Laporan Hasil Penelitian Upaya membangun keluarga Kristiani melalui pendampingan keluarga di Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

63

3. Keaktifan Responden Dalam Mengikuti Pelaksanaan Pendampingan

Keluarga Tabel 4. Keaktifan Responden Dalam Mengikuti Pelaksanaan Pendampingan Keluarga N=47 No Peryataan Alternatif jawaban Jumlah 1 2 3 4 5 11 Sering mengikuti pendampingan keluarga yang di laksankan oleh paroki a. Sering b. Kurang sering c. Ragu-ragu d. Tidak sering 22 8 4 13 46 17 8 27 12 Yang menjadi motivasi bapak-ibu dalam mengikuti pendampingan keluarga a. Mendapatkan pengetahuan baru b. Mendapat solusi atas kesulitan-kesulitan yang dialami dalam hidup berkeluarga c. Memperkembangkan iman d. Lainnya…….. 3 25 14 5 6 53 29 10 14 Bentuk pendampingan keluarga seperti apa yang sudah diikuti a. Katekese keluarga b. Rekoleksi keluarga c. Retret keluarga d. Kunjungan keluarga 17 6 2 22 36 12 4 46 15 Apakah pendampingan keluarga yang bapak-ibu ikuti sudah membantu bapak-ibu dalam membangun keluarga kristiani a. Membantu b. Kurang membantu c. Ragu-ragu d. Tidak membantu 37 6 3 1 78 12 6 2 64 No Peryataan Alternatif jawaban Jumlah 1 2 3 4 5 16 Apakah pendampingan keluarga yang dilaksanakan oleh paroki membantu bapak-ibu Dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada dalam keluarga bapak ibu a. Membantu b. Kurang membantu c. Ragu-ragu d. Tidak membantu 45 - 2 - 95 - 4 - 17 Seberapa sering pendampingan keluarga dilaksanakan di paroki ini a. Sering b. Kurang sering c. Ragu-ragu d. Tidak sering 23 9 1 14 48 19 2 29 18 Siapakan yang selama ini memberikan pendampingan keluarga kepada bapak-ibu a. Kaum religious b. Katekis c. Tim khusus pendamping d. Lainnya……… 9 27 6 6 19 57 12 12 Pada tabel 4, dapat dilihat bahwa 22 46 responden menyatakan sering mengikuti pelaksanaan pendampingan keluarga yang dilaksanakan oleh paroki. ada 8 17 responden yang kurang sering dalam mengikuti pelaksanaan pendampingan keluarga kemudian ada 48 responden yang menyatakan ragu- ragu untuk mengikuti pelaksanaan keluarga dan ada 1327 responden tidak sering mengikuti pelaksanaan pendampingan keluarga. Dari tabel yang sama dapat diketahui bahwa yang menjadi motivasi pasangan suami istri dalam mengikuti pendampingan keluarga adalah mendapat solusi atas kesulitan- 65 kesulitan yang dialami dalam hidup berkeluarga yakni ada 2553 responden dan ada 14 29 responden. Responden yang menyatakan bahwa melalui pendampingan keluarga mereka mendapat pengetahuan baru yakni ada 36 responden dan menjawab jawaban lainya 510. Responden yang mengatakan bahwa bentuk pendampingan keluarga yang pernah mereka ikuti adalah kunjungan keluarga yakni ada 2246 responden, katekese keluarga ada 1736 responden, rekoleksi keluarga ada 612 responden dan retret keluarga ada 24 responden. Data dari tabel 4 menunjukkan bahwa pendampingan keluarga yang pasangan suami istri ikut telah membantu pasangan suami istri dalam membangun keluarga kristiani ada 3778 responden, dan responden yang mengatakan kurang membantu ada 612. Sedangkan responden yang menyatakan ragu-ragu ada 36 responden dan responden yang menyatakan tidak membantu ada 12. Masih dari tabel 4, responden yang menyatakan bahwa pendampingan keluarga membantu mereka dalam mengatasi kesulitan yakni ada 4595 responden dan ada 24 responden menyatakan ragu-ragu. Pernyataan mengenai seberapa sering pendampingan keluarga dilaksanakan oleh pihak paroki menimbulkan jawaban yang berbeda-beda yakni ada 2348 responden menyatakan sering dan ada 1429 responden tidak sering sedangkan 919 responden kurang sering ada 12 responden ragu-ragu. Responden menyatakan bahwa yang selama ini memberikan pendampingan keluarga kepada mereka adalah katekis yakni ada 2757 responden sedangkan kaum religius 919 responden dan tim khusus ada 612 responden serta lainnya 612 responden. 66

