G. Teknik Sampling
Pada penelitian ini pengambilan sampel dilakukan secara non-random sampling
dengan jenis purposive sampling. Teknik non-random sampling adalah proses pemilihan sampel dimana tidak semua anggota dari populasi memiliki
kesempatan untuk di pilih. Pengambilan sampel secara purposive didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti, berdasarkan ciri-ciri atau
sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Notoatmodjo, 2010. Jumlah minimum sampel untuk penelitian korelasi sebesar 30 subjek Spiegel and
Stephens, 2007.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu skinfold caliper dengan merk pi zhi hou du fi
®
. Skinfold caliper digunakan untuk mengukur tebal lipatan kulit, sedangkan pemeriksaan trigliserida dilakukan di Laboratorium
Parahita. Alat yang digunakan dalam pengukuran trigliserida adalah Aechitect c System
TM
dan Aeroset System. Suatu instrumen perlu dilakukan pengujian validitas dan realibilitas. Hal
ini bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat Hastono, 2001. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data tersebut
valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang reliable adalah instrumen yang apabila
digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang kurang lebih sama. Salah satu parameter yang harus dipenuhi dalam
validitas dan reliabilitas instrumen penelitian adalah presisi. Presisi dinilai berdasarkan koefisien variasi CV yang dihitung dari perhitungan simpangan
baku dibagi dengan nilai rata-rata dan dikalikan 100 . Suatu alat instrumen dikata
kan memenuhi nilai presisi jika nilai CV ≤ 5 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2011.
I. Tata Cara Penelitian
1. Observasi awal
Observasi awal dilakukan dengan mencari informasi tentang jumlah mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma dan tempat
yang dapat digunakan untuk mengumpulkan subjek penelitian pada saat pengukuran parameter lalu dilakukan observasi ulang data mahasiswa dan
mahasiswi di setiap fakultas dan jurusan. Setelah itu, data dikumpulkan untuk mengetahui banyaknya populasi yang dapat dijadikan sampel. Pengambilan
sampel sebanyak 120 orang, terdiri dari 60 laki-laki dan 60 perempuan yang memenuhi kriteria inklusi penelitian.
2. Permohonan izin dan kerja sama
Permohonan izin penelitian yang pertama diajukan ke Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah
Mada untuk mengajukan Ethical Clearance guna memenuhi etika penelitian yang menggunakan sampel biologis manusia yaitu darah. Permohonan izin yang kedua
ditujukan kepada Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma, Kepala Rumah Tangga, Kepala BAPSI, dan Para Dekan Fakultas Kampus III Universitas Sanata
Dharma. Permohonan kerja sama diajukan ke calon subjek penelitian dan Laboratorium Parahita. Permohonan kerja sama yang diajukan ke calon subjek
penelitian dengan menggunakan informed consent. 3.
Pembuatan leaflet dan informed consent a.
Leaflet. Leaflet ini digunakan dalam penelitian sebagai alat bantu untuk menjelaskan hal yang berkaitan dengan penelitian agar subjek penelitian
mendapatkan informasi lebih jelas dan mengerti sepenuhnya tentang penelitian ini. Isi dalam leaflet meliputi : informasi tentang gambaran
pola makan yang tidak diimbangi dengan aktivitas dan olahraga yang cukup akan menimbulkan penumpukkan lemak tubuh yang berlebihan
sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Informasi lain yang diberikan yaitu pengukuran antropometri BMI, skinfold thickness,
pengukuran lingkar pinggang-panggul, cek profil lipid trigliserida, kolesterol total, HDL, LDL, kadar glukosa darah dan tekanan darah.
b. Informed consent. Informed consent merupakan bukti tertulis
pernyataan kesediaan subjek penelitian untuk ikut serta dalam penelitian. Informed consent
pada penelitian ini sesuai dengan standar dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Gajah Mada. Subjek penelitian yang mengisi informed consent
akan mencantumkan nama, usia, alamat, dan nomor telepon serta menandatangani lembar informed consent setelah mendapatkan informasi
dan mengerti sepenuhnya tentang penelitian ini.
