Analisis Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ρ yang diperoleh lebih kecil dari taraf signifikan 5 berarti sebaran data tidak normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS for windows version 12.0. Berikut ini disajikan tabel ringkasan hasil pengujian normalitas Lampiran 7 hal 124: Tabel 5.5 Hasil Pengujian Normalitas Variabel Probabilitas ρ Taraf signifikan α Kesimpulan Kedisiplinan siswa 0,068 0,05 Normal Lingkungan belajar di keluarga 0,079 0,05 Normal Lingkungan belajar di sekolah 0,066 0,05 Normal Lingkungan belajar di masyarakat 0,018 0,05 Tidak Normal Tabel 5.5 menunjukkan bahwa untuk variabel kedisiplinan siswa, lingkungan belajar di keluarga, dan lingkungan belajar di sekolah berdistribusi data normal. Sedangkan untuk variabel lingkungan belajar di masyarakat berdistribusi tidak normal. b. Uji Linieritas Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel terikat. Pengujian linieritas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows version 12.0. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian linieritas Lampiran 7 hal 125: Tabel 5.6 Hasil Pengujian Linieritas Variabel Bebas Variabel Terikat df Hitung F Tabel F kesimpulan Lingkungan belajar di keluarga Kedisiplinan siswa 22:199 1,113 1,595 Linier Lingkungan belajar di sekolah Kedisiplinan siswa 19:202 1,960 1,637 Tidak Linier Lingkungan belajar di masyarakat Kedisiplinan siswa 13:208 2,302 1,769 Tidak Linier Tabel 5.6 menunjukkan bahwa untuk lingkungan belajar di keluarga mempunyai hubungan linier dengan kedisiplinan. Sedangkan lingkungan belajar di sekolah dan masyarakat tidak terdapat hubungan linier. Berdasarkan hasil pengujian normalitas dan linieritas yang menunjukkan bahwa ada satu variabel yang tidak normal serta ada dua variabel yang tidak memiliki hubungan linier maka analisis statistik dalam penelitian selanjutnya menggunakan Chi Square 2. Pengujian Hipotesis a. Hubungan Lingkungan Belajar di Keluarga dengan Kedisiplinan Siswa di Sekolah 1 Rumusan Hipotesis Ho : Tidak ada hubungan lingkungan belajar di keluarga dengan kedisiplinan siswa di sekolah Ha : Ada hubungan lingkungan belajar di keluarga dengan kedisiplinan siswa di sekolah 2 Pengujian Hipotesis a Memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel kontingensi Tabel 5.7 Tabel Kontingensi Kedisiplinan Siswa di Sekolah Berdasarkan Lingkungan Keluarga Kedisiplinan Lingkungan Keluarga Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Jumlah Sangat Baik 15 6,03 27 25,40 4 9,90 2 6,67 48 Baik 11 13,56 65 57,15 22 22,28 10 15,01 108 Cukup 2 8,41 26 35,45 20 13,82 19 9,32 67 Jumlah 28 118 46 31 223 b Menghitung Chi Kuadrat 2 χ ∑ − = fh fh fo 2 2 χ + − + − + − + − = 67 , 6 67 , 6 2 90 , 9 90 , 9 4 40 , 25 40 , 25 27 03 , 6 03 , 6 15 2 2 2 2 2 χ + − + − + − 28 , 22 28 , 22 22 15 , 57 15 , 57 65 56 , 13 56 , 13 11 2 2 2 82 , 13 82 , 13 20 45 , 35 45 , 35 26 41 , 8 41 , 8 2 01 , 15 01 , 15 10 2 2 2 2 − + − + − + − = − 32 , 9 32 , 9 19 2 13,34 + 0,10 + 3,52 + 3,27 + 0,48 + 1,08 + 0,003 + 1,67 + 4,88 + 2,52 + 2,76 + 10,05 = 43,67 Pada taraf