Minat Belajar Minat Belajar Model ARCS ARCS MODELS

Kebutuhan yang disadari mendorong usahamembuat seseorang siap untuk berbuat, sehingga jelas ada hubungan dengan kesiapan. Kebutuhan akan sangat menentukan kesiapan belajar. Dalam proses belajar mengajar, kesiapan harus diperhatikan oleh guru, dimana sebelum memulai pelajaran atau melanjutkan pelajaran berikutnya perlu diperhatikan kesiapan siswa. Thorndike dalam Slameto, 2010: 114 menyatakan kesiapan adalah prasyarat untuk belajar berikutnya. Maka dalam penelitian ini kesiapan belajar siswa yang dimaksud adalah kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran berikutnya dengan memperhatikan tiga aspek kesiapan. Kesiapan siswa yang digunakan dalam penelitian ini adalah kesiapan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain 1 kemampuan siswa menggunakan internet, 2 informasi apa saja yang siswa cari saat membuka internet, serta 3 seberapa sering siswa menggunakan internet untuk kepentingan pembelajaran.

D. Minat Belajar Model ARCS ARCS MODELS

1. Minat Belajar

Dalam sebuah proses pembelajaran dibutuhkan minat siswa untuk belajar. Tugas guru sebagai pendidik harus berupaya dan menciptakan pembelajaran yang mampu memumbuhkan minat siswa. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan ketertarian pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat Slameto, 2010: 180. Minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut. Belajar dengan minat akan mendorong peserta didik untuk belajar lebih baik daripada belajar tanpa minat. Minat timbul apabila murid tertarik akan sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya atau merasakan bahwa sesuatu yang akan dipelajarinya dirasakan bermakna bagi dirinya. Namun, bila minat itu tidak disertai usaha yang baik, maka belajar juga sulit untuk berhasil Marfuah, 2012.