4. Pencarian subjek penelitian
Setelah didapatkan surat izin penelitian dari Wakil Rektor 1 maka dilakukan pencarian subjek penelitian. Surat izin penelitian diberikan kepada
Dekan di setiap Fakultas Kampus III Universitas Sanata Dharma untuk meminta mahasiswa dan mahasiwi terlibat dalam penelitian ini.
Setelah memperoleh ijin untuk melibatkan mahasiswa dan mahasiswi dalam penelitian ini dan mendapatkan informasi nama, nomor telepon, dan
fakultas mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma lalu peneliti menghubungi subjek penelitian baik melalui telepon maupun mendatangi
langsung calon subjek secara personal dan mengemukakan tentang maksud dan tujuan dari penelitian ini. Karena jumlah subjek penelitian yang akan dijadikan
sampel kurang memenuhi, maka dilakukan pencarian subjek penelitian dengan menawarkan dan mengajak langsung calon subjek penelitian tanpa diketahui
sebelumnya informasi identitas calon subjek penelitian tersebut. Kemudian subjek penelitian diminta untuk hadir dalam acara briefing yang berisi penjelasan lebih
dalam tentang isi dari penelitian, persyaratan yang harus dipenuhi sebelum pelaksanaan penelitian, waktu dan tempat pelaksanaan.
Calon subjek penelitian yang setuju untuk bekerja sama dalam penelitian ini didata nama, usia, alamat, nomor telepon dan diminta untuk menandatangani
informed consent yang berisi pernyataan kesediaan subjek penelitian untuk ikut
serta dalam penelitian. Satu hari sebelum pelaksanaan, peneliti menghubungi subjek penelitian via sms untuk mengingatkan kembali persyaratan yang harus
dipenuhi. Subjek penelitian dapat membatalkan kesediaannya untuk ikut serta
dalam penelitian tanpa harus memberikan alasan mengenai pembatalan partisipasi subjek penelitian seperti yang tertera dalam informed consent.
5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
Data yang baik berasal dari hasil pengukuran yang valid. Hasil yang valid didapatkan dari presisi, akurasi, pengukuran dilakukan secara berulang,
reprodusibel dan hasil pengukurannya stabil. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2011, alat kesehatan dikatakan baik jika memenuhi nilai CV
≤ 5. Pengujian reliabilitas skinfold caliper dilakukan dengan perhitungan hasil pengukuran sebanyak lima kali. Skinfold caliper dengan merek pi zhi hou du fi
®
memiliki nilai CV untuk pengukur 1 pada bagian abdominal sebesar 0,01 , pada bagian suprailiac sebesar 0,01, dan pada bagian tricep sebesar 0,01 . Untuk
pengukuran 2 pada bagian abdominal sebesar 0,01 , pada bagian suprailiac sebesar 0,02 , dan pada bagian tricep sebesar 0. Berdasarkan nilai CV tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa instrument skinfold caliper memenuhi persyaratan validasi.
6. Pengukuran parameter
Parameter yang diukur secara khusus oleh peneliti adalah abdominal, suprailiac,
dan tricep skinfold thickness tebal lipatan kulit bagian abdomen, suprailiac, dan trisep serta kadar trigliserida.
a. Abdominal, suprailiac, dan tricep skinfold thickness. Pengukuran
abdominal, suprailiac, dan tricep skinfold thickness dengan menggunakan
skinfold caliper . Peneliti menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk
memegang lapisan lemak dibawah kulit. Skinfold caliper menjepit lapisan
lemak di bawah kulit dengan posisi vertikal. Peneliti harus berhati-hati karena bisa saja bagian otot ikut terukur dengan skinfold caliper.