signifikansi α = 0,05 dan df = 3 – 14 – 1 = 6, diketahui bahwa dalam tabel 2 χ = 12,59. Oleh karena 2 χ hitung = 43,67 2 χ tabel = 12,59, hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada hubungan lingkungan belajar di keluarga dengan kedisiplinan siswa di sekolah. c Menghitung Koefisien Kontingensi Nilai koefisien kontingensi C dimaksudkan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan lingkungan keluarga terhadap kedisiplinan siswa. Rumusnya sebagai berikut: n C + = 2 2 χ χ = 223 67 , 43 67 , 43 + = 40 , 67 , 266 67 , 43 = Kemudian nilai C yang telah diperoleh dibandingkan dengan Maks C . Untuk mencari Maks C ini menggunakan rumus sebagai berikut: m m C Maks 1 − = Dimana m adalah harga minimum antara banyak baris dan kolom. Tabel kontingensi di atas terdapat tiga baris dan empat kolom sehingga nilai Maks C dapat dicari dengan cara berikut ini: 82 , 3 1 3 = − = Maks C Setelah diperoleh nilai C maksimum selanjutnya dibandingkan dengan nilai C, dengan cara sebagai berikut: maks C C r = = 82 , 40 , = 0,49 Hasil perhitungan di atas menunjukkan nilai r = 0,49. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa derajat hubungan lingkungan belajar di keluarga dengan kedisiplinan siswa di sekolah dikategorikan sedang. b. Hubungan Lingkungan Belajar di Sekolah dengan Kedisiplinan Siswa di Sekolah 1 Rumusan Hipotesis Ho : Tidak ada hubungan lingkungan belajar di sekolah dengan kedisiplinan siswa di sekolah Ha : Ada hubungan lingkungan belajar di sekolah dengan kedisiplinan siswa di sekolah 2 Pengujian Hipotesis a Memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel kontingensi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 5.8 Tabel Kontingensi Kedisiplinan Siswa di Sekolah Berdasarkan Lingkungan Sekolah Kedisiplinan Lingkungan Sekolah Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Jumlah Baik 20 10,42 48 43,92 8 17,12 7 11,54 83 Cukup 4 11,68 53 49,21 22 19,18 14 12,93 93 Tidak Baik 4 5,90 17 24,87 16 9,70 10 6,53 47 Jumlah 28 118 46 31 223 b Menghitung Chi Kuadrat 2 χ ∑ − = fh fh fo 2 2 χ = 2 χ + − + − + − 12 , 17 12 , 17 8 92 , 43 92 , 43 48 42 , 10 42 , 10 20 2 2 2 + − + − + − 21 , 49 21 , 49 53 68 , 11 68 , 11 4 54 , 11 54 , 11 7 2 2 2 + − + − + − 90 , 5 90 , 5 4 93 , 12 93 , 12 14 18 , 19 18 , 19 22 2 2 2 = − + − + − 53 , 6 53 , 6 10 70 , 9 70 , 9 16 87 , 24 87 , 24 17 2 2 2 8,81 + 0,38 + 4,86 + 1,79 + 5,05 + 0,29 + 0,41 + 0,09 + 0,61 + 2,49 + 4,09 + 1,84 = 30,71 Pada taraf signifikansi α = 0,05 dan df = 3 – 14 – 1 = 6, diketahui bahwa dalam tabel 2 χ = 12,59. Oleh karena 2 χ hitung = 30,71 2 χ tabel = 12,59, hal ini berarti Ho ditolak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dan Ha diterima. Artinya ada hubungan lingkungan belajar di sekolah dengan kedisiplinan siswa di sekolah. c Menghitung Koefisien Kontingensi Nilai koefisien kontingensi C dimaksudkan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan lingkungan sekolah terhadap kedisiplinan siswa. Rumusnya sebagai berikut: n C + = 2 2 χ χ = 223 71 , 30 71 , 30 + = 35 , 71 , 253 71 , 30 = Kemudian nilai