21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan rancangan secara cross-sectional potong lintang. Penelitian
observasional analitik berarti penelitian yang menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis korelasi antara
fenomena, baik antara faktor risiko dan faktor efek, antar faktor risiko maupun antar faktor efek Notoatmodjo, 2010. Penelitian ini menganalisis korelasi body
fat percentage sebagai faktor risiko terhadap kadar trigliserida sebagai faktor efek.
Data penelitian yang diperoleh diolah secara komputerisasi untuk mengetahui korelasi dari data-data penelitian. Studi cross-sectional mencakup semua jenis
penelitian yang pengukuran variabel-variabelnya dilakukan hanya satu kali, pada satu saat Notoatmodjo, 2010.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Ukuran abdominal, suprailiac, dan tricep skinfold thickness tebal lapisan kulit bagian abdomen, suprailiac, dan trisep
2. Variabel tergantung
Kadar trigliserida
3. Variabel pengacau
a. Variabel pengacau terkendali : umur, keadaan puasa, jenis kelamin, dan
patologi b.
Variabel pengacau tak terkendali : aktivitas dan gaya hidup subjek penelitian
C. Definisi Operasional
1. Subjek penelitian adalah yang memenuhi kriteria inklusi yaitu mahasiswa dan
mahasiswi yang masih aktif di Kampus III Univeristas Sanata Dharma Yogyakarta dengan rentang umur 18-24 tahun yang bersedia untuk diajak
bekerja sama dalam penelitian ini. 2.
Karakteristik penelitian meliputi demografi, pengukuran antropometri dan hasil pemeriksaan
laboratorium. Pengukuran antropometri meliputi
pengukuran abdominal, suprailiac, dan tricep skinfold thickness kemudian dari pengukuran yang dilakukan tersebut dikonversi menjadi body fat
percentage. Hasil pemeriksaan laboratorium yang diteliti adalah kadar
trigliserida dalam darah. 3.
Pengukuran abdominal, suprailiac, dan tricep skinfold thickness adalah mengukur tebal lapisan kulit dalam satuan milimeter mm pada bagian
abdomen, trisep, dan suprailiac. Pengukuran skinfold thickness dilakukan dengan cara menjepit subkutan lemak dengan menggunakan alat skinfold
caliper .
4. Body fat percentage adalah perbandingan berat lemak tubuh dibandingkan
dengan total berat penyusun tubuh lainnya, seperti lemak, otot, tulang, dan air. Menurut Schneider, Dennehy, Carter 2003, rumus perhitungan untuk
body fat percentage yaitu :
Abdominal, Tricep, Suprailiac a.
Pria Body fat percentage
= 0,39287 × sum of three skinfolds - 0,00105 × [sum of three skinfolds]
2
+ 0,15772 × age – 5,18845 =
b. Wanita
Body fat percentage = 0,41563 × sum of three skinfolds - 0,00112 ×
[sum of three skinfolds]
2
+ 0,03661 × age + 4,03653 = 5.
Kadar trigliserida adalah kadar trigliserida dalam darah yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium yang diperoleh setelah subjek penelitian
melakukan puasa selama kurang lebih 8-10 jam sebelum uji dilakukan. 6.
Standar yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : a.
Body fat percentage
Tabel II. Standar Body fat percentage Baumgartner, 2003
Standar Pria dewasa
Wanita dewasa Body Fat Percentage
21 25
b. Abdominal Skinfold Thickness
Tabel III. Standar Pengukuran Abdominal Skinfold Thickness Diambil dari nilai median
Pengukuran Standar
Mahasiswa Mahasiswi
Abdominal Skinfold Thickness
30,7 mm 24,7 mm
c. Suprailiac Skinfold Thickness
Tabel IV. Standar Pengukuran Suprailiac Skinfold Thickness
Junior, et al, 2012
Pengukuran Standar
Pria dewasa Wanita dewasa
Suprailiac Skinfold Thickness
17,9 mm 19,8 mm
d. Tricep Skinfold Thickness
Tabel V. Standar Pengukuran Tricep Skinfold Thickness
Williams and Wilkins, 2006
Pengukuran Standar
Pria dewasa Wanita dewasa
Tricep Skinfold Thickness 12,5 mm
16,5 mm
e. Nilai Standar Trigliserida
Tabel VI. Klasifikasi Serum Trigliserida Berdasarkan NCEP-ATP II Guidelines At-A- Glance Quick Desk Reference 2001
Kategori Kadar Trigliserida mgdl
Normal 150
Batas normal tertinggi 150-199
Tinggi 200-499
Sangat tinggi ≥500
D. Subjek Penelitian