Usulan Program Kaderisasi Pendamping Pendampingan Keluarga

92 keluarga diberikan - Tujuan pendampingan keluarga di laksanakan R. Hardawirya na, SJ Jakarta: Dokpen KWI, 1991 15. - Konferensi Wali Gereja “Patoral Keluarga” 2011:71 - AL.Purwa Hadiwardo yo MSF. 2007:8 5. 19.00-19.30 Istirahat Makan malam 6. 19.30-20.30 Bentuk- bentuk Peserta memahami bentuk-bentuk Pendampingan keluarga sehingga - Katekese keluarga - Rekoleksi keluarga - Informasi - Tanya - Hand out A.M.Mangu n hardjana, 93 pendamping an keluarga dapat melaksanakan pendampingan keluarga yang sesuai dengan situasi dan kegutuhan keluarga yang dihadapi - Retret keluarga - Kunjungan keluarga jawab - Sharing - Kerja kelompok - Panduan pertanya -an - Kertas flep - Spidol Membimbin g Rekoleksi Yoggyakar ta: Kanisius, 1985:7. 7. 20.30-20.00 Penutup : doa malam - Bersyukur kepada Tuhan atas rahmat dan kasih karunianya sehingga kegiatan pada hari ini bisa berjalan dengan baik Doa penutup dan pengumuman mengenai kegiatan kaderisasi selanjutnya. Berdoa bersama - - 8. Minggu - 15.00-15.30 Dinamika kelompok Peserta diberi penyegaraan mengenai materi pertemuan sebelumnya supaya kegiatan kedua ini bisa berjalan dengan - Pembukaan - Berdoa bersama - Sharing - Tanya - - 94 baik jawab 9. 15.30-16.00 Istirahat Snack 10. 16.00-17.30 Keterampilan seorang pendamping peserta memahami berbagai keterampilan yang harus dimiliki seorang pendamping sehingga mampu melaksanakan pendampingan yang menyenangkan dan bervariasi - Keterampilan dalam berkomunikasi - Keterampilan dalam berefleksi - keterampilan dalam bertanya - Ceramah - Dialog - Tanya jawab - Informasi - Sharing - Hand out - Panduan pertanya -an Buku PKKI III 11. 17.30-18.30 Spritualitas seorang pendamping Peserta memiliki spritualitas seorang pendamping sebagai gembala yang baik. - Arti spritualitas - Spritualitas seorang pendamping sebagai gembala - Kualifikasi pribadi seorang pendamping - Informasi - Tanya jawab - Sharing - Hand out - Panduan pertanya -an Dokumen Familiaris Consortio 1993 12. 18.30-19.00 Istirahat Makan malam 95 13. 19.00-20.20 Membuat agenda pendampinga -n Pendamping dan peserta memahami pendampingan sebagai syarat yang baik sehingga dapat membuat agenda pendampingan dengan baik. - Maksud agenda pendampingan - Syarat penting pembuatan agenda pendampingan - Unsur yang terkandung dalam pembuatan agenda - Informasi - Sharing - Praktek membuat agenda - Hand out - Kertas flep - Spidol - Laptop Pengalaman pendamping 14. 20.20-21.00 Penutup Pendamping dan peserta menutup seluruh rangkaian kegiatan kaderisasi dengan mengevaluasi dan merefleksikan seluruh kegiatan untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan kegiatan kaderisasi - Pengalaman peserta selama mengikuti kegiatan - Pesan dan kesan peserta selama mengikuti kegiatan - Saran - Doa penutup - Sharing - Peneguha- n - Berdoa bersama - Pengalaman peserta 96

C. Contoh Satuan Pendampingan

Dalam program kaderisasi pendamping pendampingan keluarga di Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung ada beberapa judul pertemuan yang disampaikan dalam program tersebut. Penulis akan memaparkan contoh satuan persiapan pendampingan pendamping keluarga sebagai sumbangan untuk pelaksanaan kaderisasi bagi pendampingan pendamping keluarga.

1. Satuan Persiapan Pendampingan I

a. Identitas

1 Judul Pertemuan : Keluarga Kristiani. 2 Tujuan : Peserta memahami pengertian dan dasar-dasar keluarga kristiani sehingga mereka termotivasi dalam memberikan pendampingan. 3 Materi : Pengertian keluarga kristiani dan dasar-dasar keluarga kristiani 4 Sumber bahan : a Konsili Vatikan II. Konstitusi Pastoral Tentang Gereja Dalam Dunia Dewasa ini. Gs, Art. 48 b T. Gilarso, SJ. Membangun Keluarga Kristiani 1995 5 Metode : Sharing, Informasi, ceramah, tanya jawab 6 Sarana : Hand out, panduan pertanyaan 97 7 Peserta : Pendamping dan calon pendamping pendampingan keluarga kristiani. 8 Tempat : Aula Paroki Kunjungan Santa Maria Peniung 6 Hari tanggal : Sabtumenyusul 7 Waktu : 15 WIB- selesai

b. Pemikiran Dasar

Materi mengenai pengertian dan dasar-dasar keluarga kirstiani ini berikan kepada para pendamping dan calon pendamping keluarga agar mereka sebagai pendamping dan calon pendamping keluarga memiliki pemahaman mengenai keluarga kristiani dan dasar-dasar keluarga kristiani. Dengan memiliki pemahaman mengenai pendampingan keluarga mereka diharapkan dapat menjadi seorang pendamping yang baik. Materi yang mereka terima dapat menjadi contoh sehingga mereka dapat membantu pasangan suami istri yang ada di paroki.

