244 ditetapkan oleh DIN Dutch Standard Norma, yang ditetapkan sejak
tahun 1922. Ukuran kertas pada sistem ISO menggunakan perbandingan lebar
dan panjang yang tetap ialah 1: V2. Contoh: Lebar suatu ukuran kertas adalah 1189 mm maka panjangnya = 1189 x V2 = 1682 Sehingga
ukuran kertas tersebut adalah 1189 x 1682 mm. Dengan sistem ISO ini telah dibuat suatu variasi ukuran yang
disebut seri. Seri yang telah ditentukan adalah seri A, seri B, seri C dan seri D. Berikut ini dijabarkan beberapa variasi ukuran dan kegunaannya;
5.1. Seri A. Awalnya ditetapkan untuk ukuran kop surat a dan kertas
persediaan triming size A
= 841 x 1189 mm A
1
= 594 x 841 mm A
2
= 420 x 594 mm A
3
= 297 x 420 mm A
4
= 210 x 297mm, dst. Dari ukuran-ukuran tersebut dapat dibuat ukuran kasar, yaitu ukuran
untuk memperoleh potongan yang tepat terhadap potongan kertas di atas. Ukuran kasar yang dikembangkan dan ukuran di atas adalah
RA = 860 x 1220 mm SRA
= 900 x 1280 mm RA
1
= 610 x 860 mm SRA
1
= 640 x 900 mm RA
2
= 430 x 610 mm SRA
2
= 450 x 640 mm
5.2. Seri B . Ditetapkan untuk cetakan jenis poster dan produk cetakan
yang besar lainnya : B0 = 1000 x 1414 mm
B1 = 707 x 1000 mm B2 = 500 x 707 mm
B3 = 353 x 500 mm
Di unduh dari : Bukupaket.com
245 B4 = 250x 353 mm, dst.
5.3. Seri C. Standar ukuran yang dibuat untuk keperluan amplop,
karat pos, dan barang cetakan lain. Seri C dikembangkan sehubungan dengan sisipan seri A terhadap seri C, misalnya seri A4
dapat dimasukkan ke amplop seri C4. C0
= 917 x 1297 mm Cl = 648 x 917 mm
C2 = 458 x 648 mm
C3 = 324 x 458 mm C4 = 229 x 324 mm, dst.
5.4. Seri D. Ditetapkan untuk barang cetakan.
Dl = 771 x 1090 mm D2
= 545 x 771 mm D3 = 385 x 545 mm
D4 = 272 x 385 mm, dst. Penentuan ukuran dari atas ke ukuran di bawahnya adalah dengan
cara membagi panjang dan ukuran di atasnya sedangkan lebarnya tetap: Contoh dari ukuran A2 420 x 594 mm ke A3. 594 : 2 = 297, jadi ukuran
A3 297 x 420. Bila dalam pembagian terdapat angka dibelakang koma maka angka tcrsebut dihilangkan. Contoh dan A0 841 x 1189 mm ke
Al harusnya 841 x 594,5 mm menjadi 841 x 594 mm.
Di unduh dari : Bukupaket.com
246
Gambar 6.2. Skema Gambar Mesin Fleksografi
BAB VI ACUAN CETAK FLEKSOGRAFI DAN PAD PRINTING
1. Acuan Cetak Photopolymer Flexography
Salah satu teknik
cetak tinggi yang
menggunaka n acuan dari
karet yang dipasang
pada silinder penekan dan
barang yang akan dicetak berupa gulungan kertas, lembar alumunium, plastik dan
lain-lain dikenal dengan nama flexography. Flexography adalah metode cetak tinggi yang menggunakan mesin cetak berputar rotasi dengan
dilengkapi klise karet lentur fleksibel menggunakan tinta cepat menguap dan cepat
mengering, yang kebanyakan diramu dengan dasar alkohol.
Tinta cetak yang biasa digunakan pada mesin ini
adalah tinta anilin, sehingga mesin cetak ini juga disebut
mesin cetak anilin. Tinta anilin adalah cairan encer yang
mengandung zat warna anilin dalam keadaan larut dan tidak
Gambar 6.1. Prinsip kerja acuan cetak konvensional
Di unduh dari : Bukupaket.com