Prinsip Dasar Cetak Dalam

325 pencetakannya dilakukan seperti pada pengukiran. Teknik ini diterapkan oleh para seniman. Cetak dalam raster, cetak-dalam rakel dan rotogravur adalah nama- nama untuk teknik-cetak yang sama. Untuk pembuatan acuan cetak digunakan fotografi dan raster, dan untuk mencetak dipakai pembawa gambar yang berputar. Cetak-dalam raster sangat cocok untuk membuat ilustrasi, majalah mingguan dan bulanan serta penanggalan kalender satu warna atau warna ganda, untuk mereproduksi lukisan dan gambar dan untuk mencetak bungkusan. Juga perangko sering dicetak dengan cetak-dalam raster. Percetakan yang menggunakan cetak dalam meliputi beberapa bagian. Untuk mendapat gambaran, bagaimana cara-kerjanya dalam perusahaan semacam itu, kifa akan mengikuti pembuatan suatu barang cetakan. Sebagai contoh kita ambil buku dengan ilustrasi dan teks penjelasannya. Ilustrasi, potret dan gambar diproses di bagian fotografi reproduksi, dan teksnya diproses di bagian penyusunan huruf.

2.3.1. Prinsip Dasar Cetak Dalam

Cetak dalam adalah teknik cetak mencetak dengan menggunakan silinder tembaga dan bagian yang mencetak lebih dalam dari permukaan silinder pelat. Disebut cetak dalam karena tinta yang berada pada bagian-bagian yang mencetak image area lebih rendah dar pada bagian yang tidak mencetak. Teknik cetak ini termasuk teknik cetak langsung karena acuan cetak langsung mengenai bahan yang akan dicetak dengan bantuan dari silinder tekan, berbeda dengan cetak offset yang acuan cetaknya tidak langsung mengenai bahan cetak. Teknik cetak dalam dibagi menjadi dua macam, yaitu rotogravure dan intaglio. Kedua teknik tersebut pada prinsipnya adalah sama yaitu sama-sama teknik cetak dalam dimana bagian Di unduh dari : Bukupaket.com 326 yang mencetak lebih dalam dan yang tidak mencetak lebih tinggi. Keduanya dibedakan pada pembuatan pelat cetaknya. Teknik rotogravure menggunakan raster dalam pembuatan acuan cetaknya, sedangkan intaglio tidak menggunakan raster, tetapi dalam pembuatan acuan cetak menggunakan sistem etsa. Pembawa bentuk gambar atau permukaan cetak pada rotogravure umumnya terdiri dari silinder baja dengan lapisan luar yang terbuat dari tembaga dimana bentuk gambar terdiri dari jutaan sel-sel kecil dengan bermacam-macam kedalaman yang dihasilkan melalui proses elektromechanical engraving. Intaglio Engraving, sebagai metode cetak sudah dikembangkan sejak pertengahan abad 15, kemungkinan besar di Jerman. Contohnya bisa ditemukan di hiasan senjata, baju zirah, alat musik, dan benda-benda relijius. Di dalam seni grafis, penggunaan engraving berbahan tembaga pertama kali diketahui digunakan oleh Martin Schongauer . Sementara Albrecht Dürer adalah salah satu seniman intaglio terkenal. Pada abad 17 dan 18 teknik ini mencapai masa keemasannya dan kadang bahkan dipakai untuk mereproduksi gambar-gambar potret. Banyak pula ditemui perangko-perangko bernilai tinggi yang dicetak dengan teknik ini. Proses pembuatan pelat cetak intaglio yang biasanya terbuat dari tembaga atau seng digunakan sebagai bahan acuan utama, dan permukaan cetak dibentuk dengan teknik etsa , engraving , drypoint , atau mezzotint . Penggunaan pelat ini dengan menyelimuti permukaan acuan dengan tinta, kemudian tinta di permukaan yang tinggi dihapus dengan doctor blade sehingga yang tertinggal Di unduh dari : Bukupaket.com 327 hanyalah tinta di bagian rendah. Kertas cetak kemudian ditekan ke atas pelat intaglio sehingga tinta berpindah. Etsa chemical etching bisa disebut salah satu proses intaglio. Proses chemical etching memungkinkan kita untuk menggunakan berbagai metal sebagai silinder, seperti zinc dan metal yang digunakan saat ini. Permukaan metal diberi soft resist, kemudian dikeruk lapisannya sehingga larutan etching dapat mengetsa permukaannya. Proses manual ini sangat membutuhkan ketelitian, kesabaran yang tinggi, karena hasilnya sangat dipengaruhi oleh yang melakukan pekerjaan etsa. Berbeda dengan engraving, di dalam etsa pembentukan bagian rendah dilakukan dengan korosi senyawa asam sementara engraving menggunakan alat-alat mekanik untuk mendapatkan efek yang sama. Mesin ukir engraving machine yang bekerjanya secara elektronis untuk membuat klise garis maupun raster, pertama kali dibuat oleh Faieschild pada tahun 1948. Pada tahun 1953 Hell Company di Jerman mulai memproduksi secara massal dengan “Klischograph”. Cara kerjanya di atas sebuah meja yang dapat dipindah-pindahkan bahan yang akan diukir yang berupa plastik atau senga ditempatkan. Bagian belakang meja memuat model asli bukan transparan. Model asli disinari dari belakang dan titik demi titik disekan. Cahaya yang dipantulkan diperkuat amplified dan menjalankan scorper semacam pisau kecil. Scorper ini ”mengikis“ bagian-bagian yang tidak akan mencetak. Kecepatan scorper bergerak naik turun setiap cm dapat ditentukan, sehingga dapat menentukan lebar raster, dan juga tingkat kekontrasan warna dapat Di unduh dari : Bukupaket.com 328 disesuaikan dengan keinginan kita. Bahkan ada kemungkinan untuk memperbaiki atau meningkatkan sebuah gambar. Mesin ukir berikutnya adalah Varioklischograph. Pengecilan dan pembesaran dapat dikerjakan serta dapat juga dipakai sebuah transparan-positif. Dengan mesin ini dapat dibuat pemisahan warna dengan menggunakan filter-filter seperi yang biasa dikerjakan. Proses engraving mechanical engraving dikembangkan lagi sekitar tahun 1960 di Jerman dengan menggunakan copper yang diukir dengan menggunakan berlian industri. Proses pembuatannya dikendalikan komputer yang mengubah informasi yang dibaca menjadi getaran listrik yang disalurkan ke satu atau lebih silinder gravure. Berdasarkan dari kekuatan getaran listrik engraving head akan mengukir silinder dengan kedalaman sel lubang kecil yang berbeda-beda . Perbedaan kedalaman sel tersebut akan mempengaruhi perbedaan banyak sedikitnya tinta yang diambil. Sel yang dangkal akan mengl yang dihasilkan warna yang cerah, sedangkan sel yang dalam akan menghasilkan warna yang gelap. Sistem pelat photopolymer untuk rotogravureintaglio juga telah dikembangkan. Demikian juga sistem computer-to cylinder. Dan yang terbaru telah dikenalkan sistem direct digital laser etching, dengan harapan akan mengurangi biaya pembuatan silinder rotogravure. Di unduh dari : Bukupaket.com 329 Gambar 7.59. Pembuatan acuan pada silinder gravure dengan jarum pemahat engraving Gambar 7.60. Mesin Pembuat Acuan untuk Mesin Rotogravure Helio Klischograph K 406- Sprint, Hell Gravure System Di unduh dari : Bukupaket.com 330 Gambar 7.61. Mesin Pembuat Film Cetak Rotogravure

2.3.2. Proses Pencetakan pada Cetak Dalam