Kerangka Teori Tinjauan Pustaka Dan Kerangka Teori 1. Tinjauan Pustaka

8 Seperti halnya banyak kebudayaan Jepang yang populer di negara-negara luar, pakaian tradisional Jepang juga salah satu daya tarik negara asing terhadap Jepang. Meskipun Jepang perlahan mengadaptasi sedikit budaya luar, tetapi Jepang tidak meninggalkan budaya asli itu sendiri. Sebagian besar dari kebudayaan Jepang juga merupakan percampuran unsure-unsur dari luar. Masyarakat Jepang sangat memberi perhatian pada kebudayaan, baik kebudayaan tradisional maupun kebudayaan baru. Beberapa diantaranya yaitu: • Upacara minum teh • Hari anak-anak • Festival Hina • Menikmati bunga sakura Dari banyaknya festival di atas, masyarakat Jepang biasanya mengenakan pakaian tradisional yaitu “kimono”. Penggunaan kimono pada masing-masing acara biasanya berbeda. Karena dalam penggunaan kimono memperhatikan beberapa hal diantaranya, usia, musim dan peristiwa itu sendiri. Sehubungan dengan perkembangan zaman, maka kimono juga mengalami perkembangan dari segi bentuk, jenis, dan fungsinya.

1.4.2. Kerangka Teori

Menurut Nawawi 2001:39-40 setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Universitas Sumatera Utara 9 Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disorot. Tidak mungkin melakukan penelitian tanpa teori dan tidak mungkin mengembangkan suatu teori tanpa adanya penelitian. Teori menyediakan konsep-konsep yang relevan, asumsi-asumsi dasar yang bisa digunakan, membantu dalam mengarahkan pertanyaan penelitian yang dapat diajukan dan membantu dalam memberikan makna terhadap data. Mengacu terhadap judul yang diangkat ada 2 teori yang akanu digunakan penulis yaitu teori Fungsionalisme Struktural dan teori Semiotik Pragmatik Arsitektur. Didalam pendekatan ini kita dapat melakukan penguraian data-data yang diperoleh secara kronologis. Teori Fungsionalisme Struktural yang mengutarakan bahwa masyarakat merupakan suatu sistem sosial yang terdiri dari bagian dan struktur-struktur yang saling berkaitan dan saling membutuhkan keseimbangan, fungsionalisme struktural lebih mengacu pada keseimbangan Robert K. Merton, 1937 http:id.wikipedia.orgwikiFungsionalisme_struktural . html Suatu benda kebudayaan tercipta tidak lepas dari kondisi sosial atau kehidupan di masyarakat. Demikian pula dengan adanya Kimono diantara . Teori ini menilai bahwa semua sistem yang ada di dalam masyarakat pada hakikatnya mempunyai fungsi tersendiri. Suatu struktur akan berfungsi dan berpengaruh terhadap struktur yang lain. Maka dari itu peristiwa mempunyai fungsi tersendiri yang dapat dihasilkan melalui suatu sebab dan akibat yang pada dasarnya dibutuhkan dalam masyarakat. Universitas Sumatera Utara 10 masyarakat Jepang yang kini menjadi salah satu identitas bagi negara Jepang sendiri yang erat kaitannya dengan masyarakat Jepang. Kimono sendiri mengalami perubahaan pemakaian oleh setiap orang tergantung zamannya dikarenakan politik, atau bahkan kebutuhan bagi masyarakat Jepang itu sendiri maka penelitian fungsi Kimono dapat dilakukan dengan teori Fungsionalisme Struktural. Semiotik pragmatik arsitektur menguraikan tentang asal usul tanda, kegunaan tanda oleh yang menerapkannya, dan efek tanda bagi yang menginterpretasikan, dalam batas perilaku subyek. Dalam arsitektur, semiotik prakmatik merupakan tinjauan tentang pengaruh arsitektur sebagai sistem tanda terhadap manusia dalam menggunakan bangunan. Semiotik Pragmatik Arsitektur berpengaruh terhadap indera manusia dan perasaan pribadi kesinambungan, posisi tubuh, otot dan persendian. Hasil karya arsitektur akan dimaknai sebagai suatu hasil persepsi oleh pengamatnya, hasil persepsi tersebut kemudian dapat mempengaruhi pengamat sebagai pemakai dalam menggunakan hasil karya arsitektur. Dengan kata lain, hasil karya arsitektur merupakan wujud yang dapat mempengaruhi pemakainya. Semiotik pragmatik arsitektur oleh Peirce dalam T.Christommy 2001:119 mengemukakan teori segitiga makna atau triangle meaning yang terdiri dari tiga elemen utama, yakni sign tanda, object objek, dan interpretant pengguna tanda. Tanda adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk merepresentasikan hal lain di luar tanda itu sendiri. Tanda menurut Peirce terdiri dari Simbol tanda yang muncul dari kesepakatan, Ikon tanda yang muncul dari Universitas Sumatera Utara 11 perwakilan fisik dan Indeks tanda yang muncul dari hubungan sebab-akibat. Sedangkan acuan tanda ini disebut objek. Objek atau acuan tanda adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda. Pengguna tanda adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Benda hasil kebudayaan disamping dari segi fungsi tentu mempunyai makna bagi masyarakat. Kimono merupakan pakaian tradisional Jepang yang menjadi simbol bagi bangsa Jepang sendiri juga merupakan identitas bahwa salah satu budaya yang terdapat juga di dalam pakaian tradisional yang dikenakan masyarakat Jepang. Dari berbagai macam makna yang berevolusi tersebut maka penelitian akan jenis-jenis kimono dapat dilakukan menggunakan teori Semiotik Pragmatik Arsitektur. Untuk menganalisa masalah yang diangkat dalam skripsi ini dengan melihat fungsi dan jenis-jenis kimono pada masyarakat Jepang maka penulis menggunakan pendekatan Fungsionalisme Struktural dan Semiotik Pragmatik Arsitektur. 1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1. Tujuan Penelitian