C yang telah diperoleh dibandingkan dengan Maks C . Untuk mencari Maks C ini menggunakan rumus sebagai berikut: m m C Maks 1 − = Dimana m adalah harga minimum antara banyak baris dan kolom. Tabel kontingensi di atas terdapat tiga baris dan empat kolom sehingga nilai Maks C dapat dicari dengan cara berikut ini: 82 , 3 1 3 = − = Maks C Setelah diperoleh nilai C maksimum selanjutnya dibandingkan dengan nilai C, dengan cara sebagai berikut: maks C C r = = 82 , 35 , = 0,43 Hasil perhitungan di atas menunjukkan nilai r = 0,43. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa derajat hubungan lingkungan belajar di sekolah dengan kedisiplinan siswa di sekolah dikategorikan sedang. c. Hubungan Lingkungan Belajar di Masyarakat dengan Kedisiplinan Siswa di Sekolah 1 Rumusan Hipotesis Ho : Tidak ada hubungan lingkungan belajar di masyarakat dengan kedisiplinan siswa di sekolah Ha : Ada hubungan lingkungan belajar di masyarakat dengan kedisiplinan siswa di sekolah 2 Pengujian Hipotesis a Memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel kontingensi Tabel 5.9 Tabel Kontingensi Kedisiplinan Siswa di Sekolah Berdasarkan Lingkungan Masyarakat Kedisiplinan Lingkungan Masyarakat Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Jumlah Sangat Baik 23 10,80 39 45,51 17 17,74 7 11,95 86 Baik 5 17,20 79 72,49 29 28,26 24 19,05 137 Jumlah 28 118 46 31 223 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b Menghitung Chi Kuadrat 2 χ ∑ − = fh fh fo 2 2 χ + − + − + − + − = 95 , 11 95 , 11 7 74 , 17 74 , 17 17 51 , 45 51 , 45 39 80 , 10 80 , 10 23 2 2 2 2 2 χ + − + − + − 26 , 28 26 , 28 29 49 , 72 49 , 72 79 20 , 17 20 , 17 5 2 2 2 = − 05 , 19 05 , 19 24 2 13,78 + 0,93 + 0,03 + 2,05 + 8,65 + 0,58 + 0,02 + 1,29 = 27,33 Pada taraf signifikansi α = 0,05 dan df = 2 – 14 – 1 = 3, diketahui bahwa dalam tabel 2 χ = 7,81. Oleh karena 2 χ hitung = 27,33 2 χ tabel = 7,81, hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada hubungan lingkungan belajar di masyarakat dengan kedisiplinan siswa di sekolah. c Menghitung Koefisien Kontingensi Nilai koefisien kontingensi C dimaksudkan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan lingkungan masyarakat terhadap kedisiplinan siswa. Rumusnya sebagai berikut: n C + = 2 2 χ χ = 223 33 , 27 33 , 27 + PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI = 33 , 33 , 250 33 , 27 = Kemudian nilai C yang telah diperoleh dibandingkan dengan Maks C . Untuk mencari Maks C ini menggunakan rumus sebagai berikut: m m C Maks 1 − = Dimana m adalah harga minimum antara banyak baris dan kolom. Tabel kontingensi di atas terdapat dua baris dan empat kolom sehingga nilai Maks C dapat dicari dengan cara berikut ini: 71 , 2 1 2 = − = Maks C Setelah diperoleh nilai C maksimum selanjutnya dibandingkan dengan nilai C, dengan cara sebagai berikut: maks C C r = = 71 , 33 , = 0,46 Hasil perhitungan di atas menunjukkan nilai r = 0,46. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa derajat hubungan lingkungan belajar di masyarakat dengan kedisiplinan siswa di sekolah dikategorikan sedang.

