Rumusan Masalah Manfaat Penelitian

donat. Sehingga masyarakat yang menganggap donat sebagai jajanan, tidak hanya untuk mengenyangkan perut tetapi juga menambah asupan gizi mereka. Selain itu dapat menjadi alternatif dalam pembuatan donat. Menurut penelitian Zuhrina 2011 tentang penggunaan tepung kulit pisang dalam pembuatan donat, hasil analisisnya terbukti bahwa ada perbedaan kualitas yang nyata pada donat tepung kulit pisang dilihat dari sifat organoleptiknya. Peneliti bermaksud untuk menambahkan jagung dan bayam dalam pembuatan donat. Donat yang dimodifikasi dengan jagung dan bayam ini juga diharapkan dapat menurunkan permasalahan kekurangan vitamin A pada anak dan balita. Karena pada Jagung dan bayam mengandung Vitamin A yang tinggi. Dan diharapkan dapat menurunkan AGB di Indonesia, karena pada bayam mengandung zat besi yang tinggi. Donat yang dimodifikasi dengan jagung dan bayam juga belum pernah dilakukan sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk membuat donat yang dimodifikasi dengan jagung dan bayam.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh penambahan jagung dan bayam dalam pembuatan donat terhadap daya terima dan nilai gizinya. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pengaruh penambahan jagung dan bayam dalam pembuatan donat terhadap daya terima dan nilai gizinya? Universitas Sumatera Utara

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui daya terima terhadap warna kue donat dengan penambahan jagung dan bayam. 2. Untuk mengetahui daya terima terhadap aroma kue donat dengan penambahan jagung dan bayam. 3. Untuk mengetahui daya terima terhadap rasa kue donat dengan penambahan jagung dan bayam. 4. Untuk mengetahui daya terima terhadap tekstur kue donat dengan penambahan jagung dan bayam. 5. Untuk mengetahui kandungan gizi kue donat dengan penambahan jagung dan bayam.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Sebagai alternatif pengolahan jagung sebagai penganekaragaman pangan. 2. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang penganekaragaman suatu produk dari bayam yang selama ini hanya dikonsumsi sebagai sayuran. 3. Sebagai alternatif untuk mengurangi pemakaian tepung terigu sebagai bahan dasar pembuatan donat. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Jagung Zea mays Di Indonesia, tanaman jagung sudah dikenal sekitar 400 tahun yang lalu, didatangkan oleh orang Portugis dan Spanyol. Daerah sentrum produksi jagung di Indonesia pada mulanya terkonsentrasi di Wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Madura. Selanjutnya, tanaman jagung lambat laun meluas ditanam di luar pulau Jawa. Dari hasil survey pertanian Biro Pusat Statistik BPS tahun 1991, daerah sentrum produsen jagung paling luas di Indonesia antara lain adalah Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Lampung, dan Jawa Barat. Areal pertanaman jagung sekarang sudah terdapat di seluruh provinsi di Indonesia dengan luas areal bervariasi Rukmana, 1997. Linnaeus 1737 seorang ahli botani memberikan nama Zea mays untuk tanaman jagung. Zea berasal dari bahasa Yunani yang digunakan untuk mengklasifikasikan jenis padi-padian. Adapun mays berasal dari bahasa Indian, yaitu mahiz atau marizi yang kemudian digunakan untuk sebutan spesies. Sampai sekarang nama latin jagung disebut Zea mays Rukmana, 1997. Di pasaran jagung dijual sebagai jagung pipil, yaitu jagung yang sudah tua, kering, dan ditanggalkan dari tongkolnya. Sebagai makanan pokok, jagung pipil ini dimasak menjadi makanan yang disebut grontol. Caranya, jagung pipil direndam beberapa jam atau satu malam. Setelah itu, direbus sampai matang kemudian dicuci lagi sampai jagung menjadi empuk dan benar-benar matang. Setelah matang dan pecah-pecah, angkat dan tiriskan, lalu hidangkan dengan lauk pauk atau dengan Universitas Sumatera Utara