Abdominal skinfold diukur dengan jarak kurang lebih 5 cm di samping
kanan umbilicus. Suprailiac supraspinale skinfold diukur pada garis midaxillary
secara cepat pada puncak tulang superior. Tricep skinfold diukur pada bagian tengah di belakang lengan atas. Saat pengukuran
lengan dalam keadaan relaksasi dan telapak tangan menghadap ke depan. b.
Kadar trigliserida. Pengukuran kadar trigliserida dalam darah dilakukan oleh pihak Laboratorium Parahita. Cara pengambilan sampel darah
dimulai dari pemasangan ikatan tourniquet pada lengan atas. Lokasi pengambilan darah berada pada lipatan siku dengan posisi 45° dari
pembuluh darah vena. Darah diambil perlahan dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi bertutup. Tourniquet dilepas dan spuit ditarik dengan tetap
menekan bagian lubang penusukan dengan kapas beralkohol, kemudian bekas penusukan ditutup menggunakan plester. Sampel darah yang didapat
lalu dibawa ke Laboratorium Parahita
®
untuk diukur profil lipidnya. 7.
Pengolahan data Pengolahan data dilakukan dengan kategorisasi data sejenis, yaitu
menyusun data dan menggolongkannya dalam kategori-kategori sejenis kemudian dilakukan interpretasi. Cara pengolahan data dilakukan secara statistik dengan
komputerisasi.
8. Teknik analisis data statistik
Data yang diperoleh diolah secara komputerisasi. Langkah awal adalah dilakukan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov untuk melihat distribusi normal
suatu data. Suatu data dikatakan normal bila nilai Asymp. Sig p lebih besar dari 0,05. Perbandingan yang dilakukan dengan melakukan perbandingan kadar
trigliserida pada kelompok body fat percentage ≤21 dan body fat percentage
21 untuk mahasiswa dan pada kelompok body fat percentage ≤25 dan body
fat percentage 25 untuk mahasiswi, pada kelompok abdominal skinfold
thickness ≤30,7 mm dan 30,7 mm untuk mahasiswa dan pada kelompok
abdominal skinfold thickness ≤24,7 mm dan 24,7 mm untuk mahasiswi, pada
kelompok suprailiac skinfold thickness ≤ 17,9 mm dan 17,9 mm untuk
mahasiswa dan pada kelompok suprailiac skinfold thickness ≤ 19,8 mm dan
19,8 mm untuk mahasiswi, pada kelompok tricep skinfold thickness ≤12,5 mm
dan 12,5 mm untuk mahasiswa dan pada kelompok tricep skinfold thickness ≤16,5 mm dan 16,5 mm untuk mahasiswi.
Analisis perbandingan beda atau komparatif ini menggunakan uji t tidak berpasangan apabila distribusi masing-masing data normal dan uji Mann-Whitney
apabila distribusi data tidak normal. Suatu data dikatakan memiliki perbedaan yang bermakna apabila nilai p 0,05.
Tabel VII. Interpretasi Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Kekuatan Korelasi r Dahlan, 2012
Parameter Nilai
Interpretasi Kekuatan
Korelasi r
0,0 sd 0,2 Sangat lemah
0,2 sd 0,4 Lemah
0,4 sd 0,6 Sedang
0,6 sd 0,8 Kuat
0,8 sd 1 Sangat kuat
Data kemudian diuji korelasinya menggunakan analisis Pearson apabila data terdistribusi normal atau analisis Spearman apabila data tidak terdistribusi
normal. Nilai kekuatan korelasi r yang diperoleh kemudian diinterpretasikan untuk melihat besarnya kekuatan. Taraf kepercayaan yang digunakan sebesar
95. Data dikatakan memiliki korelasi yang bermakna apabila nilai p 0,05. 9.
Pembagian hasil pemeriksaan Pembagian hasil pemeriksaan diberikan secara langsung kepada subjek
penelitian. Peneliti menjelaskan tentang makna dari hasil pemeriksaan dan memberikan saran-saran untuk menjaga kesehatan jika ditemukan hasil
pemeriksaan yang tidak normal.
J. Kesulitan Penelitian