Perbandingan antara kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

82 Terlihat bahwa t hitung adalah -22,030 dengan probabilitas 0,0000. Untuk uji dua sisi, angka probabilitas adalah 0,00002 = 0,0000. Karena 0,0000 0,025 maka Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa nilai pretes dan nilai postes sungguh berbeda. Nilai postes siswa lebih baik daripada nilai pretes. Maka pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

c. Perbandingan antara kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

1 Data pretest ceramah dan pretest animasi gambar powerpoint Data pretes ceramah dan pretes animasi powerpoint juga di uji melalui program SPSS dengan analisis T-test dua kelompok independen. Hasil analisis statistik dengan SPSS data pretes adalah sebagai berikut: Tabel. 4.22 Output Bagian Kedua Uji T Independen Nilai Pretes Output bagian pertama. Group Statistics Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Pretes XC 21 1.8452 3.29818 .71972 XB 19 5.6579 5.14323 1.17994 Pada bagian pertama terlihat ringkasan statistik dari kedua sampel nilai pretes kelas Kontrol dan nilai pretes kelas Eksperimen. Pada kelas Eksperimen, siswa mempunyai nilai rata-rata sebesar 1,8452 yang berada di bawah nilai rata-rata kelas kelas kontrol yaitu 5,6579. Dari data ini, maka perlu dicari perbedaan yang signifikan antara nilai kelas kontrol dengan nilai kelas eksperimen. Untuk mencari perbedaan 83 yang signifikan tersebut, maka dilanjutkan dengan analisis pada output bagian yang kedua di bawah berikut: Tabel. 4.23 Output Bagian Kedua Uji T Independen Nilai Pretes Output bagian kedua. Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. T Df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Difference 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Nilia Pretes Equal variances assumed 8.812 .005 -2.818 38 .008 -3.81266 1.35282 -6.55130 -1.07401 Equal variances not assumed -2.759 30.132 .010 -3.81266 1.38212 -6.63480 -.99051 Pada output bagian yang kedua, uji T dua sampel dilakukan dalam dua tahapan. Tahapan yang pertama untuk menguji varian kedua populasi dan tahapan yang kedua adalah uji T untuk melihat ada tidaknya perbedaan rata- rata populasi. a Uji varian Uji varian digunakan untuk melihat kesamaan varians pada nilai pretes kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hipotesis uji varians: 84 Ho = kedua varians populasi adalah identik varian populasi nilai pretes kelas kontrol dan nilai pretes eksperimen adalah sama Hi = kedua varians populasi adalah tidak identik varians populasi nilai pretes kelas kontrol dan nilai pretes eksperimen adalah berbeda. Pengambilan keputusan: Dasar pengambilan keputusan uji varians menggunakan uji satu sisi Jika probabilitas 0,05 maka Ho diterima. Jika probabilitas 0,05 maka Ho ditolak. Kesimpulan: Terlihat dari data SPSS bahwa F untuk nilai pretes dengan Equel variance assumed adalah 8,812 dengan probabilitas 0,005. Karena probabilitas 0,05 maka Ho ditolak, atau kedua varians benar-benar berbeda. Perbedaan yang nyata dari kedua varians membuat penggunaan varians untuk membandingkan rata-rata populasi dengan uji T sebaiknya menggunakan dasar Equel variance not assumed diasumsi kedua varians tidak sama. b Uji T Independen Uji T independen digunakan untuk melihat perbedaan signifikan antara nilai pretes kelas kontrol dan nilai pretes kelas eksperimen. Hipotesis: Ho = kedua rata-rata populasi adalah identik rata-rata populasi nilai pretes kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah tidak berbeda secara nyata 85 Hi = kedua rata-rata populasi adalah tidak identik rata-rata populasi nilai pretes kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah memang berbeda secara nyata Berdasarkan nilai probalitas: Jika probabilitas 0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas 0,05 maka Ho ditolak. Untuk uji dua sisi, setiap sisi dibagi dua, maka: Jika probabilitas2 0,025 maka Ho diterima Jika probabilitas2 0,025 maka Ho ditolak. Kesimpulan: Terlihat bahwa t hitung untuk nilai pretes kedua kelas dengan Equel variance not assumed adalah -2,759 dengan probabilitas 0,010. Untuk uji dua sisi, probabilitas menjadi 0,0102 = 0,005. Karena 0,005 0,025 maka Ho di tolak. Nilai pretes kelas kontrol tersebut benar-benar berbeda dengan nilai pretes kelas eksperimen. Jika dilihat dari rata-rata nilai kedua kelas tersebut, maka nilai kelas kontrol lebih tinggi dari pada kelas eksperimen. Kelas kontrol mempunyai nilai rata-rata sebesar 5,6579 dan nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 1,8452. 2 Data postes ceramah dan postes animasi gambar powerpoint Data pretes ceramah dan pretes animasi powerpoint juga di uji melalui program SPSS dengan analisis T-test dua kelompok independen. Hasil analisis statistik dengan SPSS data pretes adalah sebagai berikut: 86 Tabel. 