63
3. Keaktifan Responden Dalam Mengikuti Pelaksanaan Pendampingan
Keluarga Tabel 4. Keaktifan Responden Dalam Mengikuti Pelaksanaan
Pendampingan Keluarga N=47
No Peryataan Alternatif
jawaban Jumlah
1 2 3
4 5
11 Sering mengikuti
pendampingan keluarga yang di laksankan oleh
paroki a.
Sering b.
Kurang sering c.
Ragu-ragu d.
Tidak sering 22
8 4
13 46
17 8
27 12 Yang
menjadi motivasi
bapak-ibu dalam mengikuti pendampingan
keluarga a.
Mendapatkan pengetahuan baru
b. Mendapat solusi atas
kesulitan-kesulitan yang dialami dalam hidup
berkeluarga c.
Memperkembangkan iman d.
Lainnya…….. 3
25
14 5
6
53
29 10
14 Bentuk pendampingan keluarga seperti apa yang
sudah diikuti a.
Katekese keluarga b.
Rekoleksi keluarga c.
Retret keluarga d.
Kunjungan keluarga 17
6 2
22 36
12 4
46 15
Apakah pendampingan keluarga yang bapak-ibu
ikuti sudah membantu bapak-ibu dalam
membangun keluarga kristiani
a. Membantu
b. Kurang membantu
c. Ragu-ragu
d. Tidak membantu
37 6
3 1
78 12
6 2
64
No Peryataan Alternatif
jawaban Jumlah
1 2 3
4 5
16 Apakah pendampingan
keluarga yang dilaksanakan oleh paroki
membantu bapak-ibu Dalam mengatasi
kesulitan-kesulitan yang ada dalam keluarga
bapak ibu a.
Membantu b.
Kurang membantu c.
Ragu-ragu d.
Tidak membantu 45
- 2
- 95
- 4
-
17 Seberapa
sering pendampingan keluarga
dilaksanakan di paroki ini a.
Sering b.
Kurang sering c.
Ragu-ragu
d.
Tidak sering 23
9 1
14 48
19 2
29 18
Siapakan yang selama ini memberikan
pendampingan keluarga kepada bapak-ibu
a. Kaum religious
b. Katekis
c. Tim khusus pendamping
d. Lainnya………
9 27
6 6
19 57
12 12
Pada tabel 4, dapat dilihat bahwa 22 46 responden menyatakan sering mengikuti pelaksanaan pendampingan keluarga yang dilaksanakan oleh paroki.
ada 8 17 responden yang kurang sering dalam mengikuti pelaksanaan pendampingan keluarga kemudian ada 48 responden yang menyatakan ragu-
ragu untuk mengikuti pelaksanaan keluarga dan ada 1327 responden tidak sering mengikuti pelaksanaan pendampingan keluarga. Dari tabel yang sama
dapat diketahui bahwa yang menjadi motivasi pasangan suami istri dalam mengikuti pendampingan keluarga adalah mendapat solusi atas kesulitan-
65
kesulitan yang dialami dalam hidup berkeluarga yakni ada 2553 responden dan ada 14 29 responden. Responden yang menyatakan bahwa melalui
pendampingan keluarga mereka mendapat pengetahuan baru yakni ada 36 responden dan menjawab jawaban lainya 510. Responden yang mengatakan
bahwa bentuk pendampingan keluarga yang pernah mereka ikuti adalah kunjungan keluarga yakni ada 2246 responden, katekese keluarga ada
1736 responden, rekoleksi keluarga ada 612 responden dan retret keluarga ada 24 responden. Data dari tabel 4 menunjukkan bahwa pendampingan
keluarga yang pasangan suami istri ikut telah membantu pasangan suami istri dalam membangun keluarga kristiani ada 3778 responden, dan responden
yang mengatakan kurang membantu ada 612. Sedangkan responden yang menyatakan ragu-ragu ada 36 responden dan responden yang menyatakan
tidak membantu ada 12. Masih dari tabel 4, responden yang menyatakan bahwa pendampingan
keluarga membantu mereka dalam mengatasi kesulitan yakni ada 4595 responden dan ada 24 responden menyatakan ragu-ragu. Pernyataan mengenai
seberapa sering pendampingan keluarga dilaksanakan oleh pihak paroki menimbulkan jawaban yang berbeda-beda yakni ada 2348 responden
menyatakan sering dan ada 1429 responden tidak sering sedangkan 919 responden kurang sering ada 12 responden ragu-ragu. Responden menyatakan
bahwa yang selama ini memberikan pendampingan keluarga kepada mereka adalah katekis yakni ada 2757 responden sedangkan kaum religius 919
responden dan tim khusus ada 612 responden serta lainnya 612 responden.
