Kerangka Berpikir TINJAUAN TEORETIK
diberikan pada anak dalam pembentukan pribadinya. Di lingkungan keluarga proses sosialisasi, pengenalan terhadap lingkungan serta
kesadaran diri anak pertama kali dibentuk melalui kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh anak seperti bangun tidur tepat waktu, melakukan
pekerjaan rumah dengan teratur, membantu ayah dan ibu, dan sebagainya. Keluarga merupakan media yang efektif dalam membudayakan disiplin,
karena ditinjau dari segi waktu, keluarga memiliki lebih banyak jam tatap muka bersama anak dibandingkan dengan situasi sekolah, sehingga
kebersamaan yang banyak dengan orang tua memungkinkan penanaman sikap dan perilaku disiplin dapat dilakukan secara insentif Nugroho,
2003:2. Kebersamaan lebih lama memungkinkan orang tua mengadakan pengawasan dan memberikan teladan atas sikap dan perilaku yang baik.
Hal ini menunjukkan ada hubungan lingkungan belajar di keluarga dengan kedisiplinan siswa di sekolah.
2. Hubungan lingkungan belajar di sekolah dengan kedisiplinan siswa di sekolah
Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal karena di sekolah terlaksana serangkaian kegiatan terencana dan terorganisasi
Winkel, 1996:25. Dalam proses pembelajaran, keberhasilannya tidak terlepas dari cara guru mengajar, bagaimana sikap dan kepribadian guru,
dan pengetahuan yang dimiliki guru. Dengan sikap, pengetahuan, dan cara guru mengajar yang baik akan dapat mendidik tingkah laku siswanya ke
arah yang bermoral, taat kepada peraturan yang telah ditetapkan di sekolah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
guna tercapainya proses belajar mengajar yang tertib dan teratur. Guru melakukan tindakan pengelolaan yang memelihara dan membetulkan
tingkah laku seorang anak agar sesuai dengan standart aturan yang telah ditetapkan pihak sekolah dan akhirnya lama-kelamaan dalam diri anak
akan muncul tindakan yang mendorong agar sadar mentaati aturan dan berdisiplin. Jadi ada hubungan lingkungan belajar di sekolah dengan
kedisiplinan siswa di sekolah. 3. Hubungan lingkungan belajar di masyarakat dengan kedisiplinan siswa di
sekolah Siswa hidup di masyarakat, sehingga siswa menjadi bagian dari
warga masyarakat. Siswa menjalin hubungan baik dengan anggota masyarakat baik teman sebaya, dengan orang yang lebih tua maupun yang
lebih muda sekali pun. Menurut Roestiyah 1982:162, anak perlu bergaul dengan anak lain, untuk mengembangkan sosialisasinya. Tetapi perlu
dijaga jangan sampai mendapatkan teman bergaul yang buruk karena perbuatan buruk mudah menular pada orang lain, maka perlu dikontrol
dengan baik melalui tetap berpegang teguh pada peraturan yang berlaku dalam masyarakat sehingga kita tidak terpengaruh. Pergaulan yang salah
dapat mengakibatkan siswa melupakan atas tanggungjawabnya sendiri sebagai seorang pelajar dan dia akan melakukan perbuatan-perbuatan yang
melanggar peraturan dan tata tertib yang telah dibuat. Ini menunjukkan bahwa lingkungan masyarakat mempengaruhi kedisiplinan siswa
disekolah. Jadi ada hubungan lingkungan belajar di masyarakat dengan kedisiplinan siswa di sekolah