Masalah – Masalah yang Timbul dalam Melipat

491

d. Masalah – Masalah yang Timbul dalam Melipat

Dalam melakukan suatu pekerjaan pasti tidak luput dari berbagai masalah. Mulai dari masalah yang ringan sampai masalah yang memerlukan penanganan secara khusus. Begitu pula dalam melipat, ditemui beraneka masalah yang diakibatkan oleh bermacam faktor. Seorang oprerator mesin lipat yang baik sedikit banyak harus mengetahui seluk beluk mesin yang dihadapi. Dikandung maksud agar jika terjadi ketidakberesan pada hasil lipatan atau masalah lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan akan segera teratasi. Untuk itu dituntut ketelitian dan kesabaran dalam bekerja terlebih pada mesin lipat STHAL K – 52 yang bisa dikata masih bekerja secara manual. Secara garis besar permasalahan yang dihadapi mesin lipat STAHL K – 52 dengan mesin – mesin lipat kombinasi lainnya, adalah sama, terlepas dari sistem pemasukan kertas yang digunakan. Tabel 8.1. Pemecahan masalah-masalah lipat NO. MASALAH PENYEBAB PEMECAHANNYA WAY – OUT 1. Terjadi pengkerutan pada hasil lipatan gulung rangkap dan sig – sag. a. Susun rol, penyetelan tidak seimbang antara sisi kiri dan kanan. b. Tekanan rol – rol pada unit paralel belum di setel sempurna. c. Kertas yang akan dilipat ketebalannya tidak sama d. Permukaan rol – rol tertutup debu – debu kertas keras. e. Penyetelan rol – rol unit paralel terlalu keras tekanannya. a. Penyetelan rol diseimbangkan antara sisi kiri dan kanan. b. Tekanan rol ke rol disetel sesuai tebal kertas yang melintasinya. c. Sebaiknya dalam melihat memperhatikan ketebalan kertas. Yang dianjurkan ketebalan kertas seragam. d. Permukaan rol – rol dibersihkan dengan menggunakan sikat. e. Penyetelan rol-rol disesuaikan ketebalan kertas yang melintas 2. Lipatan tidak patah. a. Setelan pisau kurang turun. b. Tekanan rol ke rol terlalu ringan. a. Penyetelan pisau agak masuk ke dalam, terutama untuk kertas – kertas tipis. Dengan catatan pisau lipat tidak boleh tertangkap oleh rol lipat. b. Tekanan rol ke rol dibuat sedang artinya disesuaikan dengan tebal kertas yang melintasi rol tersebut. Di unduh dari : Bukupaket.com 492 NO. MASALAH PENYEBAB PEMECAHANNYA WAY – OUT 3. Lipatan miring. a. Penyetelan tekanan rol antara sisi kiri dan kanan tidak seimbang berat sebelah. b. Penepatan kantong lipat tas tidak pada posisinya miring. c. Penepat lintasan dan penepat samping penyetelannya belum sempurna. d. Penyetelan ban – ban panghantar kurang tegang. e. Pemakaian pelor kelereng yang salah. a. Tekanan rol di seimbangkan antara sisi kiri dan kanan. b. Penepat kantong lipat disetel tepat pada posisinya c. Penepat lintasan dan penepat samping digeser atau ditepatkan pada posisinya. d. Ban – ban penghantar ditegangkan. e. Disesuaikan dengan kertas yang akan dilipat. Kertas tebal memakai pelor yang berat sedang kertas tipis memakai pelor yang ringan. 4. Kertas menggulung di rol 1 a. Penyaluran kertas dari meja pemasukan ke roda jilat kertas terlalu masuk ke dalam. a. Keterampilan operator ditingkatkan. 5. Kertas terlipat dobel. a. Pengibas lepasan kertas kurang sempurna. b. Cetakan masih basah. c. Operator kurang terampil dalam menyalurkan kertas. b. Diadakan pengulangan dalam mengibas lepaskan kertas. c. Ada baiknya cetakan ditunggu hingga kering. d. Keterampilan operator ditingkatkan. 6. Kertas pada unit silang kadang terlipat terkadang tidak. a. Setelan pisau kurang turun. b. Tekanan rol yang berada di bawah pisau lipat terlalu ringan. a. Pisau lipat di setel agak kedalam. b. Tekanan rol di sempurnakan. 