2. Minat Belajar Model ARCS ARCS MODELS

Menurut Model ARCS Jhon Keller, minat dideskripsikan melalui empat komponen utama sesuai dengan model ARCS Attention= perhatian, Relenvace = relevansikesesuaian, Confidence= percaya diri, Satisfaction= kepuasan. Keempat komponen model pembelajaran ARCS tersebut yaitu sebagai beriku: a Attention Perhatian Perhatian adalah bentuk pengarahan untuk dapat berkonsultasipemusatan pikiran dalam menghadapi siswa dalam peristiwa proses belajar mengajar dikelas. Perhatian dapat berarti sama dengan konsentrasi, dapat pula menunjuka pada minat momentain yaitu perasaan tertarik pada suatu masalah yang sedang dipelajari WS.Winkel, 100. Strategi untuk menjaga dan meningkatkan perhatian siswa Keller, 1987 yaitu sebagai berikut: 1 Gunakan metode penyampaian dalam proses pembelajaran yang bervariasi. 2 Gunakan media media pandang audio, dan visual untuk melengkapi penyampaian materi pambelajaran. 3 Bila merasa tepat gunakan humor dalam proses pembelajaran. 4 Gunakan peristiwa nyata, dan contoh-contoh untuk memperjelas konsep yang digunkan. 5 Gunakan teknik bertanya untuk melibatkan siswa. b Relenvace RelevansiKesesuaian Relevance yang dimaksud di sini dapat diartikan sebagai keterkaitan atau kesesuaian antara materi pembelajaran yang disajikan dengan pengalaman belajar siswa. Dari keterkaitan atau kesesuaian ini, otomatis dapat menumbuhkan minat dan motivasi belajar di dalam diri siswa karena siswa merasa bahwa materi pelajaran yang disajikan mempunyai manfaat langsung secara pribadi dalam kehidupan sehari-hari siswa. Motivasi siswa akan bangkit dan berkembang apabila mereka merasakan bahwa apa yang dipelajari itu memenuhi kebutuhan pribadi, bermanfaat serta sesuai dengan nilai yang diyakini atau dipegangnya. Strategi untuk menunjukkan relevansi Suciati dan Winatasyaputra dalam Angkowo dan Kosasi, 2007: 144 adalah sebagai berikut: 1 Guru harus menjelaskan tujuan intruksional yaitu menyampaikan kepada siswa apa yang dapat mereka peroleh dan lakukan setelah mempelajari materi pembelajaran. 2 Guru menjelaskan manfat pengetahuan, keterampilan atau sikap serta nilai yang akan dipelajari dan bagaimana hal tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan. 3 Memberikan contoh, latihan atau tes yang langsung berhubungan dengan kondisi siswa. c Confidence Percaya Diri Untuk membangkitkan kesadaran yang kuat di dalam proses belajar mengajar siswa yang selama ini lebih banyak dikuasai guru dan lebih sering menghafal kata-kata namun bukan pada kemampuan belajar sehingga guru harus menggunakan strategi yang efektif. Strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa Keller, 1987 adalah sebagai berikut: 1 Meningkatkan harapan siswa untuk berhasil dengan memperbanyak pengalaman siswa, misalnya dengan menyusun materi pelajaran agar dengan mudah dipahami, di urutkan dari materi yang paling mudah ke materi yang paling sulit. Dengan demikian, siswa merasa mengalami keberhasilan sejak awal proses pembelajaran berlangsung. 2 Menyusun kegiatan pembelajaran ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, sehingga siswa tidak dituntut untuk mempelajari terlalu banyak konsep baru dengan sekaligus. 3 Meningkatkan harapan untuk berhasil, hal ini dapat dilakukan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan kriteria tes awal pada pembelajaran. Hal ini akan membantu siswa mempunyai gambaran yang jelas mengenai apa yang dipelajari. 4 Meningkatkan harapan untuk berhasil dengan menggunakan trategi yang memungkinkan kontrol keberhasilan di tangan siswa sendari. 5 Tumbuh kembangnya kepercayaan diri siswa dengan menganggap siswa telah memahami konsep ini dengan baik serta menyebut kelemahan siswa sebagai hal-hal yang masih perlu dikembangkan. 6 Memberi upan balik yang relevan selama proses pembelajaran agar siswa mengetahui pemahaman dan prestasi belajar mereka sejauh ini. d Satisfaction Kepuasan Kepuasan yang dimaksud adalah perasaan gembira, perasaan ini dapat menjadi positif yaitu timbul jika siswa mendapatkan penghargaan terhadap dirinya. Perasaan ini dapat meningkat kepada perasaan percaya diri siswa nantinya dengan membangkitkan semangat belajar diantaranya dengan Keller, 1987: 1 Mengucapkan baik, bagus dan seterusnya bila peserta didik menjawabmengajukan pertanyaan. 2 Memuji dan memberi dorongan, dengan senyuman, anggukan dan pandangan yang simpatik atas partisipasi siswa.Memberi tuntunan kepada siswa agar dapat memberikan jawaban yang benar. 3 Memberi pengarahan sederhana agar siswa memberi jawaban yang benar. Minat belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah minat belajar model ARCS Attention, Relenvace, Confidence, Satisfaction. Dengan kuesioner yang terdiri dari empat komponen model ARCS menurut Jhon, Keller, guru mampu merancang suatu pembelajaran yang dapat mengungkapkan dan menumbuhkan minat belajar siswa. Tujuannya adalah agar memperoleh peningkatan keberhasilan yang optimal dalam proses pembelajaran berbasis blog.

E. Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa

Dokumen yang terkait

Pembangunan Media Pembelajaran Simulasi Teknik Kendaraan Ringan Untuk Kelas XI Di SMKN 8 Bandung

0 14 84

STRATEGI ADAPTASI SISWA PEREMPUAN DI JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN (TKR) (Studi Kasus SMK NEGERI 04 KENDAL)

0 6 78

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KESIAPAN BELAJAR, PELAKSANAAN PRAKERIN DAN PENCAPAIAN KOMPETENSI MATA PELAJARAN PRODUKTIF TEKNIK KENDARAAN RINGAN KELAS XI: PENELITIAN PADA SISWA KELAS XI TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 JATIBARANG, KABUPATEN IN

2 5 71

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM EFI PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (PKKR) KELAS XII JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN (TKR) DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN SLEMAN.

4 14 224

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISTEM PENGISIAN UNTUK SISWA KELAS XI TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK NASIONAL NASIONAL BERBAH.

0 1 212

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI SISTEM LISTRIK OTOMOTIF KELAS XI PADA JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA.

0 1 191

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PEMBELAJARAN DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI DI JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK LEONARDO KLATEN TAHUN 2012/2013.

0 0 150

KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK MUHAMADIYAH 2 SLEMAN.

0 1 139

PENGARUH MINAT SISWA DALAM MEMILIH PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK PIRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 1 148

Kesiapan dan minat siswa terhadap pembelajaran dengan media berbasis blog serta tingkat keberhasilan dalam pembelajaran fluida statisdi kelas XI jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Negeri 1 Sintang Kalimantan Barat - USD Repository

0 1 275