4. Upaya-upaya Yang Dilakukan Responden Dalam Membangun Keluarga

Kristiani Tabel 5. Upaya-upaya Yang Dilakukan Responden Dalam Membangun Keluarga Kristiani N=47 No soal Pernyataan Alternatif jawaban Jumlah 1 2 3 4 5 7 Kursus persiapan perkawinan merupakan upaya untuk mempersiapkan pasangan suami- istri dalam membangun keluarga yang harmonis, sejahtera dan bahagia a. Setuju b. Kurang setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju 47 - - - 100 - - - 8 Kesetiaan antara pasangan suami- istri dalam hidup berumah tangga sebagai upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga keutuhan keluarga a. Setuju b. Kurang setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju 46 - 1 - 97 - 2 - 9 Komunikasi yang baik di dalam hidup berumah tangga merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga keutuhan keluarga a. Setuju b. Kurang setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju 45 - 1 1 95 - 2 2 10 Pendampingan keluarga merupakan upaya untuk membangun keluarga menjadi keluarga kristiani a. Setuju b. Kurang setuju c. Ragu-ragu d. Tidak setuju 42 - 5 - 89 - 10 - Pada tabel 5, semua responden menyatakan setuju bahwa kursus persiapan perkawinan merupakan upaya untuk mempersiapkan pasangan suami-istri dalam 67 membangun keluarga yang harmonis, sejahtera dan bahagia yakni ada 47 100 responden. Responden yang menyatakan setuju bahwa kesetiaan antara pasangan suami-istri dalam hidup berumah tangga sebagai upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga keutuhan keluarga yakni ada 46 95 dan ada 1 2 menyatakan ragu-ragu. Masih dari tabel 5, ada 45 95 responden menyatakan setuju bahwa komunikasi yang baik di dalam hidup berumah tangga merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga keutuhan kelurga dan ada 1 2 ragu-ragu serta 1 2 tidak setuju atas pernyataan tersebut. Responden yang menyatakan setuju bahwa pendampingan keluarga merupakan upaya untuk membangun keluarga menjadi keluarga kristiani yakni ada 42 89 responden dan 510 responden menyatakan ragu-ragu.

5. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Pendampingan

Keluarga Tabel 6. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Pendampingan Keluarga N=47 No Pertanyaan Altenatif jawaban Jumlah 1 2 3 4 5 20 Faktor pendukung dalam mengikuti pelaksanaan pendampingan keluarga a. Proses yang menarik b. Materi yang sesuai c. Tim pendamping yang berpengalaman d. Adanya dukungan dari pastor paroki 9 4 12 22 19 8 25 46 68 No Pertanyaan Altenatif jawaban Jumlah 1 2 3 4 5 19 Faktor penghambat dalam mengikuti pelaksanaan pendampingan keluarga a. Sibuk dalam berkerja b. Kurangnya tenaga pendamping c. Proses pendampingan yang belum baik d. Materi yang tidak sesuai 9 16 3 4 19 34 6 8 Pada tabel 6 dari 47 responden ada 22 46 yang mengatakan bahwa faktor yang ikut mendukung dalam pelaksanaan pendampingan keluarga di Paroki Kunjungan Santa Perawan Maria Peniung adalah adanya dukungan dari pastor paroki dan tim pendamping yang berpengalaman ada 1225 responden, sedangkan proses yang menarik menjadi salah satu faktor yang ikut mendukung dalam pelaksanaan pendampingan keluarga di paroki yakni ada 919 responden dan materi yang sesuai dengan proses pendampingan dan keadaan hidup responden ikut dalam faktor pendukung pelaksanaan pendampingan yakni ada 48 responden. Selalin ada faktor pendukung tentu ada faktor penghambat yang terjadi dalam sebuah pelaksanaan suatu kegiatan. Pada tabel 6 di atas menunjukkan bahwa yang menjadi faktor penghambat dalam melaksanakan pendampingan keluarga adalah kesibukan pasangan suami istri dalam berkerja yakni ada 24 51 responden dan ada 16 34 responden mengatakan kurangnya tenaga pendamping dalam pelaksanaan pendampingan keluarga. Hanya sedikit yang menyatakan proses pendampingan yang kurang baik yakni ada 3 69 6 responden dan ada 4 8 mengatakan materi yang digunakan dalam pelaksanaan pendampingan selama ini belum baik.