4.25 Output Bagian Kedua Uji T Independen Nilai Postes Output bagian pertama. Group Statistics Kode N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Nilai Postes XC 21 66.8367 15.02137 3.27793 XB 19 37.7368 7.47796 1.71556 Pada bagian pertama terlihat ringkasan statistik dari kedua sampel nilai postes kontrol dan nilai postes kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen, siswa mempunyai nilai rata-rata sebesar 66,8367 yang berada di atas nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 37,7368. Dari data ini, maka perlu dicari perbedaan yang signifikan antara nilai kelas kontrol dengan nilai kelas eksperimen. Dari data tersebut, maka dicari perbedaan yang signifikan antara kedua nilai tersebut. Untuk mencari perbedaan yang signifikan tersebut, maka dilanjutkan dengan analisis pada output bagian yang kedua di bawah berikut: 87 Tabel. 4.26 Output Bagian Kedua Uji T Independen Nilai Postes Output bagian kedua. Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. T df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Differe nce 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Nilai Postes Equal variances assumed 4.258 .046 7.62 6 38 .000 29.09982 3.81590 21.37493 36.82471 Equal variances not assumed 7.86 5 29.960 .000 29.09982 3.69973 21.54354 36.65611 Pada output bagian yang kedua, uji T dua sampel dilakukan dalam dua tahapan. Tahapan yang pertama untuk menguji varian kedua populasi dan tahapan yang kedua adalah uji T untuk melihat ada tidaknya perbedaan rata- rata populasi. a Uji varian Uji varian digunakan untuk melihat kesamaan varians pada nilai postes kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hipotesis uji varians: Ho = kedua varians populasi adalah identik varian populasi nilai postes kelas kontrol dan nilai postes eksperimen adalah sama Hi = kedua varians populasi adalah tidak identik varians populasi nilai postes kelas kontrol dan nilai postes eksperimen adalah berbeda. 88 Pengambilan keputusan: Dasar pengambilan keputusan uji varians menggunakan uji satu sisi Jika probabilitas 0,05 maka Ho diterima. Jika probabilitas 0,05 maka Ho ditolak. Kesimpulan: Terlihat dari data SPSS bahwa F untuk nilai pretes dengan Equel variance assumed adalah 4,258 dengan probabilitas 0,045. Karena probabilitas 0,05 maka Ho ditolak, atau kedua varians benar-benar berbeda. Perbedaan yang nyata dari kedua varians membuat penggunaan varians untuk membandingkan rata-rata populasi dengan uji T sebaiknya menggunakan dasar Equel variance not assumed diasumsi kedua varians tidak sama. b Uji T Independen Uji T independen digunakan untuk melihat perbedaan signifikan antara nilai postes kelas kontrol dan nilai postes kelas eksperimen. Hipotesis: Ho = kedua rata-rata populasi adalah identik rata-rata populasi nilai postes kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah tidak berbeda secara nyata Hi = kedua rata-rata populasi adalah tidak identik rata-rata populasi nilai postes kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah memang berbeda secara nyata Berdasarkan nilai probalitas: 89 Jika probabilitas 0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas 0,05 maka Ho ditolak. Untuk uji dua sisi, setiap sisi dibagi dua, maka: Jika probabilitas2 0,025 maka Ho diterima Jika probabilitas2 0,025 maka Ho ditolak. Kesimpulan: Terlihat bahwa t hitung untuk nilai postes kedua kelas dengan Equel variance not assumed adalah 7,865 dengan probabilitas 0,000. Untuk uji dua sisi, probabilitas menjadi 0,0002 = 0,000. Karena 0,0000 0,025 maka Ho di tolak. Nilai postes kelas kontrol tersebut benar-benar berbeda dengan nilai postes kelas eksperimen. Jika dilihat dari rata-rata nilai kedua kelas tersebut, maka nilai kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Kelas eksperimen mempunyai nilai rata-rata sebesar 66,8367 dan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 37,7368. Perbedaan Rata-rata Nilai Siswa. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan rata-rata dari kedua nilai tersebut, maka dapat dilihat pada output “mean difference” sebesar 29.09982. angka ini berasal dari: Rata-rata nilai siswa eksperimen- Rata-rata nilai siswa kontrol atau 66,8367 - 37,7368 = 29.09982 Dari F tes pada uji perbedaaan rata-rata yang dilakukan dengan Equel variance not assumed, maka pada output pada baris “95 Confidence 90 Interval of the Difference” dan kolom Equel variance not assumed. Pada baris tersebut, didapat angka: Lower perbedaan rata-rata bagian bawah adalah 21.54354 Upper perbedaan rata-rata bagian atas adalah 36.65611 Hal ini berarti perbedaan nilai postes siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen berkisar antara 21.54354 sampai 36.65611 dengan perbedaan rata-rata adalah 29.09982.