7. Suara mesin tidak enak di telinga. a. Tekanan rol ke rol terlalu kuat. b. Kertas terlipat dobel. c. Kurang pelumasan. d. Ada beberapa rol yang aus. e. Cetakan masih basah, banyak tinta yang menempel di rol. a. Tekanan rol di adakan penyetelan ulang. b. Diusahakan penyaluran kertas ke roda jilat kertas lembar demi lembar. c. Diadakan pelumasan sesuai petunjuk mesin : - Pelumasan harian - Pelumasan mingguan - Pelumasan bulanan d. Penggantian rol. e. Sebaiknya ditunggu hingga cetakan kering dan bila tinta menempel di rol di adakan penyika-tan pembersihan. Di unduh dari : Bukupaket.com 493 NO. MASALAH PENYEBAB PEMECAHANNYA WAY – OUT 8. Pemisahan lembar demi lembar kertas kulancar kesulitan. a. Kertas permukaannya licin, kertas tipis. a. Ketelitian operator dalam menyalurkan kertas ke roda jilat kertas. 9. Jenis atau bentuk lipatan tidak sesuai dengan gaya mesin lipat. a. Pekerjaan mantase lay – out kurang baik. a. Seorang pewajah harus mengetahui gaya mesin lipat bila jenis pekerjaannya akan dilipat dengan mesin lipat. b. Diamati pengaturan halamannya imposisi apakah perlu diadakan pemotongan atau dapat diatasi dengan unit silang tambahan. Dengan mengetahui masalah – masalah yang timbul dalam melakukan pelipatan seoang operator mesin lipat diharapkan dapat menekan seminim mungkin kesalahan – kesalahan yang diakibatkan penyetelan – penyetelan yang kurang akurat sempurna atau ke kurang terampilan operator itu sendiri. Pada penerbitan buku masal dalam usahanya untuk menekan biaya produksi, sering terabaikan mengenai arah serat kertas. Disamping hasil akhir kurang bagus, misal : a. pada punggung buku bagian dalam bergelombang. b. buku tidak dapat menutup dengan baik. Sewaktu diadakan pelipatan bila arah serat tidak sejalan dengan lipatan pada punggung sebuah buku, maka lipatan itu dapat menutup dengan sempurna. Persaingan yang ketat dalam dunia usaha dewasa ini membawa pengaruh pula pada industri penerbitan buku, untuk menerbitkan buku terbitannya sebaik mungkin. Sehingga dapat diterima oleh masyarakat Di unduh dari : Bukupaket.com 494 pembaca, baik itu kualitas cetakan, perwajahan bukunya, misi yang di embank dalam buku tersebut sampai pada teknik penjilidan bukunya. Perusahaan percetakan dalam menerima pekerjaan dari penerbit, tentu tidak asal mencetak begitu saja tanpa pertimbangan – pertimbangan yang disesuaikan dengan kondisi atau permesinan yang ada. Setelah lembaran – lembaran di cetak proses selanjutnya masuk dalam lingkup kerja penyelesaian grafika. Sekilas urut – urutan pekerjaannya : 1. Pelipatan 2. Pengkomplitan a. sistem tumpuk b. sistem sisipan 3. Penggabungan atau penjahitan a. sampul lunak b. sampul keras 4. Pemotongan bersih 5. Penyortiran 6. Pengepakan Dalam industri penerbitan buku perusahaan percetakan sebelum menjatuhkan pilihannya, apakah perlu dilipat dengan mesin atau pelipatan dengan tangan, memperhatikan pula apalagi buku sebagai dasar pertimbangan. Banyak perusahaan menengah ke bawah melakukan pelipatan lembaran – lembaran tercetak dengan tenaga manusia. Hal ini dikarenakan mahalnya harga mesin dan jenis atau macam pesanan yang sedikit. Seperti diketahui harga tenaga manusia di Negara – Negara sedang berkembang relatif masih murah, sehingga diharapkan dapat mengejar biaya produksi. Di unduh dari : Bukupaket.com 495 Tidak sedikit pula perusahaan pembuatan buku yang telah mempunyai beberapa mesin lipat. Dengan jenis dan variasi disesuaikan dengan tujuannya masing – masing, baik