kekuatan korelasi r yang dihasilkan dari masing-masing penelitian ada yang berbeda dan ada yang sama. Kekuatan korelasi yang sama-sama lemah
ditunjukkan pada penelitian Nakanishi, et al 2000 dengan subjek penelitian pria pekerja kantor, Novaes, et al 2007 di Brazil dengan subjek penelitian pada anak-
anak, dan penelitian peneliti pada subjek penelitian mahasiswa. Hal yang perlu diperhatikan adalah secara umum korelasi body fat percentage pada berbagai usia
subjek penelitian sama-sama menghasilkan korelasi yang positif bermakna.
2. Korelasi abdominal skinfold thickness terhadap kadar trigliserida
Nilai kekuatan korelasi r pada mahasiswa yang diperoleh sebesar 0,322, ini menunjukkan arah korelasi positif dengan kekuatan lemah, sedangkan
nilai kekuatan korelasi r pada mahasiswi diperoleh sebesar 0,494 menunjukkan arah korelasi postif dengan kekuatan sedang. Nilai korelasi Spearman pada
mahasiswa sebesar 0,014, sedangkan pada mahasiswi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan terdapat korelasi yang bermakna antara Abdominal skinfold
thickness dan trigliserida baik pada mahasiswa maupun mahasiswi. Korelasi
antara dua variabel dikatakan bermakna apabila diperoleh nilai p0,05 Dahlan, 2012.
Gambar 11 menunjukkan penyebaran titik-titik diagram sebar pada mahasiswa cenderung menjauhi garis linear, sedangkan penyebaran titik-titik
diagram sebar pada mahasiswi sedikit menjauhi garis linear, Pola hubungan yang ditunjukkan adalah hubungan yang positif, artinya trigliserida meningkat seiring
dengan peningkatan abdominal skinfold thickness.
Gambar 11. Diagram Sebar Korelasi Abdominal Skinfold Thickness terhadap Kadar Trigliserida : mahasiswa a dan mahasiswi b
Penelitian ini didukung oleh penelitian Fox, et al 2007 di Dallas dengan subjek penelitian pria dan wanita dewasa, menyatakan bahwa terdapat
korelasi positif bermakna antara jaringan lemak subkutan pada bagian abdominal terhadap log kadar trigliserida. Penelitian ini menghasilkan kekuatan korelasi
lemah dengan nilai r=0,31 dan nilai p=0,001 pada subjek wanita dewasa, sedangkan kekuatan korelasi sangat lemah dengan nilai r=0,18 dan nilai
p=0,001 pada subjek pria dewasa. Penelitian yang dilakukan oleh Poerwowidjojo 2011 menyatakan bahwa terdapat korelasi positif yang bermakna
dengan kekuatan lemah pada staf wanita Universitas Sanata Dharma antara abdominal skinfold thickness
dengan kadar trigliserida dengan nilai p=0,004 dan
a.
b.
nilai r=0,375. Penelitian yang dilakukan oleh Fox, et al 2007, Poerwowidjojo 2011
dan penelitian peneliti sama-sama menggunakan jaringan lemak subkutan bagian abdominal atau abdominal skinfold thickness untuk dikorelasikan dengan kadar
trigliserida, namun subjek penelitian yang digunakan oleh masing-masing peneliti berbeda. Hasil korelasi antara abdominal skinfold thickness terhadap kadar
trigliserida yang didapatkan pada kedua penelitian di atas dan penelitian peneliti sama-sama menunjukkan korelasi positif bermakna, namun kekuatan korelasi r
yang dihasilkan pada masing-masing penelitian ada yang berbeda dan ada yang sama. Kekuatan korelasi yang sama-sama lemah ditunjukkan pada penelitian Fox,
et al 2007 dengan subjek penelitian wanita dewasa, penelitian Poerwowidjojo
2011 dengan subjek penelitian staf wanita dan penelitian peneliti pada subjek penelitian mahasiswa.
3. Korelasi suprailiac skinfold thickness terhadap kadar trigliserida