18
C. Optika Geometri
1. Pengertian Optika Geometris
Optika mempelajari dua studi yaitu optika geometris dan optika fisis. Optika geometris adalah ilmu fisika yang mempelajari tentang pemantulan
cahaya dan pembiasan cahaya sedangkan optika fisis adalah ilmu yang mempelajari tentang difraksi, interferensi dan polarisasi cahaya Marten
Kanginan, 2006:77. Geometris merupakan studi tentang fenomena- fenomena di mana pendekatan sinar adalah sah. Misalnya: panjang
gelombang cahaya sangat kecil dibandingkan dengan sebagian besar penghalang dan lubang. Oleh karena itu, difraksi pembelokan gelombang di
sekitar sudut sering diabaikan, dan pendekatan sinar, dimana gelombang dianggap merambat dalam garis lurus adalah sah Tipler, 2001:479.
Hukum dasar pada optika geometri ini adalah: a.
Cahaya berjalan sepanjang garis lurus dalam medium homogen b.
Cahaya dapat dipantulkan atau dibiaskan hukum Snellius oleh bidang batas dua media.
Optika geometri pada umumnya mempelajari pristiwa-pristiwa cahaya tampak dan cahaya yang mempunyai panjang gelombang di sekitar cahaya
tampak, dan hanya membicarakan peristiwa pantulan dan pembiasan pada permukaan-permukaan yang membatasi dua media Ganijanti, 2010:265.
19
2. Pengertian cahaya menurut para ilmuwan
a.
Cahaya menurut Newton adalah terdiri dari partikel-partikel ringan
berukuran sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan kecepatan yang sangat tinggi.
b.
Pada tahun 1678, Christian Huygens, menunjukan bahwa teori
gelombang cahaya juga dapat menjelaskan pemantulan refleksi dan pembiasan refraksi dengan asumsi cahaya berjalan di gelas atau air
lebih lambat daripada di udara. c.
Pada tahun 1801, untuk pertama kalinya Thomas Young melakukan
suatu peragaan yang benar-benar jelas mengenai sifat gelombang cahaya. Ia menunjukan bahwa dalam kondisi-kondisi yang tepat, sinar-sinar
cahaya yang saling berinterferensi. d.
Selanjutnya Maxwell pada tahun 1873, menyatakan bahwa cahaya merupakan suatu bentuk gelombang elektromagnetik berinterferensi
tinggi.
3. Pemantulan cahaya