itu ukuran kertas yang berbeda, kecepatan kerja, apalagi buku dan seterusnya. Beberapa merk mesin lipat yang ada di pasaran, antara lain : 1. Mesin lipat merk STAHL 2. Mesin lipat merk GUK 3. Mesin lipat merk MBO 4. Mesin lipat merk SHOEI STAR, dan sebagainya. Seiring dengan perkembangan jaman, saat ini telah direka mesin lipat yang dilengkapi dengan penghisap kertas sucker untuk memisahkan lembar – lembar kertas, serta penanganan mesin yang serba otomatis. Yang bertujuan untuk memudahkan operator dalam bekerja dan kecepatan yang dihasilkan memenuhi target yang di harapkan. Mesin lipat STAHL K – 52 pada unit pemasukkannya masih memakai sistem pemasukan manual tangan. Pada industri penerbitan buku, terutama perusahaan bertaraf sedang menengah masih banyak ditemui mesin lipat jenis ini. Sebuah perusahaan pembuatan buku yang memiliki mesin lipat jenis ini dalam menerima jenis pekerjaan diluar kemampuan mesin akan berpikir tentang alternatif – alternatif lain, misalnya : 1. Menambah unit pisau silang tambahan, seperti di ketahui mesin lipat STAHL K – 52 hanya dilengkapi dengan : - kantong lipat unit paralel, dan - 2 pisau unit silang 2. Bila keadaan tidak memungkinkan mengadakan kerja sama dengan percetakan lain yang memiliki kemampuan kerja sama dengan percetakan lain yang memiliki kemampuan mesin lipat lebih besar atau dilakukan pelipatan dengan tangan. Di unduh dari : Bukupaket.com 496 Contoh khusus ; ukuran format kertas yang akan di lipat lebih besar dari ukuran maksimum mesin lipat STAHL K – 52 yaitu : 52 x 107 cm. Oleh sebab itu peranan seorang pewajah tidak dapat diabaikan begitu saja. Seorang pewajah paling tidak harus mengetahui gaya mesin lipat, sehingga bila diadakan pelipatan tidak terjadi permasalahan yang diakibatkan karena pengaturan halaman imposisi yang tidak sesuai dengan gaya mesin lipat. Berkaitan pula dalam penentuan ukuran format kertas, disamping melihat kemampuan mesin cetak juga kemampuan mesin lipat dengan catatan, tidak dilakukan pelipatan dengan tangan. Seperti telah diuraikan dimuka bahwa mesin lipat STAHL K – 52 masih memakai sistem pemasukan tangan manual, dengan kondisi semacam ini permasalahan – permasalahan akan semakin komplek. Faktor – faktor yang harus diperhatikan bila melipat dengan menggunakan mesin lipat STAHL K – 52 dalam industri penerbitan buku, antara lain : 1. Waktu Penyelesaian Perhitungan waktu penyelesaian sangat erat hubungannya dengan kecepatan mesin lipat. Pencapaian kecepatan yang dianggap baik pada mesin lipat STAHL K – 52 berkisar antara 4000 – 5000 lembar jam 2. Biaya Produksi Didalam suatu perusahaan biasanya dalam bekerja terdapat atau dibagi dalam beberapa tahapan giliran kerja, hal ini dikhawatirkan bila satu jenis pekerjaan belum selesai dilipat telah diganti dengan operator lain. Sehingga penanganan mesin lipat berubah pula. Di unduh dari : Bukupaket.com 497 Semakin lama waktu yang dibutuhkan, semakin bertambah biaya yang dikeluarkan. Baik itu biaya kelistrikan atau untuk gaji karyawan. 3. Oplag Buku Oplag buku yang besar dapat menimbulkan kejenuhan operator dalam menyalurkan kertas, banyak terjadi kertas terlipat dobel dan memerlukan waktu tambahan untuk melipat dengan tangan. 4. Keterampilan Manusia Penanganan mesin lipat STAHL K – 52 dituntut ketelitian dan kesabaran, karena sistem pemasukannya masih manual. Dalam hal ini keterampilan operator sangat mendukung lancar tidaknya jalan mesin lipat. Harus diperhatikan pula penyetelan yang kurang sempurna.

2. Penjilidan buku