66
4. Upaya-upaya Yang Dilakukan Responden Dalam Membangun Keluarga
Kristiani Tabel 5. Upaya-upaya Yang Dilakukan Responden Dalam Membangun
Keluarga Kristiani N=47
No soal
Pernyataan Alternatif jawaban
Jumlah
1 2 3
4 5
7 Kursus persiapan perkawinan
merupakan upaya untuk mempersiapkan pasangan suami-
istri dalam membangun keluarga yang harmonis, sejahtera dan
bahagia a.
Setuju b.
Kurang setuju c.
Ragu-ragu d.
Tidak setuju 47
- -
- 100
- -
-
8 Kesetiaan antara pasangan suami-
istri dalam hidup berumah tangga sebagai upaya yang dapat
dilakukan untuk menjaga keutuhan keluarga
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
46 -
1 -
97 -
2 -
9 Komunikasi yang baik di dalam
hidup berumah tangga merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk
menjaga keutuhan keluarga a.
Setuju b.
Kurang setuju c.
Ragu-ragu d.
Tidak setuju 45
- 1
1 95
- 2
2 10 Pendampingan keluarga merupakan
upaya untuk membangun keluarga menjadi keluarga kristiani
a. Setuju
b. Kurang setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
42 -
5 -
89 -
10 -
Pada tabel 5, semua responden menyatakan setuju bahwa kursus persiapan perkawinan merupakan upaya untuk mempersiapkan pasangan suami-istri dalam
67
membangun keluarga yang harmonis, sejahtera dan bahagia yakni ada 47 100 responden. Responden yang menyatakan setuju bahwa kesetiaan antara pasangan
suami-istri dalam hidup berumah tangga sebagai upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga keutuhan keluarga yakni ada 46 95 dan ada 1 2 menyatakan
ragu-ragu. Masih dari tabel 5, ada 45 95 responden menyatakan setuju bahwa komunikasi yang baik di dalam hidup berumah tangga merupakan upaya yang
dapat dilakukan untuk menjaga keutuhan kelurga dan ada 1 2 ragu-ragu serta 1 2 tidak setuju atas pernyataan tersebut. Responden yang menyatakan setuju
bahwa pendampingan keluarga merupakan upaya untuk membangun keluarga menjadi keluarga kristiani yakni ada 42 89 responden dan 510 responden
menyatakan ragu-ragu.
5. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan Pendampingan
Keluarga Tabel 6. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan
Pendampingan Keluarga N=47
No Pertanyaan Altenatif
jawaban Jumlah
1 2 3 4
5 20
Faktor pendukung dalam mengikuti pelaksanaan
pendampingan keluarga a.
Proses yang menarik b.
Materi yang sesuai c.
Tim pendamping yang berpengalaman
d. Adanya dukungan
dari pastor paroki 9
4 12
22 19
8 25
46
68
No Pertanyaan Altenatif
jawaban Jumlah
1 2 3 4
5 19
Faktor penghambat dalam mengikuti pelaksanaan
pendampingan keluarga a.
Sibuk dalam berkerja b.
Kurangnya tenaga pendamping
c. Proses pendampingan
yang belum baik
d.
