Ruang Lingkup Animasi Gambar Powerpoint

6

F. Ruang Lingkup

1. Materi Penelitian ini termasuk dalam lingkup pendidikan di sekolah menengah atas. 2. Responden Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Bopkri 2 Yogyakarta. 3. Tempat Penelitian ini dilakukan di daerah istimewah Yogyakarta. 4. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 Februari-28 Februari 2013. 7 BAB II LANDASAN TEORI

A. BELAJAR

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan Muhhibin Syah, 2008:89 . Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Adapun beberapa pendapat tentang belajar itu sendiri antara lain adalah: a. Menurut James O. Whittaker yang dikutip dari Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono dalam buku “Psikologi Belajar” 2008:126, Belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. b. Suyono Hariyanto dalam buku yang berjudul Belajar dan Pembelajaran 2011:9 menyatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. 7 8 c. Winkel dalam bukunya Psikologi pengajaran Winkel, 2004:58 berpendapat bahwa belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar. Apa yang sedang terjadi dalam diri seorang yang sedang belajar, tidak dapat diketahui secara langsung hanya dengan mengamati orang. Secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif, afektif dan psikomotorik setiap individu. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang utama dalam keseluruhan proses pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman dan keterampilan.

2. Prestasi Belajar

Warga negara yang berkualitas dapat dipastikan memiliki prestasi akademik yang unggul disekolah Harsono, 2007:100. Untuk mengetahui apakah telah terjadi perubahan pada peserta didik sebagai akibat dari proses belajar dan seberapa besar perubahan itu terjadi maka dilakukan evaluasi belajar. Prestasi belajar atau prestasi akademik selanjutnya menjadi ukuran keberhasilan individu dalam penguasaan materi yang diberikan. Berikut merupakan pendapat beberapa orang tentang pengertian prestasi belajar: 9 a. Menurut Winkel 1982 dalam Stevanus Ivan, prestasi belajar merupakan hasil pengukuran mengenai perubahan-perubahan yang dialami oleh siswa setelah suatu periode pembelajaran. b. Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2011:1101 adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. c. Menurut Helena Juwarsih 2007:45 prestasi belajar adalah ukuran tingkat keberhasilan seseorang dalam menguasai pengetauan atau keterampilan yang telah ditetapkan dalam bidang studi tertentu berupa nilai angka dari guru melalui tes. Dengan demikian, berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemahaman tentang prestasi belajar seorang siswa adalah penguasaan seorang siswa terhadap materi yang telah diajarkan dan sebuah hasil yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran, baik berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan, tingkah laku, penerapan dan analisis maupun evaluasi yang dapat diukur sebagai akibat dari aktivitas belajar di sekolah. Adapun hasil belajar tersebut mencakup beberapa aspek, salah satunya merupakan aspek kognitif. Menurut Bloom dkk dalam Sudijono 2011:49 aspek kognitif merupakan ranah yang mencakup kegiatan mental Otak. Bloom mengatakan bahwa segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Dalam ranah ini 10 terdapat enam jenjang proses berpikir, mulai dari jenjang yang terrendah sampai jenjang yang paling tinggi. Jenjang domain kognitif tersebut meliputi: pengetahuan knowledge, pemahaman comprehension, penerapan application, analisis analysis, sintesis synthesis dan penilaian evaluation. a Pengetahuan Knowledge atau C1 Pengetahuan Knowledge atau C1 adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali recall atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, gelaja, rumus-rumus dan sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan menggunakannya. b Pemahaman Comprehension atau C2 Pemahaman Comprehension atau C2 adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Seorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberikan uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. c Penerapan Aplication atau C3 Penerapan Aplication atau C3 adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya, dalam situasi yang baru dan kongkret. 11 d Analisis Analysis atau C4 Analisis Analysis atau C4 adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian- bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan di antara bagian-bagian atau faktor-faktor lainnya. e Sistesis Syntesis atau C5 Sistesis Syntesis atau C5 adalah kemampuan berpikir yang merupakan kebalikan dari proses berpikir analisis. Sintesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru. f Evaluasi Evaluation atau C6 Evaluasi Evaluation atau C6 adalah jenjang berpikir yang paling tinggi dalam ranah kognitif menurut taksonomi Bloom. Penilaian atau evaluasi merupakan kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide. Selain aspek kognitif, berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui dua kategori ranah lagi antara lain afektif dan psikomotor Winkel,1996, dalam Angkowo dan Kosasih, 2007:53. Dengan perinciannya adalah sebagai berikut: 12 1 Ranah Afektif Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima aspek kemampuan yaitu : a Stimulasi Stimulasi yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsang dari luar yang datang dalam bentuk masalah, situasi dan gejala, dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulasi control dan seleksi gejala rangsangan dari luar. b Jawaban Jawaban yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab rangsang dari luar kepada dirinya. c Penilaian Penilaian yakni penilaian ini termasuk di dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut. d Organisasi Organisasi yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan dan prioritas nilai. 13 e Karakteristik Karakteristik yakni keterpaduan semua sistem nilai yang dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. 2 Ranah Psikomotor Meliputi keterampilan motorik, tampak dalam bentuk keterampilan skill dan kemampuan bertindak individu ada enam aspek yaitu: a Gerakan reflek keterampilan pada gerakan yang tidak sadar b Keterampilan pada gerakan dasar c Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan audity dan motoris d Kemampuan dibidang fisik misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan e Gerakan skill mulai dari keterampilan sederhana sampai yang komplek f Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non discursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatif. Prestasi belajar sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Misalnya menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono 2008:138 prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri faktor internal maupun dari luar eksternal individu. 14 Yang tergolong faktor internal adalah: a. Faktor jasmaniah fisiologi baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya. b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri atas: 1 Faktor intektif yang meliputi: faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat, dan faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki. 2 Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri. c. Faktor kematangan fisik maupun psikis. Yang tergolong faktor eksternal, adalah: a. Faktor sosial yang terdiri atas: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan kelompok. b. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian. c. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim. d. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan. Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung ataupun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar. 15

