Pendahuluan Upaya Membangun Keluarga Kristiani Melalui Pendampingan Keluarga

12 perkawinan yang bukan didirikan oleh manusia melainkan oleh Tuhan sendiri”. Di dalam sebuah keluarga kehendak bebas tidaklah lepas dari sebuah ikatan kudus dimana Allah sendiri adalah pembentuk sebuah ikatan perkawinan yang dilengkapi dengan berbagai kebaikan dan tujuan untuk membentuk keluarga yang kristiani. Ikatan perkawinan sebagai kebersamaan hidup dan cinta kasih yang mendalam dibentuk oleh Sang Pencipta dan dilindungi. Ikatan perkawinan tersebut diharapkan mampu melestarikan aturan Ilahi karena perkawinan adalah sesuatu yang sakral. Melalui ikatan perkawinan pasangan suami istri bersatu dan membuka diri untuk menerima keturunan dengan demikian ikatan perkawinan tidak dapat lagi dibatalkan oleh siapapun. Dalam Kompendium Ajaran Sosial Gereja, 2009 dinyatakan bahwa: ”Tidak ada kekuasaan yang dapat membatalkan hak untuk menjalin ikatan perkawinan ataupun mengubah kekhasan dan penetapan tujuan dari perkawinan”. Perkawinan yang sudah terjalin oleh suatu ikatan sudah tidak dapat lagi dibatalkan oleh siapapun kecuali oleh maut ke karena maut tidak direncanakan dan tidak dapat dihindari. Manusia sendiri tidak memiliki hak untuk menguasai ikatan perkawinan karena pasangan suami istri yang ada dalam ikatan perkawinan tersebut sudah saling menjanjikan kesetiaan timbal balik serta membantu dan menerima keturunan.

b. Panggilan Allah

Perkawinan sebagai tanggapan pangggilan Allah. Injil Matius 19:9 “Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu karena itu apa yang sudah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia”. Panggilan Allah akan sebuah 13 perkawinan yang menjadi satu kesatuan tak dapat diceraikan oleh manusia. Allah mempersatukan pasangan suami istri dalam sebuah ikatan perkawinan yang suci yang tidak boleh dipisahkan oleh manusia dan hanya boleh dipisahkan oleh maut. Allah memanggil pasangan suami istri untuk menjadi pasangan yang dapat menyatukan segala perbedaan yang ada. Melalui perbedaan yang ada tersebut pasangan suami istri ini diharapkan menjadi satu jalan, satu pikiran dan satu tujuan dalam menangapi panggilan Allah melalui perkawinan mereka sehingga perkawinan mereka dapat berlangsung sampai maut memisahkan. Dalam kejadiaan 2:24 Allah bersabda “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging”. Allah menghendaki agar pengantin laki-laki meningggalkan ayah dan ibunya, kemudian menyatu dengan istrinya untuk membangun keluarga kecil mereka. Setelah menikah mereka diharapkan menjadi satu, satu dalam suka dan duka dan nantinya dapat menghasilkan sebuah keturunan. Dalam Kejadian 2:28 ”Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka; beranak cuculah dan bertambah banyak”. Dalam ayat ini jelas dinyatakan bahwa Allah itu menghendaki setiap pasangan suami istri untuk beranak cucu sebanyak- banyaknya. Allah mengharapkan agar pasangan suami istri yang dipanggil Allah dapat membangun keluarganya dengan baik dan memperoleh keturunan yang banyak.

