26
c. Iromuji 色無地
Iromuji adalah salah satu dari jenis-jenis kimono. Dimana bahan kimono tersebut didominasi oleh satu warna selain dari warna hitam. Iromuji disarankan
sebagai kimono permulaan karena penggunaan iromuji sangat fleksibel; tergantung pada penggunaan obi dan aksesoris lain yang dikenakan,yang
membuat kimono ini dapat menjadi formal atau tidak formal. Kimono iromuji mempunyai warna yang menyatu dengan pola yang tidak
begitu jelas. Pakaian tersebut terdapat pada hampir setiap warna, tetapi warna yang paling banyak adalah warna-warna yang lembut, warna yang mempunyai
kemurnian rendah. Warna pada bahan iromuji terbuat dari warna biru muda, kuning, pink atau warna yang lainnya. Namun warna paling populer pada iromuji
adalah warna merah muda. Iromuji biasa mempunyai mulai dari 0, 3 hingga 5 simbol.
Sebenarnya iromuji adalah jenis kimono semi-formal yang bisa dijadikan kimono formal jika pada iromuji terdapat lambang atau simbol keluarga yang
biasa disebut kamon. Iromuji dapat digunakan pada pesta pernikahan jika kamon pada kimono tersebut terdapat lima buah lambang. Namun jika hanya satu,
pakaian ini dapat digunakan pada saat acara minum teh.
d. Komon 小紋
Arti harafiah dari komon adalah “cetakan kecil”. Pengertian ini mengacu pada berbagai kimono dengan meliputi cetakan seluruh permukaan dari kimono
dengan tidak adanya arah atau susunan tertentu pada kimono ini. Desain sesungguhnya dapat seperti beberapa dari pola atau tenunan.
Universitas Sumatera Utara
27
Komon sendiri memiliki pola yang diulang-ulang pada keseluruhan kainnya. Pada komon anak muda, terdapat pola-pola yang besar. Kimono ini
sendiri terbuat dari bahan wol, sutera, sintetis, rami dan kain katun halus. Selama zaman kebesaran Taisho, banyak sekali kerancuan dan berbagai
macam desain formal dan sesekali sebuah potongan yang aneh yang sepertinya menjadi selisih antara komon dan houmongi atau irotomesode. Selama zaman ini,
ada banyak perubahan untuk kimono formal dengan corak garis-garis yang vertikal.
Pada zaman standar modern, corak garis-garis umumnya digolongkan sebagai kimono yang tidak formal dan biasanya hanya terlihat pada komon,
dimana potongan-potongan yang antik seharusnya tidak digolongkan menjadi komon dan tingkatan formalitasnya harus dipertimbangkan sejalan sebagaimana
houmongi atau irotomesode, dengan banyaknya kamon yang terdapat pada komon yang diutamakan dan diperhitungkan.
Meskipun komon adalah kimono yang kasual, komon dianggap satu dari kimono yang sangat fleksibel potongannya pada sebuah kumpulan kimono. Model
kain, bentuk motif dan ukuran, serta variasi dari komon, dapat dikenakan dengan aksesoris yang tepat untuk meningkatkan formalitas.
e. Kurotomesode 黒留袖
Kurotomesode atau disebut juga itstutsu montsuki susomoyo tomesode yang artinya lima lambang dengan pola di bagian bawah yang berlengan pendek.
Kurotomesode adalah kimono yang paling formal dengan kimono sejenisnya, irotomesode. Secara umum, warna dasar pada kurotomesode adalah hitam dan
mempunyai lima buah kamon. Kurotomesode mempunyai pola yang berada dari
Universitas Sumatera Utara
28
dari mulai setengah bagian bawah tubuh. Namun pada bagian atas tubuh dan lengan, tidak terdapat pola apapun. Kurotomesode modern dapat dikenakan
dengan hiyoku atau lapisan dalam kimono yang sangat formal. Sedangkan kurotomesode jenis lama dapat dikenakan dengan lapisan kasane putih yang asli
atau yang mempunyai pola yang sama dengan pola pada kurotomesode. Kasane adalah kombinasi warna untuk menghias pakaian wanita. Pemilihan warna untuk
kasane tergantung musim, suasana pada waktu, dan umur wanita itu sendiri. Meskipun kurotomesode yang lama masih sering kali digunakan dengan
berbagai macam motif dari semua musim, pada keadaan sekarang, jenis ini biasanya digunakan untuk pesta pernikahan dan pesta perayaan yang
menyenangkan. Sebagai kimono yang paling formal, kurotomesode dipakai oleh wanita
yang sudah menikah. Tapi, pada acara tertentu di istana kekaisaran, wanita dilarang menggunakan kurotomesode dikarenakan menggunakan warna hitam
adalah warna yang dipercaya dapat membawa sial. Karena kuatnya formalitas pada pada kurotomesode, pada zaman modern, kimono ini dikenakan pada
pernikahan oleh ibu dari pengantin pria dan wanita. Sebagai mode di Jepang, perubahan pada kimono menjadi kombinasi dari
modern dan tradisional, adalah umum melihat kurotomesode dibuat menjadi sebuah gaun. Pada kurotomesode juga terdapat lambang keluarga yang terletak
pada tiga sisi yaitu pada punggung, dada bagian atas kanan dan kiri, dan bagian belakang lengan.
Universitas Sumatera Utara
29
f. Irotomesode 色留袖