B. Animasi Gambar Powerpoint

Animasi adalah film yang berbentuk rangkaian lukisan atau gambar yang salah satu dengan yang lain hanya berbeda sedikit sehingga ketika diputar tampak dilayar menjadi bergerak Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2011:70. Animasi telah menjadi bagian dalam kehidupan manusia. Berbagai bentuk animasi telah dapat disaksikan melalui televisi, misalnya iklan berbagai produk. Juga untuk menampilkan model atau ide tentang sesuatu. Salah satu bentuk animasi adalah serangkaian gambar diam yang secara beruntun dengan kecepatan sekitar 25 gambar per detik sehingga menimbulkan efek bergerak pada mata Suarga, 2009:165. Menurut Jasmadi dalam bukunya tentang Menyusun presentasi pembelajaran berbasis TIK dengan MS Office 2010 2010:53, Animasi adalah objek gambar atau teks yang bergerak. Pada program khusus animasi dibutuhkan beberapa gambar yang dirangkai menjadi sebuah gerakkan. Guru- guru kreatif akan menjadi sangat terbantu dalam menciptakan permainan interaktif kelas dengan menguasai animasi powerpoint ini. Para siswa juga akan senang dan materi pembelajaran akan mudah dipahami. Pada powerpoint ada beberapa jenis animasi antara lain: 1. Animasi entrance, yaitu animasi untuk memunculkan objek dalam slide. 2. Animasi emphasis, yaitu animasi untuk menegaskan atau member efek agar objek tampak berbeda, lebih jelas agar tampak lebih menonjol. 3. Animasi exit, yaitu efek untuk menghilangkan objek. 16 4. Animasi motion path, yaitu animasi yang menggerakkan objek mengikuti path atau jalur tertentu. Pada dasarnya animasi merupakan gambar-gambar bergerak yang dapat digunakan untuk menggambarkan tahap-tahap berurutan dalam suatu proses misalnya: diagram alir bagi suatu proyek atau memberikan kesan pada bagian-bagian yang bergerak misalnya: diagram skematis tentang bagaimana mesin mobil beroperasi. Animasi dapat digunakan berkombinasi dengan teks, suara, dan hiperlink untuk menciptakan lingkungan pembelajaran online yang lebih kaya daripada sekedar teks sederhana dan atau foto atau gambar di halaman cetak Robin Mason Frank Rennie, 2009:5. Sedangkan Powerpoint adalah komponen grafik presentasi dari microsoft office . Powerpoint untuk membuat presentasi yaitu berupa gambar dan teks. Powerpoint juga dirancang untuk membantu dalam menyampaikan informasi kampanye periklanan yang baru dan membantu dalam membuat dan menyusun bahan untuk presentasi Aitken G. Peter. 1995:262. Jadi animasi gambar powerpoint merupakan rancangan teks dan gambar yang bergerak yang dapat membantu untuk mempermudahkan pada saat presentasi. Animasi gambar powerpoint dalam pembelajaran merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu pembelajaran di sekolah khususnya mata pelajaran IPA Fisika. Tujuan dari pengembangan pembelajaran menggunakan animasi gambar powerpoint adalah untuk 17 mengembangkan pembelajaran yang efektif dan efisien untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Adapun kelemahan dan kelebihan dalam menggunakan animasi dapat dilihat pada Tabel 1 berikut: Tabel. 