6. Harapan Responden Untuk Meningkatkan Pelaksanaan Pendampingan

Keluarga Tabel 7. Harapan responden untuk meningkatkan pelaksanaan pendampingan keluarga N=47 No Pertanyaan Alternatif jawaban Jumlah 1 2 3 4 5 21 Pendampingan keluarga yang sudah ada perlu untuk ditingkatkan lagi a. Perlu b. Kurang perlu c. Ragu-ragu d. Tidak perlu 45 1 1 - 95 2 2 - 22 Pendampingan keluarga yang seperti apa yang menjadi harapan bapak-ibu a. Katekese keluarga b. Rekoleksi Keluarga c. Retret keluarga d. Kunjungan Keluarga 9 7 12 19 19 14 25 40 23 Materi pendampingan yang seperti apa yang diharapakan bapak-ibu dalam mengikuti pendampingan keluarga a. Materi pemahaman keluarga kristiani b. Materi dasar-dasar keluarga kristiai c. Materi mengenai ciri-ciri dari keluarga kristiani d. Materi mengenai upaya dalam membangun keluarga kristiani 6 3 2 36 12 6 4 76 70 No Pertanyaan Alternatif jawaban Jumlah 1 2 3 4 5 24 Waktu yang tepat untuk melaksankaan pendampingan keluarga berapa kali a. Satu minggu sekali b. Satu bulan sekali c. Satu tahun dua kali d. Satu tahun sekali 8 15 12 12 17 31 25 25 25 Yang perlu dilakukan oleh paroki dalam meningkatkan pendampingan keluarga a. Membentuk tim pendamping b. Mengkader tim pendamping c. Membuat program pendampingan d. Melaksanakan pendampingan keluarga sesering mungkin 21 - 12 14 44 - 25 29 Dari tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa ada 4595 responden yang mengharapakan agar pelaksanaan pendampingan keluarga yang sudah ada perlu untuk ditingkatkan lagi. Namun ada 12 responden yang menyatakan bahwa pendampingan keluarga yang sudah ada kurang perlu untuk ditingkatkan dan hanya ada 12 responden yang merasa ragu-ragu atas pernyataan mengenai peningkatan pelaksanaan pendampingan keluarga. Pendampingan keluarga yang menjadi harapan responden bervariasi mulai dari kunjungan keluarga yakni ada 1940 responden, retret keluarga ada 1225 responden dan katekese keluarga 71 ada 919 responden juga ada 714 responden menginginkan pendampingan berbentuk rekoleksi keluarga. Responden mengharapkan materi yang diberikan dalam pelaksanaan pendampingan keluarga di Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung sebagai berikut: sebanyak 3676 responden mengatakan setuju bahwa materi pendampingan yang mereka harapakan berupa materi mengenai upaya dalam membangun keluarga kristiani supaya mereka dapat membangun keluarganya menjadi keluarga yang kristiani. Sedangkan materi mengenai pemahaman mengenai keluarga kristiani ada 612 responden dan materi mengenai dasar- dasar keluarga kristiani ada 36 responden, ada 24 responden yang mengharapkan materi mengenai ciri-ciri dari keluarga kristiani diberikan dalam pelaksanaan pendampingan keluarga. Waktu yang tepat untuk melaksanakan pendampingan keluarga adalah setiap satu bulan sekali ini terlihat dari jawaban responden yakni ada 1531 dan ada 1225 responden yang menginginkan pelaksanaan pendampingan keluarga satu tahun sekali dan juga ada responden yang menginginkan dua tahun sekali 1225 Selain itu ada juga responden yang mengingkan pelaksanaan pendampingan sebanyak satu minggu sekali yakni ada 817 responden. Masih dari tabel 7, Ada 21 44 responden yang mengharapkan pihak paroki membentuk tim pendamping keluarga, Ada juga responden yang mengharapkan pembuatan program pendampingan yakni ada 1225 responden dan responden juga mengharapkan pelaksanaan pendampingan keluarga sesering mungkin yakni ada 1429 responden. 72