Materi yang tidak sesuai
9 16
3
4 19
34 6
8
Pada tabel 6 dari 47 responden ada 22 46 yang mengatakan bahwa faktor yang ikut mendukung dalam pelaksanaan pendampingan keluarga di Paroki
Kunjungan Santa Perawan Maria Peniung adalah adanya dukungan dari pastor paroki dan tim pendamping yang berpengalaman ada 1225 responden,
sedangkan proses yang menarik menjadi salah satu faktor yang ikut mendukung dalam pelaksanaan pendampingan keluarga di paroki yakni ada 919 responden
dan materi yang sesuai dengan proses pendampingan dan keadaan hidup responden ikut dalam faktor pendukung pelaksanaan pendampingan yakni ada
48 responden. Selalin ada faktor pendukung tentu ada faktor penghambat yang terjadi dalam sebuah pelaksanaan suatu kegiatan. Pada tabel 6 di atas
menunjukkan bahwa yang menjadi faktor penghambat dalam melaksanakan pendampingan keluarga adalah kesibukan pasangan suami istri dalam berkerja
yakni ada 24 51 responden dan ada 16 34 responden mengatakan kurangnya tenaga pendamping dalam pelaksanaan pendampingan keluarga. Hanya
sedikit yang menyatakan proses pendampingan yang kurang baik yakni ada 3
69
6 responden dan ada 4 8 mengatakan materi yang digunakan dalam pelaksanaan pendampingan selama ini belum baik.
6. Harapan Responden Untuk Meningkatkan Pelaksanaan Pendampingan
Keluarga Tabel 7. Harapan responden untuk meningkatkan pelaksanaan
pendampingan keluarga N=47
No Pertanyaan Alternatif
jawaban Jumlah
1 2 3 4
5 21
Pendampingan keluarga yang sudah ada perlu untuk
ditingkatkan lagi a.
Perlu b.
Kurang perlu c.
Ragu-ragu d.
Tidak perlu 45
1 1
- 95
2 2
- 22
Pendampingan keluarga yang seperti apa yang menjadi
harapan bapak-ibu a.
Katekese keluarga b.
Rekoleksi Keluarga c.
Retret keluarga d.
Kunjungan Keluarga
9 7
12 19
19 14
25 40
23 Materi pendampingan yang
seperti apa yang diharapakan bapak-ibu dalam mengikuti
pendampingan keluarga a.
Materi pemahaman keluarga kristiani
b. Materi dasar-dasar
keluarga kristiai c.
Materi mengenai ciri-ciri dari
keluarga kristiani d.
Materi mengenai upaya dalam
membangun keluarga kristiani
6
3
2 36
12
6
4
76
70
No Pertanyaan Alternatif
jawaban Jumlah
1 2 3 4
5 24
Waktu yang tepat untuk melaksankaan pendampingan
keluarga berapa kali a.
Satu minggu sekali b.
Satu bulan sekali c.
Satu tahun dua kali d.
Satu tahun sekali 8
15 12
12 17
31 25
25
25 Yang perlu dilakukan oleh paroki dalam meningkatkan
pendampingan keluarga a.
Membentuk tim pendamping
b. Mengkader tim
pendamping c.
Membuat program pendampingan
d. Melaksanakan
pendampingan keluarga sesering
mungkin 21
- 12
14 44
- 25
29
Dari tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa ada 4595 responden yang mengharapakan agar pelaksanaan pendampingan keluarga yang sudah ada perlu
untuk ditingkatkan lagi. Namun ada 12 responden yang menyatakan bahwa pendampingan keluarga yang sudah ada kurang perlu untuk ditingkatkan dan
hanya ada 12 responden yang merasa ragu-ragu atas pernyataan mengenai peningkatan pelaksanaan pendampingan keluarga. Pendampingan keluarga yang
menjadi harapan responden bervariasi mulai dari kunjungan keluarga yakni ada 1940 responden, retret keluarga ada 1225 responden dan katekese keluarga
71
ada 919 responden juga ada 714 responden menginginkan pendampingan berbentuk rekoleksi keluarga.