c. Proses Pendampingan

1 Pengantar Bapak-Ibu yang terkasih dalam Yesus Kristus, dalam pertemuan ini kita akan bersama-sama mempelajari, memahami dan mengerti mengenai pengertian keluarga kristiani dan dasar-dasar keluarga kristiani. Materi ini dapat membantu kita dalam proses pelaksanaan pendampingan keluarga yang akan kita laksanakan nantinya. Bagaimana kita berusaha untuk melaksanakan sesuatu hal yang baru dalam proses pendampingan ini. Untuk itu, saya akan memaparkan mengenai keluarga kristiani sehingga kita tahu akan apa yang mau kita capai dan harus kita 98 lakukan dalam memandu pendampingan keluarga dalam usaha mendampingi keluarga. 2 Sharing Pengalaman Menceritakan kesulitan yang dialami dalam membangun keluarga kristiani. 3 Pendalaman Materi a Pengertian Keluarga Kristiani Menurut Gaudium et Spes, art. 48 menyatakan: keluarga kristiani merupakan “Gambaran dan partisipasi perjanjian cinta kasih antara Kristus dan Gereja”. Gambaran dan partisipasi yang dimaksudkan dalam rumusan ini adalah gambaran dan partisipasi sebuah keluarga yang dibangun berdasarkan perjanjian cinta kasih kepada Kristus dan kepada Gereja, karena perjanjian cinta kasih dalam sebuah keluarga harus selalu berlandaskan pada cinta kasih akan Kristus yang telah mempersatukan dan Gereja yang telah menjadikan sebuah keluarga menjadi keluarga yang kristiani. Jika gambaran dan partisipasi akan perjanjian cinta kasih antara Kristus dan Gereja sudah terwujudkan maka keluarga kristiani dapat dibangun dengan baik. Gambaran dan partisipasi akan perjanjian cinta kasih antar Kristus dan Gereja dapat menjadi contoh bagi pasangan suami istri dalam upaya membangun keluarganya sebagai keluarga yang kristiani, dimana kristus dan gereja dapat sama-sama dijadikan sebagai sebuah patokan dalam keluarga kristiani. 99 b Dasar-dasar Keluarga Kristiani 1 Kehendak Bebas Kompendium Ajaran Sosial Gereja, 2009, hal. 151 menyatakan bahwa: ”Dasar keluarga adalah kehendak bebas dari suami-istri untuk masuk kedalam kehidupan perkawinan dan serentak memperhatikan makna dan nilai khusus dari institusi perkawinan yang bukan didirikan oleh manusia melainkan oleh Tuhan sendiri”. Di dalam sebuah keluarga kehendak bebas tidaklah lepas dari sebuah ikatan kudus dimana Allah sendiri adalah pembentuk sebuah ikatan perkawinan yang dilengkapi dengan berbagai kebaikan dan tujuan untuk membentuk keluarga yang kristiani. Ikatan perkawinan sebagai kebersamaan hidup dan cinta kasih yang mendalam dibentuk oleh Sang Pencipta dan dilindungi. Ikatan perkawinan tersebut diharapkan mampu melestarikan aturan Ilahi karena perkawinan adalah sesuatu yang sakral. Melalui ikatan perkawinan pasangan suami istri bersatu dan membuka diri untuk menerima keturunan dengan demikian ikatan perkawinan tidak dapat lagi dibatalkan oleh siapapun. Dalam Kompendium Ajaran Sosial Gereja, 2009, hal. 152 dinyatakan bahwa: ”Tidak ada kekuasaan yang dapat membatalkan hak untuk menjalin ikatan perkawinan ataupun mengubah kekhasan dan penetapan tujuan dari perkawinan”. Perkawinan yang sudah terjalin oleh suatu ikatan sudah tidak dapat lagi dibatalkan oleh siapapun kecuali oleh maut ke karena maut tidak direncanakan dan tidak dapat dihindari. Manusia sendiri tidak memiliki hak untuk menguasai ikatan perkawinan karena pasangan suami istri 100 yang ada dalam ikatan perkawinan tersebut sudah saling menjanjikan kesetiaan timbal balik serta membantu dan menerima keturunan. 2 Panggilan Allah Perkawinan sebagai tanggapan pangggilan Allah. Injil Matius 19:9 “Demikianlah mereka bukan lagi dua melainkan satu karena itu apa yang sudah dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia”. Panggilan Allah akan sebuah perkawinan yang menjadi satu kesatuan tak dapat diceraikan oleh manusia. Allah mempersatukan pasangan suami istri dalam sebuah ikatan perkawinan yang suci yang tidak boleh dipisahkan oleh manusia dan hanya boleh dipisahkan oleh maut. Allah memanggil pasangan suami istri untuk menjadi pasangan yang dapat menyatukan segala perbedaan yang ada. Melalui perbedaan yang ada tersebut pasangan suami istri ini diharapkan menjadi satu jalan, satu pikiran dan satu tujuan dalam menangapi panggilan Allah melalui perkawinan mereka sehingga perkawinan mereka dapat berlangsung sampai maut memisahkan. Dalam kejadiaan 2:24 Allah bersabda “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging”. Allah menghendaki agar pengantin laki-laki meningggalkan ayah dan ibunya, kemudian menyatu dengan istrinya untuk membangun keluarga kecil mereka. Setelah menikah mereka diharapkan menjadi satu, satu dalam suka dan duka dan nantinya dapat menghasilkan sebuah keturunan. Dalam Kejadian 2:28 ”Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka; beranak cuculah dan bertambah banyak”. Dalam ayat ini jelas dinyatakan bahwa Allah itu 101 menghendaki setiap pasangan suami istri untuk beranak cucu sebanyak- banyaknya. Allah mengharapkan agar pasangan suami istri yang dipanggil Allah dapat membangun keluarganya dengan baik dan memperoleh keturunan yang banyak. 3 Iman Akan Yesus Kristus Menurut Telaumbanua 1999, hal. 44, orang yang beriman akan Yesus kristus berarti: Orang yang menerima dan mau tunduk serta berserah kepada Allah, mempercayakan diri sepenuhnya kepada Allah, menerima bahwa Allah adalah kebenaran, menaruh kesadaran kepada-Nya dan bukan dirinya sendiri, dan dengan demikian menjadi teguh dan benar oleh kebutuhan dan kebenaran Allah. Pasangan suami istri dapat dikatakan beriman akan Yesus Kristus apabila mau menerima dan mempercayakan seluruh hidup rumah tangganya kepada Allah. Maka pasangan suami istri perlu membiasakan diri terus menerus menghadirkan Roh Kudus dalam seluruh peristiwa kehidupan keluarganya dan membiarkan keluarganya dipimpin oleh-Nya, karena melalui dan di dalam-Nya kehidupan pasangan suami istri semakin terarah dan akhirnya memampukan pasangan suami istri untuk semakin percaya dan berharap pada Tuhan adalah kebenaran. Dapat dikatakan pasangan suami istri yang beriman kepada Yesus Kristus berarti menyerahkan seluruh kehidupan keluarganya hanya untuk Tuhan dan tanpa ada suatu paksaan melainkan suatu keyakinan penuh dan suka rela. Oleh karena itu beriman kepada Yesus Kristus sesungguhnya adalah penyerahan total