1 Kelemahan dan Kelebihan Media Animasi No Kelebihan dan kelemahan media animasi Kelebihan 1 Membawa bersama butiran informasi ke dalam satu bentuk dasar yang dipertontonkan. 2 Memberikan penekanan, karena butiran yang berubah dan bergerak dapat menarik perhatian penonton melihat topik dan merangsang pengguna untuk melaksanakan suatu tindakan 3 Menyediakan jembatan visual dan penarik perhatian pengguna secara tidak disadari dari topik-topik yang disediakan. 4 Peningkatan keterampilan dan kemampuan 5 Peserta didik akan lebih cepat belajar, dan memiliki sikap terhadap pembelajaran yang lebih baik. 6 Pembelajaran interaktif dengan live-action animasi, simulasi, video, audio, grafik, umpan balik, saran ahli, menyenangkan 7 Peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar lebih banyak 8 Fleksibilitas dan keselamatan 9 Menghilangkan frustasi 10 Praktis 11 Konsisten 12 Menarik dan menahan perhatian Kelemahan 1 Pengembangannya memerlukan adanya ahli yang profesional, tidak sembarang orang dapat membuatnya 2 Pengembangan memerlukan waktu yang cukup lama. 3 Memerlukan memori dan ruang penyimpanan yang lebih. 4 Memerlukan peralatan yang khusus untuk presentasi kualitas Agina, 2003: 1-4. 18

C. Optika Geometri

Dokumen yang terkait

Optik

3 18 120

PENGEMBANGAN LKS FISIKA MATERI PEMANTULAN DAN PEMBIASAN CAHAYA TERINTEGRASI KARAKTER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

4 40 183

Pengaruh metode eksperimen terbimbing dan perbedaan gender terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Klaten dalam materi pembiasan cahaya pada lensa.

1 1 174

Peningkatan prestasi belajar fisika siswa pada pokok bahasan pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya melalui animasi gambar Powerpoint pada kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

0 5 230

Makalah Fisika Pemantulan Cahaya pada M

0 2 6

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar Fisika dalam sub pokok bahasan pemantulan dan pembiasan cahaya pada siswa kelas X SMA Nation Star Academy Surabaya - Widya Manda

0 0 19

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar Fisika dalam sub pokok bahasan pemantulan dan pembiasan cahaya pada siswa kelas X SMA Nation Star Academy Surabaya - Widya Manda

0 0 61

Pembelajaran fisika menggunakan model inteligensi ganda yang konstruktivis dalam pokok bahasan pemantulan dan pembiasan cahaya pada siswa kelas X6 SMA N 2 Yogyakarta - USD Repository

0 0 212

PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS WEB PADA POKOK BAHASAN HUKUM PEMANTULAN DAN PEMBIASAN CAHAYA

0 0 144

PENGARUH METODE DISCOVERY TERHADAP PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATERI PEMANTULAN CAHAYA SISWA KELAS X SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA TAHUN 2011-2012 Skripsi

0 0 158