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bagian ini penulis akan membahas hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2012 sampai 18 Januari 2013 di Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung seperti tertuang pada tabel 2 sampai 7 yakni tentang: identitas responden, pemahaman responden tentang keluarga kristiani, keaktifan responden dalam mengikuti pelaksanaan pendampingan keluarga, upaya responden dalam membangun keluarga kristiani, faktor pendukung dan penghambat pelaksanan pendampingan keluarga dan harapan responden untuk meningkatkan pelaksanaan pendampingan keluarga.

1. Identitas Responden

Responden dalam penelitian ini ada 32 orang laki-laki dan 15 orang perempuan, pekerjaan responden sangat beragam, paling banyak mereka bekerja sebagai pekerja swasta. Umur responden mulai dari 20 sampai 50. Sedangkan dari segi usia pernikahan dimulai dari di bawah 5 tahun sampai di atas 30 tahun tapi paling banyak adalah usia perkawinan 20-25 tahun.

2. Pemahaman Responden Tentang Keluarga Kristiani

Dari hasil penelitian yang sudah dipaparkan oleh penulis pada tabel 3, dapat ketahui bahwa responden sangat memahami tentang keluarga kristiani. Responden juga sudah sangat memahami tentang pengertian keluarga kristiani, dasar-dasar dan ciri-ciri keluarga kristiani serta tujuan pelaksanaan pendampingan keluarga. Responden memahami keluarga kristiani sebagai keluarga yang 73 membangun persekutuan hidup berdasarkan persaudaraan iman akan Yesus Kristus. Keluarga kristiani dapat terwujud dengan baik dengan adanya peran serta responden dalam membangun keluarganya menjadi keluarga kristiani, semua responden menyatakan setuju. Dari sini dapat terlihat bahwa para responden mampu dan mengerti akan keluarga kristiani sehingga mereka dapat menyadari bahwa melalui pelaksanaan pendampingan keluargalah keluarga mereka dapat dibangun menjadi keluarga kristiani yang rukun hidup dan rukun iman. Selain pengertian keluarga kristiani responden juga memahami dasar dari perkawinan adalah Sakramen Perkawinan karena Sakramen Perkawinan menjadi lambang perjanjian dalam sebuah perkawinan. jika pasangan suami istri selalu menjadikan sakramen perkawinan ini adalah lambang dari perjanjian perkawinan mereka maka responden dapat dikatakan berhasil dalam membangun keluarganya menjadi keluarga kristiani. Sakramen Perkawinan menjadi dasar keluarga kristiani. Kebiasaan keluarga kristiani adalah adalah berdoa, mengikuti perayaan Ekaristi, membaca dan merenungkan Kitab Suci serta mengikuti pembinaan iman adalah suatu hal yang takkal pentingnya bagi responden karena sangat membantu dalam mengembangkan iman dalam keluarga. perkembangan iman dalam keluarga tergantung pada responden. Jadi arti dari mengembangkan iman keluarga sangat penting bagi responden, ini adalah dasar hidup bagi keluarga kristiani. semua responden sangat memahami pernyataan ini 47 100 dan mereka menyatakan setuju. Hal ini menjadi dasar dalam membangun iman keluarga kristiani jika 74 dalam keluarga perkembangan iman selalu diperhatikan dan dikembangkan maka responden dapat dikatakan berhasil dalam menumbuh kembangkan iman keluarganya. Responden juga memahami ciri-ciri dari keluarga kristiani yang selalu membangun relasi yang baik antara pasangan suami istri, orang tua, keluarga, masyarakat dan Tuhan. Relasi ini tergantung dari setiap pasangan suami istri bagaimana mereka tetap bisa menjaga dan menjalin relasi itu dengan baik. Jadi arti dari relasi bagi keluarga sangatlah penting karena merupakan ciri dari keluarga kristiani. Semua responden menyatakan setuju atas pertyataan ini 47 100. Hal ini menjadi ciri yang baik dalam keluarga agar mereka tetap menjaga relasinya dengan baik. Dalam membangun sebuah keluarga tidak hanya relasi yang perlu dijaga dan diperhatikan namun memilihara cinta kasih antar pasangan suami istri, orang tua, keluarga, masyarakat dan Tuhan juga perlu diperhatikan dan dijaga karena memelihara cinta kasih juga adalah kewajiban bagi setiap keluarga, tanpa adanya cinta kasih maka sebuah keluarga tidak akan bisa dibangun dengan baik. Semua responden menyatakan setuju dengan pemahaman ini 47 100. Hal ini menjadi ciri dalam memelihara cinta kasih, jika cinta kasih dapat dijaga dan diperhatikan maka responden dapat dikatakan berhasil dalam memelihara cinta kasih dalam keluarganya. Keluarga kristiani juga adalah keluarga yang terbuka akan keturunan. Di mana keturunan tersebut adalah suatu hal yang sangat diharapakan dalam sebuah keluarga. tanpa adanya keturunan maka sebuah keluarga tersebut tidak 75 mempunyai generasi yang baru. Responden yang mengerti dan memahami pernyataan ini sebanyak 42 89 yang menyatakan setuju dan 5 10 menyatakan ragu-ragu. Maksud dan tujuan dari dilaksanakanya pendampingan keluarga adalah agar tercapainya kesejahteraan dan berkembangnya iman dalam keluarga yang didampingi. Responden yang menyatakan setuju dengan tujuan dilaksanakannya pendampingan keluarga ini sebanyak 38 80. ada 5 10 responden yang menyatakan ragu-ragu dengan tujuan dari dilaksanakannya pendampingan keluarga. dan ada 3 6 responden yang bahkan kurang setuju serta ada 1 2 responden yang sama sekali tidak setuju karena selain responden paham akan tujuan dari dilaksanakannya pendampingan keluarga responden juga belum melihat tercapainya tujuan dari dilaksanakannya pendampingan keluarga.