c. Iman Akan Yesus Kristus

Menurut Telaumbanua 1999 orang yang beriman akan Yesus kristus berarti: 14 Orang yang menerima dan mau tunduk serta berserah kepada Allah, mempercayakan diri sepenuhnya kepada Allah, menerima bahwa Allah adalah kebenaran, menaruh kesadaran kepada-Nya dan bukan dirinya sendiri, dan dengan demikian menjadi teguh dan benar oleh kebutuhan dan kebenaran Allah. Pasangan suami istri dapat dikatakan beriman akan Yesus Kristus apabila mau menerima dan mempercayakan seluruh hidup rumah tangganya kepada Allah. Maka pasangan suami istri perlu membiasakan diri terus menerus menghadirkan Roh Kudus dalam seluruh peristiwa kehidupan keluarganya dan membiarkan keluarganya dipimpin oleh-Nya, karena melalui dan di dalam-Nya kehidupan pasangan suami istri semakin terarah dan akhirnya memampukan pasangan suami istri untuk semakin percaya dan berharap pada Tuhan adalah kebenaran. Dapat dikatakan pasangan suami istri yang beriman kepada Yesus Kristus berarti menyerahkan seluruh kehidupan keluarganya hanya untuk Tuhan dan tanpa ada suatu paksaan melainkan suatu keyakinan penuh dan suka rela. Oleh karena itu beriman kepada Yesus Kristus sesungguhnya adalah penyerahan total kepada Allah yang menyatakan diri tidak karena terpaksa melainkan dengan sukarela.

d. Nilai Sakramen

Kitab Hukum Kanonik Kan. 1055 menyatakan: Perjanjian foedus perkawinan, dengannya seorang laki-laki dan seorang perempuan membentuk antara mereka persekutuan consortium seluruh hidup, yang menurut ciri kodratinya terarah pada kesejahteraan suami-istri bonum coniugum serta kelahiran dan pendidikan anak antara orang-orang yang baptis oleh kristus Tuhan diangkat ke martabat sakramen. Dalam sebuah perkawinan sakramen perkawinan menjadi suatu patokan yang mampu mengingatkan janji perkawinan yang diucapkan. Di mana janji tersebut

Dokumen yang terkait

Peranan doa bersama dalam keluarga Katolik terhadap pendidikan iman anak di wilayah Juwono, Paroki Santa Maria Lourdes Sumber, Magelang Jawa Tengah.

0 36 140

Penghayatan spiritualitas keterlibatan umat berinspirasi pada Santa Maria dalam hidup menggereja di Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah Purwakarta.

0 0 189

Upaya peningkatan hidup rohani keluarga kristiani di Lingkungan Santo Paulus Maguwoharjo Paroki Marganingsih Yogyakarta melalui katekese keluarga.

0 1 150

Upaya meningkatkan pendampingan iman kaum muda di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe, Keuskupan Agung Kupang melalui katekese umat model shared christian praxis - USD Repository

0 0 138

Upaya menumbuhkan hidup doa dalam keluarga-keluarga kristiani umat lingkungan Santa Maria stasi Majenang paroki Santo Stefanus Cilacap melalui katekese umat - USD Repository

0 0 137

Peranan kunjungan keluarga dalam upaya untuk meningkatkan iman keluarga Katolik di Stasi St. Paulus Pringgolayan Paroki St. Yusup Bintaran Yogyakarta - USD Repository

0 0 157

UPAYA MENINGKATKAN PENDIDIKAN IMAN ANAK DALAM KELUARGA-KELUARGA KRISTIANI UMAT STASI KEDAMIN DARAT HULU PAROKI HATI MARIA TAK BERNODA PUTUSSIBAU KALIMANTAN BARAT MELALUI KATEKESE KELUARGA

0 0 155

PERANAN KURSUS PERSIAPAN PERKAWINAN DALAM RANGKA MEMBANGUN HIDUP IMAN KELUARGA MUDA DI PAROKI SANTO MARKUS MELAK KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR

0 1 188

Upaya untuk meningkatkan keharmonisan keluarga-keluarga Kristiani di lingkungan Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari Jembrana Bali melalui Katekese - USD Repository

0 0 185

UPAYA MEMBANGUN KELUARGA KRISTIANI MELALUI PENDAMPINGAN KELUARGA DI PAROKI KUNJUNGAN SANTA MARIA PENIUNG, KAPUAS HULU, KALIMANTAN BARAT

0 0 137