Gambar 5. Histogram Distribusi body fat percentage : mahasiswa a dan mahasiswi b
Histogram distribusi body fat percentage pada mahasiswa dan mahasiswi menunjukkan bahwa histogram keduanya relatif simetris dan tidak cenderung
miring ke kiri maupun ke kanan. Berdasarkan gambar histogram dan nilai signifikansi p, maka dapat dikatakan bahwa hasil distribusi body fat percentage
pada mahasiswa dan mahasiswi terdistribusi normal.
3. Abdominal skinfold thickness
Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa distribusi data abdominal skinfold thickness
untuk mahasiswa terdistribusi normal dengan nilai p= 0,200 dan nilai karakteristiknya memiliki rata-rata 30,9 mm dengan nilai SD ± 1,68,
sedangkan data abdominal skinfold thickness untuk mahasiswi tidak terdistribusi normal dengan nilai p= 0,009. Pemusatan data yang distribusinya tidak normal
dapat dilihat pada median dan nilai maksimum dan minimum Dahlan, 2012. Nilai median abdominal skinfold thickness pada mahasiswi adalah 24,7 mm
dengan nilai minimum 9,8 mm dan nilai maksimum 52 mm. Berikut adalah gambar histogram abdominal skinfold thickness pada mahasiswa dan mahasiswi
yang diperoleh dari hasil penelitian.
b.
Gambar 6. Histogram Distribusi Abdominal Skinfold Thickness : mahasiswa a dan mahasiswi b
Histogram distribusi abdominal skinfold thickness pada mahasiswa menunjukkan relatif simetris dan tidak cenderung miring ke kiri maupun ke
kanan, sedangkan pada mahasiswi histogramnya menunjukkan sedikit cenderung ke kanan. Berdasarkan gambar histogram dan nilai signifikansi p, maka dapat
dikatakan bahwa hasil distribusi abdominal skinfold thickness untuk mahasiswa terdistribusi normal dan untuk mahasiswi tidak terdistribusi normal.
4. Suprailiac skinfold thickness
Hasil penelitian data statistik memperlihatkan karakteristik suprailiac skinfold thickness
untuk mahasiswa memiliki rata-rata 27,9 mm dengan nilai SD ± 1,44 dan karakteristik suprailiac skinfold thickness untuk mahasiswi memiliki
a.
b.
rata-rata 18,1 mm dengan nilai SD ± 7,2. Hasil distribusi data suprailiac skinfold thickness
pada mahasiswa dan mahasiswi dapat dilihat pada nilai signifikansi p. Nilai signifikansi p untuk mahasiswa adalah 0,200 dan untuk mahasiswi 0,200.
Hal ini berarti distribusi data suprailiac skinfold thickness pada mahasiswa dan mahasiswi terdistribusi normal. Berikut adalah gambar histogram yang diperoleh
dari hasil penelitian.
Gambar 7. Histogram Distribusi Suprailiac Skinfold Thickness : mahasiswa a dan mahasiswi b
Gambar histogram suprailiac skinfold thickness pada mahasiswa dan mahasiswi relatif simetris, tidak cenderung miring ke kiri atau ke kanan. Hasil
distribusi data suprailiac skinfold thickness pada penelitian ini baik mahasiswa
b. a.
maupun mahasiswi sesuai dengan nilai signifikansi p dan sesuai dengan kriteria normal distribusi gambar.
5. Tricep skinfold thickness