Responden mengharapkan materi yang diberikan dalam pelaksanaan pendampingan keluarga di Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung sebagai
berikut: sebanyak 3676 responden mengatakan setuju bahwa materi pendampingan yang mereka harapakan berupa materi mengenai upaya dalam
membangun keluarga kristiani supaya mereka dapat membangun keluarganya menjadi keluarga yang kristiani. Sedangkan materi mengenai pemahaman
mengenai keluarga kristiani ada 612 responden dan materi mengenai dasar- dasar keluarga kristiani ada 36 responden, ada 24 responden yang
mengharapkan materi mengenai ciri-ciri dari keluarga kristiani diberikan dalam pelaksanaan pendampingan keluarga.
Waktu yang tepat untuk melaksanakan pendampingan keluarga adalah setiap satu bulan sekali ini terlihat dari jawaban responden yakni ada 1531 dan
ada 1225 responden yang menginginkan pelaksanaan pendampingan keluarga satu tahun sekali dan juga ada responden yang menginginkan dua tahun sekali
1225 Selain itu ada juga responden yang mengingkan pelaksanaan pendampingan sebanyak satu minggu sekali yakni ada 817 responden. Masih
dari tabel 7, Ada 21 44 responden yang mengharapkan pihak paroki membentuk tim pendamping keluarga, Ada juga responden yang mengharapkan
pembuatan program pendampingan yakni ada 1225 responden dan responden juga mengharapkan pelaksanaan pendampingan keluarga sesering mungkin yakni
ada 1429 responden.
72
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bagian ini penulis akan membahas hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2012 sampai 18 Januari 2013 di Paroki
Kunjungan Santa Maria Peniung seperti tertuang pada tabel 2 sampai 7 yakni tentang: identitas responden, pemahaman responden tentang keluarga kristiani,
keaktifan responden dalam mengikuti pelaksanaan pendampingan keluarga, upaya responden dalam membangun keluarga kristiani, faktor pendukung dan
penghambat pelaksanan pendampingan keluarga dan harapan responden untuk meningkatkan pelaksanaan pendampingan keluarga.
1. Identitas Responden
Responden dalam penelitian ini ada 32 orang laki-laki dan 15 orang perempuan, pekerjaan responden sangat beragam, paling banyak mereka bekerja
sebagai pekerja swasta. Umur responden mulai dari 20 sampai 50. Sedangkan dari segi usia pernikahan dimulai dari di bawah 5 tahun sampai di atas 30 tahun
tapi paling banyak adalah usia perkawinan 20-25 tahun.
2. Pemahaman Responden Tentang Keluarga Kristiani
Dari hasil penelitian yang sudah dipaparkan oleh penulis pada tabel 3, dapat ketahui bahwa responden sangat memahami tentang keluarga kristiani.
Responden juga sudah sangat memahami tentang pengertian keluarga kristiani, dasar-dasar dan ciri-ciri keluarga kristiani serta tujuan pelaksanaan pendampingan
keluarga. Responden memahami keluarga kristiani sebagai keluarga yang
73
membangun persekutuan hidup berdasarkan persaudaraan iman akan Yesus Kristus. Keluarga kristiani dapat terwujud dengan baik dengan adanya peran
serta responden dalam membangun keluarganya menjadi keluarga kristiani, semua responden menyatakan setuju. Dari sini dapat terlihat bahwa para
responden mampu dan mengerti akan keluarga kristiani sehingga mereka dapat menyadari bahwa melalui pelaksanaan pendampingan keluargalah keluarga
mereka dapat dibangun menjadi keluarga kristiani yang rukun hidup dan rukun
iman.