3. Keaktifan Responden Dalam Mengikuti Pelaksanaan Pendampingan

Keluarga Belum semua responden mengikuti pelaksanaan pendampingan keluarga hanya ada 22 46 responden di Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung sering mengikuti pendampingan keluarga yang dilaksanakan oleh pihak paroki. ada 13 27 responden yang tidak sering mengikuti pelaksanaan pendampingan keluarga. Bahkan ada 8 17 responden yang kurang sering mengikuti pelaksanaan pendampingan. Dan yang lebih memprihatikan sekali ada 4 2 responden yang ragu-ragu dalam mengikuti pelaksanaan pendampingan keluarga tabel 4. item11. 76 Motivasi responden dalam mengikuti pelaksanaan pendampingan keluarga adalah membantu responden dalam membangun keluarganya sebagai keluarga kristiani 5 10, membantu responden dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada dalam kehidupan responden sehari-hari 25 53 serta membantu responden dalam mendapatkan pengetahuan baru 36 dalam membangun keluarga juga memperkembangkan iman responden 14 29 tabel 4. item 12. Bentuk pendampingan keluarga yang banyak diikuti responden adalah kunjungan keluarga 22 46 di mana dalam kunjungan keluarga tersebut responden merasa diperhatikan oleh pihak paroki sehingga mereka tidak merasa sendirian dalam membangun keluarganya dan mengatasi kesulitan-kesulitannya. rekoleksi keluarga 6 12 juga sering diikuti oleh responden di mana dalam rekoleksi tersebut sejenak responden dapat menghilangkan rasa tegang yang ada dipikirannya karena dalam rekoleksi tersebut responden dapat bertemu dan bertukar pengalaman dengan pasangan suami istri lainya, katekese keluarga 1736 yang dilaksanakan pihak paroki juga sering diikuti oleh responden namun yang kurang sering diikuti oleh responden adalah retret keluarga 2 4 mungkin dikarenakan oleh waktu pelaksanaan dari retret ini tidak sesuai dengan waktu yang dimiliki oleh para responden. Responden sebanyak 37 78 menganggap bahwa pendampingan keluarga yang dilaksanakan oleh paroki sangat membantu mereka dalam membangun keluarga kristiani. Tapi ada 6 12 responden yang menyatakan kurang membantu mereka dalam membangun keluarga kristiani hal ini dikarenakan responden belum memahami tujuan dari dilaksanakannya 77 pendampingan keluarga tersebut. Selain itu juga ada 3 6 responden yang merasa ragu-ragu untuk memberikan pernyataan bahwa pendampingan keluarga membantu responden dalam membangun keluarga kristiani. Responden yang merasa bahwa pendampingan keluarga tidak membantu responden dalam membangun keluarga kristiani ada 12. Dari tabel 4. item 14 dapat dilihat jelas bahwa masih ada responden yang merasa bahwa pendampingan keluarga belum begitu membantu responden dalam membangun keluarga kristiani ini di karenakan bahwa responden belum memahami tujuan dari dilaksanakannya pendampingan keluarga. Pelaksanaan pendampingan keluarga yang dilaksanakan oleh paroki membantu responden dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada. Sebanyak 45 95 responden yang menyatakan membantu dan 2 4 responden yang menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya pelaksanaan pendampingan keluarga responden semakin tahu bagaimana cara mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada dalam kehidupan berumah tangga. menurut 23 48 responden pelaksanaan pendampingan keluarga sering dilaksanakan oleh paroki. tapi ada 14 29 responden yang menyatakan bahwa pelaksanaan pendampingan keluarga tidak sering dilaksanakan oleh paroki dan 9 19 responden menyatakan kurang sering dilaksanakan. Bahkan ada 12 responden yang ragu-ragu. Responden menyatakan bahwa pendampingan keluarga yang mereka ikuti diberikan oleh katekis, kaum religius dan tim khusus pendamping. Menurut responden mereka ini sangat membantu responden dalam membangun keluarga responden menjadi keluarga kristiani.