C. Pembahasan

1. Pembahasan Keaktifan Belajar Siswa

a. Hasil LKS Lembar Jawaban Siswa

Dari hasil LKS siswa, dapat terlihat bahwa sebagian besar siswa dalam kelas mengerjakan soal dalam LKS dengan benar. Dapat terlihat juga bahwa 9 siswa mengerjakan LKS dengan benar dan 6 siswa yang tidak mengerjakan soal, hal ini di karenakan tidak masuk sekolah dan yang sakit serta mengikuti kegiatan di luar kelas. Selain itu juga ada 3 orang siswa yang mengerjakan 8 soal dalam LKS, selanjutnya ada 3 orang siwa yang hanya mengerjakan 5 soal dan 3 orang mengerjakan 4 soal saja.

b. Hasil Observasi

Pembelajaran menggunakan animasi gambar powerpoint yang menampilkan gambar-gambar tentang pemantulan cahaya dan

Dokumen yang terkait

Optik

3 18 120

PENGEMBANGAN LKS FISIKA MATERI PEMANTULAN DAN PEMBIASAN CAHAYA TERINTEGRASI KARAKTER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

4 40 183

Pengaruh metode eksperimen terbimbing dan perbedaan gender terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Klaten dalam materi pembiasan cahaya pada lensa.

1 1 174

Peningkatan prestasi belajar fisika siswa pada pokok bahasan pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya melalui animasi gambar Powerpoint pada kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

0 5 230

Makalah Fisika Pemantulan Cahaya pada M

0 2 6

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar Fisika dalam sub pokok bahasan pemantulan dan pembiasan cahaya pada siswa kelas X SMA Nation Star Academy Surabaya - Widya Manda

0 0 19

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar Fisika dalam sub pokok bahasan pemantulan dan pembiasan cahaya pada siswa kelas X SMA Nation Star Academy Surabaya - Widya Manda

0 0 61

Pembelajaran fisika menggunakan model inteligensi ganda yang konstruktivis dalam pokok bahasan pemantulan dan pembiasan cahaya pada siswa kelas X6 SMA N 2 Yogyakarta - USD Repository

0 0 212

PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS WEB PADA POKOK BAHASAN HUKUM PEMANTULAN DAN PEMBIASAN CAHAYA

0 0 144

PENGARUH METODE DISCOVERY TERHADAP PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATERI PEMANTULAN CAHAYA SISWA KELAS X SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA TAHUN 2011-2012 Skripsi

0 0 158