Selain pengertian keluarga kristiani responden juga memahami dasar dari perkawinan adalah Sakramen Perkawinan karena Sakramen Perkawinan menjadi
lambang perjanjian dalam sebuah perkawinan. jika pasangan suami istri selalu menjadikan sakramen perkawinan ini adalah lambang dari perjanjian perkawinan
mereka maka responden dapat dikatakan berhasil dalam membangun keluarganya menjadi keluarga kristiani.
Sakramen Perkawinan menjadi dasar keluarga kristiani. Kebiasaan keluarga kristiani adalah adalah berdoa, mengikuti perayaan Ekaristi, membaca
dan merenungkan Kitab Suci serta mengikuti pembinaan iman adalah suatu hal yang takkal pentingnya bagi responden karena sangat membantu dalam
mengembangkan iman dalam keluarga. perkembangan iman dalam keluarga tergantung pada responden. Jadi arti dari mengembangkan iman keluarga sangat
penting bagi responden, ini adalah dasar hidup bagi keluarga kristiani. semua responden sangat memahami pernyataan ini 47 100 dan mereka menyatakan
setuju. Hal ini menjadi dasar dalam membangun iman keluarga kristiani jika
74
dalam keluarga perkembangan iman selalu diperhatikan dan dikembangkan maka responden dapat dikatakan berhasil dalam menumbuh kembangkan iman
keluarganya. Responden juga memahami ciri-ciri dari keluarga kristiani yang selalu
membangun relasi yang baik antara pasangan suami istri, orang tua, keluarga, masyarakat dan Tuhan. Relasi ini tergantung dari setiap pasangan suami istri
bagaimana mereka tetap bisa menjaga dan menjalin relasi itu dengan baik. Jadi arti dari relasi bagi keluarga sangatlah penting karena merupakan ciri dari
keluarga kristiani. Semua responden menyatakan setuju atas pertyataan ini 47 100. Hal ini menjadi ciri yang baik dalam keluarga agar mereka tetap menjaga
relasinya dengan baik. Dalam membangun sebuah keluarga tidak hanya relasi yang perlu dijaga
dan diperhatikan namun memilihara cinta kasih antar pasangan suami istri, orang tua, keluarga, masyarakat dan Tuhan juga perlu diperhatikan dan dijaga karena
memelihara cinta kasih juga adalah kewajiban bagi setiap keluarga, tanpa adanya cinta kasih maka sebuah keluarga tidak akan bisa dibangun dengan baik. Semua
responden menyatakan setuju dengan pemahaman ini 47 100. Hal ini menjadi ciri dalam memelihara cinta kasih, jika cinta kasih dapat dijaga dan diperhatikan
maka responden dapat dikatakan berhasil dalam memelihara cinta kasih dalam keluarganya.
Keluarga kristiani juga adalah keluarga yang terbuka akan keturunan. Di mana keturunan tersebut adalah suatu hal yang sangat diharapakan dalam sebuah
keluarga. tanpa adanya keturunan maka sebuah keluarga tersebut tidak
75
mempunyai generasi yang baru. Responden yang mengerti dan memahami pernyataan ini sebanyak 42 89 yang menyatakan setuju dan 5 10
menyatakan ragu-ragu. Maksud dan tujuan dari dilaksanakanya pendampingan keluarga adalah
agar tercapainya kesejahteraan dan berkembangnya iman dalam keluarga yang didampingi. Responden yang menyatakan setuju dengan tujuan dilaksanakannya
pendampingan keluarga ini sebanyak 38 80. ada 5 10 responden yang menyatakan ragu-ragu dengan tujuan dari dilaksanakannya pendampingan
keluarga. dan ada 3 6 responden yang bahkan kurang setuju serta ada 1 2 responden yang sama sekali tidak setuju karena selain responden paham akan
tujuan dari dilaksanakannya pendampingan keluarga responden juga belum melihat tercapainya tujuan dari dilaksanakannya pendampingan keluarga.
