air Rowe, et al., 2009. 2. Natrium edetat
Natrium edetat digunakan sebagai zat pengkelat. Natrium edetat membentuk kompleks stabil yang dapat larut dalam air kelat dengan ion
logam berat, yaitu: kompleks logam-edetat Rowe, et al., 2009.
Universitas sumatera utara
23
3. Trietanolamin Trietanolamin TEA adalah cairan kental jernih, tidak berwarna hingga
berwarna kuning pucat yang mempunyai bau agak menyerupai amoniak. TEA digunakan secara luas dalam formulasi bidang farmasi, terutama
dalam pembentukan emulsi. TEA jika dicampur dengan asam lemak seperti asam stearat atau asam oleat akan membentuk sabun anionik yang
dapat berfungsi sebagai pengemulsi untuk menghasilkan emulsi minyak dalam air yang stabil Rowe, et al., 2009.
4. Vaselin Vaselin atau petrolatum adalah massa berminyak lembut, berwarna kuning
pucat hingga kuning, tembus cahaya, tidak berbau, dan tidak berasa. Vaselin digunakan terutama dalam formulasi bidang farmasi sebagai dasar
salep dan emolien. Vaselin juga digunakan dalam formulasi krim Rowe, et al., 2009.
5. Setil alkohol Setil alkohol digunakan secara luas dalam formulasi kosmetik dan bidang
farmasi, seperti krim. Setil alkohol digunakan dalam pembuatan krim karena sifat emolien, daya absorpsi air, dan pengemulsi yang dimilikinya.
Hal itu akan meningkatkan stabilitas, memperbaiki tekstur, dan meningkatkan konsistensi Rowe, et al., 2009.
6. Asam stearat Asam stearat digunakan dalam formulasi topikal digunakan sebagai zat
pengemulsi. Konsentrasi asam stearat yang biasa digunakan dalam
Universitas sumatera utara
24
formulasi krim berkisar antara 1 – 20. Asam stearat dapat larut dalam propilen glikol Rowe, et al., 2009.
7. Gliseril monostearat Gliseril monostearat dapat digunakan sebagai zat pengemulsi nonionik,
stabilizer, emolien, dan plasticizer dalam aplikasi kosmetik Rowe, et al., 2009.
8. Butil hidroksi toluen Butil hidroksi toluen BHT digunakan sebagai antioksidan dalam
kosmetik. BHT digunakan terutama untuk menunda atau mencegah ketengikan oksidatif dari lemak dan minyak, selain itu untuk mencegah
kehilangan aktivitas vitamin yang dapat larut dalam minyak. Konsentrasi BHT yang biasa digunakan dalam formulasi topikal berkisar antara
0,0075 – 0,1 Rowe, et al., 2009. 9. Nipagin
Nipagin digunakan secara luas sebagai pengawet antimikroba dalam formulasi kosmetika, produk makanan, dan bidang farmasi. Khasiat
pengawet dari nipagin juga ditingkatkan dengan penambahan propilen glikol sebanyak 2 – 5. Konsentrasi nipagin yang biasa digunakan dalam
sediaan topikal berkisar antara 0,02 – 0,3 Rowe, et al., 2009. 10. Minyak zaitun ekstra murni
Minyak zaitun ekstra murni Extra Virgin Olive Oil atau biasa disebut minyak zaitun perasan pertama adalah minyak zaitun yang didapat dari
ekstraksi buah zaitun segar, yang menggunakan proses mekanik tanpa pemanasan dan tanpa penambahan zat aditif, serta tanpa pelarut apa pun.
Universitas sumatera utara
25
Extra Virgin Olive Oil diproses dari pasta buah zaitun, lalu diperas tanpa adanya pemanasan ataupun penambahan bahan lain. Minyak ini kaya akan
antioksidan serta memiliki kandungan minyak zaitun asli dengan aroma dan rasa yang khas. Tabel 2.3 menunjukkan kandungan nutrisi dari minyak
zaitun per 100 gram. Kandungan vitamin E dalam minyak zaitun mencapai 14 mg100 g. Vitamin E adalah antioksidan alami yang mampu menangkal
oksidasi di dalam tubuh yang bisa merusak sel, sehingga kandungan ini efektif untuk mencegah penuaan dini Agung, 2014.
Tabel 2.3
Kandungan nutrisi minyak zaitun per 100 g Energi
3,701 kJ 885 kcal Karbohidrat
0 g Lemak
Jenuh Tak jenuh tunggal
Tak jenuh ganda Lemak omega-3
Lemak omega-6 100 g
14 g 73 g
11 g 1,5 g
3,5 – 21 g
Protein 0 g
Vitamin E 14 mg
Vitamin K 62 μg
Keterangan: Setiap 100 g minyak zaitun sama dengan 109 ml Agung, 2014.
2.6 Skin Analyzer