Dokumen yang terkait

Peranan doa bersama dalam keluarga Katolik terhadap pendidikan iman anak di wilayah Juwono, Paroki Santa Maria Lourdes Sumber, Magelang Jawa Tengah.

0 36 140

Penghayatan spiritualitas keterlibatan umat berinspirasi pada Santa Maria dalam hidup menggereja di Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah Purwakarta.

0 0 189

Upaya peningkatan hidup rohani keluarga kristiani di Lingkungan Santo Paulus Maguwoharjo Paroki Marganingsih Yogyakarta melalui katekese keluarga.

0 1 150

Upaya meningkatkan pendampingan iman kaum muda di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe, Keuskupan Agung Kupang melalui katekese umat model shared christian praxis - USD Repository

0 0 138

Upaya menumbuhkan hidup doa dalam keluarga-keluarga kristiani umat lingkungan Santa Maria stasi Majenang paroki Santo Stefanus Cilacap melalui katekese umat - USD Repository

0 0 137

Peranan kunjungan keluarga dalam upaya untuk meningkatkan iman keluarga Katolik di Stasi St. Paulus Pringgolayan Paroki St. Yusup Bintaran Yogyakarta - USD Repository

0 0 157

UPAYA MENINGKATKAN PENDIDIKAN IMAN ANAK DALAM KELUARGA-KELUARGA KRISTIANI UMAT STASI KEDAMIN DARAT HULU PAROKI HATI MARIA TAK BERNODA PUTUSSIBAU KALIMANTAN BARAT MELALUI KATEKESE KELUARGA

0 0 155

PERANAN KURSUS PERSIAPAN PERKAWINAN DALAM RANGKA MEMBANGUN HIDUP IMAN KELUARGA MUDA DI PAROKI SANTO MARKUS MELAK KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR

0 1 188

Upaya untuk meningkatkan keharmonisan keluarga-keluarga Kristiani di lingkungan Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari Jembrana Bali melalui Katekese - USD Repository

0 0 185

UPAYA MEMBANGUN KELUARGA KRISTIANI MELALUI PENDAMPINGAN KELUARGA DI PAROKI KUNJUNGAN SANTA MARIA PENIUNG, KAPUAS HULU, KALIMANTAN BARAT

0 0 137