3. Keaktifan Responden Dalam Mengikuti Pelaksanaan Pendampingan
Keluarga
Belum semua responden mengikuti pelaksanaan pendampingan keluarga hanya ada 22 46 responden di Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung sering
mengikuti pendampingan keluarga yang dilaksanakan oleh pihak paroki. ada 13 27 responden yang tidak sering mengikuti pelaksanaan pendampingan
keluarga. Bahkan ada 8 17 responden yang kurang sering mengikuti pelaksanaan pendampingan. Dan yang lebih memprihatikan sekali ada 4 2
responden yang ragu-ragu dalam mengikuti pelaksanaan pendampingan keluarga
tabel 4. item11.
76
Motivasi responden dalam mengikuti pelaksanaan pendampingan keluarga adalah membantu responden dalam membangun keluarganya sebagai keluarga
kristiani 5 10, membantu responden dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada dalam kehidupan responden sehari-hari 25 53 serta membantu responden
dalam mendapatkan pengetahuan baru 36 dalam membangun keluarga juga memperkembangkan iman responden 14 29 tabel 4. item 12.
Bentuk pendampingan keluarga yang banyak diikuti responden adalah kunjungan keluarga 22 46 di mana dalam kunjungan keluarga tersebut
responden merasa diperhatikan oleh pihak paroki sehingga mereka tidak merasa sendirian dalam membangun keluarganya dan mengatasi kesulitan-kesulitannya.
rekoleksi keluarga 6 12 juga sering diikuti oleh responden di mana dalam rekoleksi tersebut sejenak responden dapat menghilangkan rasa tegang yang ada
dipikirannya karena dalam rekoleksi tersebut responden dapat bertemu dan bertukar pengalaman dengan pasangan suami istri lainya, katekese keluarga
1736 yang dilaksanakan pihak paroki juga sering diikuti oleh responden namun yang kurang sering diikuti oleh responden adalah retret keluarga 2 4
mungkin dikarenakan oleh waktu pelaksanaan dari retret ini tidak sesuai dengan waktu yang dimiliki oleh para responden.
Responden sebanyak 37 78 menganggap bahwa pendampingan keluarga yang dilaksanakan oleh paroki sangat membantu mereka dalam
membangun keluarga kristiani. Tapi ada 6 12 responden yang menyatakan kurang membantu mereka dalam membangun keluarga kristiani hal ini
dikarenakan responden belum memahami tujuan dari dilaksanakannya
77
pendampingan keluarga tersebut. Selain itu juga ada 3 6 responden yang merasa ragu-ragu untuk memberikan pernyataan bahwa pendampingan keluarga
membantu responden dalam membangun keluarga kristiani. Responden yang merasa bahwa pendampingan keluarga tidak membantu responden dalam
membangun keluarga kristiani ada 12. Dari tabel 4. item 14 dapat dilihat jelas bahwa masih ada responden yang merasa bahwa pendampingan keluarga belum
begitu membantu responden dalam membangun keluarga kristiani ini di karenakan bahwa responden belum memahami tujuan dari dilaksanakannya
pendampingan keluarga. Pelaksanaan pendampingan keluarga yang dilaksanakan oleh paroki
membantu responden dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada. Sebanyak 45 95 responden yang menyatakan membantu dan 2 4 responden yang
menyatakan ragu-ragu. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya pelaksanaan pendampingan keluarga responden semakin tahu bagaimana cara mengatasi
kesulitan-kesulitan yang ada dalam kehidupan berumah tangga. menurut 23 48 responden pelaksanaan pendampingan keluarga sering dilaksanakan oleh
paroki. tapi ada 14 29 responden yang menyatakan bahwa pelaksanaan pendampingan keluarga tidak sering dilaksanakan oleh paroki dan 9 19
responden menyatakan kurang sering dilaksanakan. Bahkan ada 12 responden yang ragu-ragu. Responden menyatakan bahwa pendampingan keluarga yang
mereka ikuti diberikan oleh katekis, kaum religius dan tim khusus pendamping. Menurut responden mereka ini sangat membantu responden dalam membangun
keluarga responden menjadi keluarga kristiani.