penelitian,  seperti  promosi,  harga,  brandimage,  dan  lain sebagainya.
D.  Pembahasan
Hasil  analisis  regresi  linier  berganda  menunjukkan 17,176  3,0902 dengan besaran koefisien determinasi
sebesar 0,262. Jika dijabarkan maka besaran perubahan variabel minat beli  Honda
Vario Techno 125 PGM – FI sebesar 26,2, dipengaruhi setidaknya oleh satu variabel independen  yang ada dalam penelitian  ini. Setelah dianalisis
melalui  Uji  T  –  Test  diketahui,  bahwa  variabel  gaya  hidup tidak
memiliki  pengaruh  terhadap  variabel  minat  beli,  ditunjukan  oleh besaran
variabel  gaya  hidup  sebesar  0,545  0,545    1,984. Variabel  kualitas  produk
memiliki  pengaruh  terhadap  minat  beli, ditunjukan  oleh
untuk  variabel  kualitas  produk  sebesar  4,984 4,984  1,984. Artinya hanya kualitas produk yang berpengaruh terhadap
minat  beli  Honda  Vario  Techno  125  PGM  –  FI,  sedangkan  gaya  hidup tidak  mempengaruhi  minat  beli  Honda  Vario  Techno  125  PGM  –  FI.
Kesimpulan dari penelitian ini : 1.
Gaya  hidup  dan  kualitas  produk  berpengaruh  terhadap  minat  beli Honda Vario Techno 125 PGM – FI
ditolak, 2.
Gaya  hidup  tidak  berpangaruh  terhadap  minat  beli  Honda  Vario Techno 125 PGM – FI
diterima,
3. Kualitas  produk  berpengaruh  terhadap  minat  beli  Honda  Vario
Techno 125 PGM – FI ditolak.
Secara  teori,  seharusnya  gaya  hidup  memiliki  pengaruh  terhadap minat  beli  terutama  dikalangan  remaja  seperti  mahasiswa.  Menurut
London  dan  Bitta  1993  ;  149  kelompok  remaja,  kelompok  yang berorientasi  pada  mencari  pengalaman  yang  baru  dan  cenderung  boros
karena  pengaruh  sosial.  Mowen  dan  Minor  menyatakan  gaya  hidup penting  karena  melalui  gaya  hidup  produk  dapat  disegmentasi  sehingga
meningkatkan  minat  beli.  Namun  secara  matematis  gaya  hidup  tidak berpengaruh  terhadap  minat  beli  Honda  Vario  Techno  125  PGM  –  FI,
ditunjukan  dengan  hasil  analisis  Uji  T  –  Test melalui SPSS  for  Windows. Gaya  hidup  tidak  berpengaruh  terhadap  minat  beli,  bisa  dikarenakan
konsumen sudah tidak melihat produk Honda sebagai simbol identitas diri yang membedakan dari orang lain. Konsumen melihat produk Honda lebih
dari segi kualitas produk, dimana produk Honda identik dengan konsumen bahan bakar irit, perfoma tinggi, dan lain sebagainya.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa, kualitas produk  yang baik akan meningkatkan minat beli, hal ini diperkuat oleh William B. Dodds, Kent B
Monroe  1985  dalam  “The  Effect  of  Brand  and  Price  Information  in Subjective Product Evaluations” menyatakan bahwa kualitas produkpaling
besar pengaruhnya dalam mempengaruhi minat beli konsumen.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan  hasil  analisis  dan  pembahasan  yang  telah  dijelaskan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:
Hasil  penelitian  dengan  Uji  –  F  menunjukkan  ditunjukan  dengan nilai
17,176    3,0902  nilai  signifikasi  nilai  probabilitas 0.000  kurang  dari  0.05  p    0.05
sebesar  0.262.  Bahwa  perubahan sebesar  26,2  terhadap  minat  beli  konsumen  pada  Honda  Vario  Techno
125 PGM – FI dijelaskan setidaknya oleh satu variabel independen dalam penelitian ini.
Uji  T  –  Test  diketahui  bahwa  variabel  gaya  hidup tidak
memiliki  pengaruh  terhadap  minat  beli.  Hal  ini  ditunjukan  dalam  hasil analisis regresi berganda
,
gaya hidup sebesar 0,545 lebih kecil dari sebesar  1,984.  Sedangkan  kualitas  produk
berpengaruh terhadap  minat  beli,  hal  ini  ditunjukan  dengan  hasil  analisis  regresi
berganda
sebesar 4.984 lebih besar dari
sebesar 1,984.
104