C. Pembahasan

1. Hubungan antara lingkungan belajar di keluarga terhadap kedisiplinan siswa Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan lingkungan belajar di keluarga dengan kedisiplinan siswa di sekolah. Hasil penelitian tersebut didukung hasil perhitungan nilai Chi-Square, dimana 2 χ hitung = 43,67 2 χ tabel = 12,59 α = 0,05 dan df = 6, dan nilai derajat asosiasi yang diperoleh adalah sebesar 0,49 yang berada dalam kategori sedang. Deskripsi lingkungan belajar di keluarga pada siswa SMK Sanjaya Pakem menunjukkan baik, hal ini terlihat ada 108 siswa 48,43 yang memiliki lingkungan belajar di keluarga baik. Sedangkan kedisiplinan siswa di SMK Sanjaya Pakem menunjukkan kategori baik, hal ini terlihat ada 118 siswa 52,91 yang memiliki kedisiplinan baik. Lingkungan belajar di keluarga tersebut dikategorikan baik, karena lingkungan belajar di keluarga berhasil dalam membentuk pola hidup dan tingkah laku anak dalam berdisiplin. Dalam keluarga yang harmonis orang tua dapat memberikan perhatian yang lebih pada anaknya dan dapat membimbing anaknya untuk melakukan sesuatu secara berulang-ulang sampai tercapai keadaan dimana anak bisa melakukan sendiri sebagai suatu kebiasaan yang nantinya membentuk pribadi yang disiplin. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama, karena seorang anak mengenal pendidikan untuk yang pertama PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kalinya adalah di dalam lingkungan keluarga. Tugas dan tanggung jawab keluarga adalah menciptakan situasi dan kondisi yang dihayati oleh anak agar memiliki dasar-dasar dalam mengembangkan disiplin. Orang tua mengupayakan agar anak disiplin diri untuk melaksanakan hubungan dengan Tuhan yang menciptakannya, dirinya sendiri, sesama manusia, dan lingkungan alam dan makhluk hidup lainnya berdasarkan nilai moral. 2. Hubungan antara lingkungan belajar di sekolah terhadap kedisiplinan siswa Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan lingkungan belajar di sekolah dengan kedisiplinan siswa di sekolah. Hasil penelitian tersebut didukung hasil perhitungan nilai Chi-Square, dimana 2 χ hitung = 30,71 2 χ tabel = 12,59 α = 0,05 dan df = 6, dan nilai derajat asosiasi yang diperoleh adalah sebesar 0,43 yang berada dalam kategori sedang. Deskripsi lingkungan belajar di sekolah pada siswa SMK Sanjaya Pakem menunjukkan cukup baik, hal ini terlihat ada 93 siswa 41,70 yang memiliki lingkungan belajar di sekolah dengan cukup baik. Sedangkan kedisiplinan siswa di SMK Sanjaya Pakem menunjukkan kategori baik, hal ini terlihat ada 118 siswa 52,91 yang memiliki kedisiplinan baik. Lingkungan belajar di sekolah tersebut dikategorikan cukup baik, karena sekolah memiliki peranan yang penting dalam mendukung suasana belajar siswa sehingga siswa tersebut dapat mengikuti pelajaran di sekolah dengan teratur, tertib dan tidak membolos. Adanya

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA Hubungan Motivasi Belajar Dan Dukungan Keluarga Dengan Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas X Di SMK Negeri 5 Surakarta.

0 1 16

PENDAHULUAN Hubungan Motivasi Belajar Dan Dukungan Keluarga Dengan Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas X Di SMK Negeri 5 Surakarta.

0 2 12

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS X Hubungan Motivasi Belajar Dan Dukungan Keluarga Dengan Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas X Di SMK Negeri 5 Surakarta.

0 0 14

Hubungan motivasi belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMK BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMK Sanjaya Pakem.

1 4 190

Pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta.

1 1 149

Hubungan pelaksanaan proses belajar mengajar dan pelaksanaan praktik kerja industri dengan kesiapan siswa SMK memasuki dunia kerja : studi kasus: SMK Sanjaya Pakem.

0 3 182

Hubungan antara sikap disiplin belajar siswa dan lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa SMK Sanjaya Pakem.

0 7 177

Pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa studi kasus SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta

0 2 147

Hubungan antara sikap disiplin belajar siswa dan lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa SMK Sanjaya Pakem - USD Repository

0 0 175

Hubungan lingkungan belajar di sekolah, keluarga, dan masyarakat dengan kedisiplinan siswa di sekolah : studi kasus pada siswa-siswi di SMK Sanjaya Pakem - USD Repository

0 0 158