Dokumen yang terkait

Peranan doa bersama dalam keluarga Katolik terhadap pendidikan iman anak di wilayah Juwono, Paroki Santa Maria Lourdes Sumber, Magelang Jawa Tengah.

0 36 140

Penghayatan spiritualitas keterlibatan umat berinspirasi pada Santa Maria dalam hidup menggereja di Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah Purwakarta.

0 0 189

Upaya peningkatan hidup rohani keluarga kristiani di Lingkungan Santo Paulus Maguwoharjo Paroki Marganingsih Yogyakarta melalui katekese keluarga.

0 1 150

Upaya meningkatkan pendampingan iman kaum muda di Paroki Santa Maria Mater Dolorosa, Soe, Keuskupan Agung Kupang melalui katekese umat model shared christian praxis - USD Repository

0 0 138

Upaya menumbuhkan hidup doa dalam keluarga-keluarga kristiani umat lingkungan Santa Maria stasi Majenang paroki Santo Stefanus Cilacap melalui katekese umat - USD Repository

0 0 137

Peranan kunjungan keluarga dalam upaya untuk meningkatkan iman keluarga Katolik di Stasi St. Paulus Pringgolayan Paroki St. Yusup Bintaran Yogyakarta - USD Repository

0 0 157

UPAYA MENINGKATKAN PENDIDIKAN IMAN ANAK DALAM KELUARGA-KELUARGA KRISTIANI UMAT STASI KEDAMIN DARAT HULU PAROKI HATI MARIA TAK BERNODA PUTUSSIBAU KALIMANTAN BARAT MELALUI KATEKESE KELUARGA

0 0 155

PERANAN KURSUS PERSIAPAN PERKAWINAN DALAM RANGKA MEMBANGUN HIDUP IMAN KELUARGA MUDA DI PAROKI SANTO MARKUS MELAK KUTAI BARAT KALIMANTAN TIMUR

0 1 188

Upaya untuk meningkatkan keharmonisan keluarga-keluarga Kristiani di lingkungan Santa Theresia Paroki Hati Kudus Yesus Palasari Jembrana Bali melalui Katekese - USD Repository

0 0 185

UPAYA MEMBANGUN KELUARGA KRISTIANI MELALUI PENDAMPINGAN KELUARGA DI PAROKI KUNJUNGAN SANTA MARIA PENIUNG, KAPUAS HULU, KALIMANTAN BARAT

0 0 137