ketiga adalah opini opinions tentang diri mereka sendiri, masalah sosial, dan bisnis serta produk.
Dari definisi diatas bisa diambil kesimpulan tentang pengertian gaya hidup atau lifestyle yaitu: pola hidup
individu dalam mengekspresikan minat, opini, kegiatan, tingkat individu dalam mengkonsumsi produk, dan dalam
segi alokasi waktu, yang dipengaruhi berbagai faktor. Faktor yang dimaksud disini adalah faktor seperti jenis
pekerjaan, usia, kelas sosial dan lain sebagainya.
b. Identifikasi Gaya Hidup
Klasifikasi gaya hidup tidak dapat berlaku secara universal antar satu negara dengan negara lainnya, karena
perbedaan wilayah, pola budaya, dan lain semacamnya. Pada buku Lifestyle Marketing Widjaya 2009 :43 ,
terdapat empat katagori faktor – faktor yang menjadi motif konsumen untuk melakukan proses pembelian konsumen
karena life style. 1
Ultirian Purchase Pembelian Produk Bermanfaat Konsumen membelajakan produk ini dalam kondisi
tidak sangat mendesak membutuhkan, tetapi memberi keyakinan bahwa produk atau jasa yang di
belinya akan meningkatkan kehidupan yang lebih baik dan lebih mudah,
2 Indulgences Kesukaan memanjakan diri
Individu mencoba untuk hidup menikmati sedikit kemewahan tanpa banyak menambah pengorbanan
dari pengeluarannya. Gratifikasi dari produk atau jasa ini terletak pada faktor emosional. Contoh
adalah kosmetik, perhiasaan, parfum, hobbies, berlibur ke salon atau sebagainya dan lain
semacamnya, 3
Lifesyle Luxuries Gaya hidup mewah Lifestyle Luxuries menawarkan manfaat dan
kegunaan bagi konsumen berupa peningkatan presitige, images, dan superior quality dari sebuah
merek, 4
Aspirational Luxuries Hasrat kemewahan Seiring
dengan indulgences,
Aspirational Luxurieskan memuaskan konsumen dalam aspek
kebutuhan emosionalnya,
melalui pembelian,
konsumen dapat mengekspresikan dirinya, sistem nilai, minat dan hasratnya, dalam penelitian ini gaya
hidup yang akan dibahas gaya hidup dikota besar,
khususnya Yogyakarta. Karena setiap kota memiliki perbedaan gaya hidup.
Gaya hidup akan berkembang pada masing-masing dimensi Activity, Interest, Opinion atau AIO
aktivitas, minat, dan opini. Pada buku di tulis oleh James F. Engel, yang didefiniskan oleh Reynold dan
Darden 1994 : 385 AIO didefinisikan sebagai berikut :
a Activities kegiatan adalah tindakan nyata,
b Interest minat adalah tindakan kegairah
yang menyertai perhatian khusus maupun terus menerus kepadanya,
c Opinions opini adalah jawaban lisan atau
tertulis yang orang berikan sebagai respon terhadap situasi stimulus di mana semacam
pertanyaan di ajukan. AIO menurut Plummer dalam Assael 1992 diurai
sebagai berikut :
Tabel II. 2 Inventaris Gaya Hidup
Aktivitas Minat
Opini Pekerjaan
Keluarga Diri Sendiri
Hobi Rumah
Isu Isu Sosial
Kejadian Sosial Pekerjaan
Politik Liburan
Masyarakat Bisnis dan Ekonomi
Hiburan Rekreasi
Kebudayaan Belanja
Mode Produk
Gaya hidup setiap kelompok atau individu mempunyai kekhususan atau ciri – ciri unik. Dengan
demikian gaya hidup akan sangat relevan dengan usaha – usaha pemasaran untuk menjual produknya.
Dalam buku Lifestyle Marketing di jelaskan bahwa konsumen yang memiliki gaya hidup menyukai tantangan
dan mencari produk yang berkualitas, inovatif masuk dalam segmen Snob Segment.
Snob Segment, menurut Andi K Utomo dalam Sudarmadi 2003 : 3 - 4 ini adalah yang menyukai
tantangan, sangat ekstrover, terbuka, optimis, suka bergaul, dan banyak membelanjakan uangnya untuk membeli
produk untuk memenuhi keinginandalam unjuk identitias diri dan aktualisasi diri.
Dalam pengukuran suatu gaya hidup, bisa menggunakan Plog’s Psychographics. Model Plog dikutip
Park dan Jang dalam jurnal Tourismt Management 2011 mengatakan ada lima jenis kepribadian psikografis atau
gaya hidup individu, antara lain :
1 Psychocentric, konsumen memilih dengan tujuan
ingin mengulang kepuasan yang telah dia dapatkan sebelumnya mencari kepuasan internal,
2 Mendekati psychocentric near psychocentric,
konsumen terbiasa menggunakan produk yang lama untuk menapatkan kepuasaan yang sama, namun
ada kecendrungan ingin pula mencari produk yang menawarkan hal yang baru,
3 Midcentric, konsumen meniru orang lain, mencari
pengalaman baru yang telah didapatkan dari orang lain, mencari kepuasan eksternal atau pujian,
4 Mendekati allocentric near allocentric, konsumen
ingin mencari produk yang menawarkan hal yang baru, namun ada kecendrungan ingin pula tetap
menggunakan produk yang lama, 5
Dan Allocentric, Konsumen memilih produk dengan pertimbangan, biasanya mencari produk yang
menawarkan hal yang baru dan unik mencari kepuasan internal.
Karateristik Psyochcentric dapat dicirikan sebagai berikut : 1
Kurang menantang dan mengekspolrasi, 2
Hati – hati dan konservatif, 3
Ketat dalam pengeluaran pendapatan,
4 Lebih memilih merek terkenal dalam produk
konsumen, 5
Kecendrungan tinggi terhadapt niat kembali setelah merasa puas.
Karateristik Allocentric dapat dicirikan sebagai berikut : 1
penasaran dan ingin menjelajahi atau mencoba, 2
membuat keputusan dengan mudah, 3
membelanjakan pendapatan dengan mudah, 4
memilih produk baru daripada menggunakan merek yang popular,
5 mencari tujuan baru secara berkesinambungan.
5. Kualitas Produk